Terkait Kebijakan Menteri Nadiem Makarim, Rektor Unima Sulawesi Utara: Itu Sudah Kita Lakukan

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Menteri Pendidikan RI Nadiem Makarim mengeluarkan kebijakan terkait kelulusan bagi mahasiswa Strata Satu (S1) tidak harus berbentuk skripsi.

Menurutnya, sekarang tugas akhir yang menjadi syarat kelulusan juga dapat berupa prototipe, proyek, atau bentuk lainnya yang dikerjakan secara individu maupun berkelompok.

Kebijakan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim menghapus kewajiban skripsi ini pun disambut baik oleh beberapa mahasiswa dan pengamat pendidikan. 

Terkait kebijakan kelulusan mahasiswa yang tak harus melalui Skripsi, sudah pernah dilakukan oleh Universitas Negeri Manado (Unima) Sulawesi Utara. 

Hal ini sampaikan Rektor Unima Prof Dr Deitje Adolfien Katuuk, M.Pd mengatakan bahwa Unima sudah melakukan itu.

"Terkait dengan kebijakan bapak Menteri Pendidikan, Unima sudah lakukan dengan mengakomodir mahasiswa-mahasiswa yang berprestasi hingga ditingkat nasional, lewat karya Ilmiah mereka," jelas Rektor Unima Prof Deitje Katuuk kepada Tribunmanado.co.id, Jumat (1/9/2023).

Rektor Unima menyebut, ketika mahasiswa itu berkompetisi ditingkat nasional, karya ilmiahnya itu telah menjadi skripsi, atau sebagai pengganti skripsi.

"Selain itu, artikel-artikel yang dibuat oleh mahasiswa yang keluar di Scopus itu juga sudah menjadi pengganti Skripsi," terang Rektor Prof Deitje Katuuk.

Rektor mengatakan, pada intinya Unima mendukung dan siap menjalankan kebijakan Kemendikbud.

"Khususnya bagaimana penerapan Program Merdeka Belajar ini di Perguruan Tinggi Negeri," tutup Rektor Unima. (Mjr).

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.