Berikut 6 Daerah tak Kirim Utusan Pemilihan Nyong Noni Sulawesi Utara 2023, Banyak Alasan

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pemilihan Nyong Noni Sulawesi Utara 2023 sudah menjadi agenda rutin yang dilakukan oleh Pemerintah provinsi Sulawesi Utara.

Biasanya setiap daerah mengirimkan dua utusan untuk mengikuti ajang tersebut.

Iven tahunan tersebut pun segera digelar.

Baca juga: Daftar Finalis Nyong Noni Sulawesi Utara 2023, Kartika Devi Tanos Sayangkan 6 Daerah Tak Kirim Wakil

Setiap daerah mengirimkan utusannya, namun kali ini ada enam daerah tak kirimkan utusan.

Tentu ada beberapa pertimbangan dan alasan yang jadi penyebabnya.

Kini proses tersebut sedang berlangsung.

Memang tak akan seramai sebelumnya, lantaran cukup banyak daerah yang alpa.

Baca juga: 20 Finalis Ikut Pemilihan Nyong Noni Sulawesi Utara Edisi HUT Emas Tahun 2023

Sebanyak 20 peserta, 10 pasang nyong noni mulai menjalani pra-karantina yang berlangsung secara daring, 5-6 September 2023.

Pemilihan Nyong Noni Sulawesi Utara edisi ke-50 ini diikuti peserta dari sembilan kabupaten/kota. 

Rinciannya, Kota Manado; Tomohon; Bitung; Kotamobagu; Kabupaten Minsel; Minut; Kepulauan Sangihe; dan Kota Bitung. 

Enam daerah, Mitra, Bolmut, Kepulauan Sitaro, Kepulauan Talaud, dan Bolmong tak mengirimkan peserta.

Baca juga: Hazral dan Jessica Uyo dan Anu Boltim 2023, Jadi Wakil Kabupaten untuk Pemilihan Nyong Noni Sulut

Terkait itu, Ketua Umum Ikatan Nyong Noni Sulawesi Utara, Kartika Devi Tanos, menyayangkan masih ada kabupaten/kota yang tak mengirimkan wakilnya. 

"Padahal ini merupakan ajang promosi pariwisata daerah sekaligus duta dan talenta generasi muda terbaik," kata Devi Tanos yang didampingi Ketua Panitia Pemilihan Nyong Noni Sulut 2023, Lidya Tulus, di Novotel Manado, Selasa (5/9/2023). 

Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Utara, Henry Kaitjily, mengungkapkan seharusnya pemerintah kabupaten/kota sudah bisa menyiapkan wakil sejak jauh hari. 

"Sebab pemilihan Nyong Noni Sulawesi Utara ini agenda tahunan. Sudah terjadwal, jadi bisa disiapkan," kata Henry Kaitjily.