Pilpres 2024
161 Hari Menuju Pilpres 2024- Intip Koalisi 3 Capres, Yenny: Pilihan Tinggal Ganjar dan Prabowo
Yenny Wahid mengatakan, pilihannya tinggal 2 nama capres yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Deklarasi Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengubah peta koalisi partai politik dalam Pemilu 2024.
Putri Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid mengatakan, pilihannya tinggal 2 nama capres yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) ini digadang-gadang menjadi cawapres pendamping Ganjar dan Prabowo. Dia dalam waktu dekat akan bertemu Menteri Pertahanan untuk membahas pencapresan.
Yenny mengaku saat ini proses komunikasi dengan kedua capres itu masih terus dilakukan untuk mencari kecocokan.
Ia bahkan menyebut tengah menunggu undangan dari Prabowo yang rencananya akan menggelar pertemuan dalam waktu dekat.
"Dalam waktu dekat, lihat aja nanti," katanya. Selain itu, Yenny juga menyebut komunikasi dengan Ganjar Pranowo juga terus berlanjut.
"Berlanjut, nanti kedua belah pihak saya terus jalin komunikasi," katanya.
Yenny mengatakan, seluruh Indonesia tahu muktamar Ancol yang digelar Cak Imin adalah aksi kudeta memberhentikan Gus Dur dari Ketua Majelis Dewan Syuro PKB.
"Jadi muktamar Ancol itu ganti Gus Dur dari Ketua Dewan Syuro, dan itu proses yang diketahui oleh publik Indonesia. Dan itu jelas sekali dari awal menjadi problem besar bagi kami karena Gus Dur dilengserkan dari Ketua Umum Dewan Syuro," katanya saat ditemui di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Jakarta Pusat, Selasa (5/9/2023).
Dia juga menyebut klaim Cak Imin yang menyebut mendapat restu dari Gus Dur sebagai Ketua Umum PKB di belakang layar tak bisa dinalar. Karena di depan layar saja sudah jelas kudeta tersebut berlangsung dan mendepak Gus Dur dari kepengurusan PKB.
"Muktamar Ancol kurang apa terang benderangnya. Di situ Gus Dur diganti, di situ Gus Dur dikudeta. Kok masih klaim menyatakan sebaliknya," ucap dia.
Yenny mengatakan, saat ini publik sudah dewasa bisa melihat mana kebenaran yang sesungguhnya dari klaim kudeta yang diucapkan Cak Imin.
Bahkan Gus Dur, kata Yenny, telah memberikan wasiat kepada pengikutnya agar Cak Imin harus diganti dari kursi Ketua Umum PKB. "Jadi saya rasa bukti-bukti formal ya menunjukkan bahwa memang telah terjadi pengkudetaan terhadap Gus Dur. Cak imin boleh saja mengklaim apapun, boleh saja. Tapi sampai beliau wafat, Bapak memang masih berwasiat Cak Imin harus diganti," ungkap Yenny.
Sebelumnya, Cak Imin menyebut dirinya lah yang dikudeta dari kursi Ketua Umum PKB oleh Yenny Wahid yang saat itu menjadi Sekjen DPP PKB. Hal itu disampaikan Cak Imin dalam acara Mata Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab, Senin (4/9/2023) malam.
Dia bahkan menyebut Gus Dur telah memberikan restunya agar menjaga kursi Ketua Umum PKB di balik layar. "Jangan dibalik-balik saya mengkudeta Gus Dur, saya yang dikudeta, tetapi saya terima. Itulah yang terjadi," kata dia.
Kekuatan 3 Capres
Sebelumnya, Anies diusung Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.
Prabowo Subianto diusung Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ganjar Pranowo diusung PDIP, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
Belakangan Demokrat mencabut dukungannya untuk Anies. "Partai Demokrat mencabut dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024," ujar Sekretaris Majelis Tinggi PD Andi Mallarangeng, dilansir Antara, Jumat (1/9/2023).
Kemudian PKS menyatakan tetap mendukung Anies, namun belum memberi dukungan eksplisit untuk Cak Imin.
Sedangkan PKB keluar dari barisan koalisi pendukung Prabowo, dan beralih menjadi pendukung Anies.
"PKB sudah mengambil keputusan dan tadi malam Pak Muhaimin sudah kontak, sudah WA kepada kami (terkait keputusan PKB keluar dari koalisi Prabowo)," kata Sektretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani, dilansir CNN Indonesia, Minggu (3/9/2023).
Adapun Partai Bulan Bintang (PBB) baru saja mendeklarasikan dukungannya untuk Prabowo pada awal September 2023.
"Kami sudah musyawarah dan memutuskan, keputusan diambil bersama Dewan Pimpinan Pusat PBB untuk memutuskan mencalonkan Bapak Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden di 2024," kata Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, dilansir Antara.
Parpol Koalisi Pendukung
Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar
- Nasdem: suara 9,05 persen, kursi DPR 10,26 persen
- PKS: suara 8,21 persen, kursi DPR 8,70 persen
- PKB: suara 9,69 persen, kursi DPR 10,09 persen
- Total: suara 26,95 persen, kursi DPR 29,05 persen
Prabowo Subianto
- Gerindra: suara 12,57 persen, kursi DPR 13,57 persen
- PAN: suara 6,84 persen, kursi DPR 7,65 persen
- Golkar: suara 12,31 persen, kursi DPR 14,78 persen
- PBB: suara 0,79 persen, kursi DPR 0
- Total: suara 32,51 persen, kursi DPR 36 persen
Ganjar Pranowo
- PDIP: 19,33 persen, kursi DPR 22,26 persen
- PPP: suara 4,52 persen, kursi DPR 3,3 persen
- Perindo: suara 2,67 persen, kursi DPR 0
- Total: suara 26,52 persen, kursi DPR 25,56 persen
(Tribun)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.