Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Hari Ini, Matius 5:13 - Bagaimana Menjadi Garam Dunia

Engkau adalah garam dunia. Tapi kalau garam menjadi tawar, bagaimana bisa dibuat asin lagi? Tidak ada gunanya lagi selain dibuang dan diinjak-injak.

Editor: Tesalonika Geatri
roadrevelations.org
Renungan Harian Kristen - Matius 5:13 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan harian Kristen hari ini.

Bacaan Alkitab: Matius 5:13

Engkau adalah garam dunia. Tapi kalau garam menjadi tawar, bagaimana bisa dibuat asin lagi? Tidak ada gunanya lagi selain dibuang dan diinjak-injak.

Tema: Bagaimana Menjadi Garam Dunia

Pemahaman ayat Alkitab:

Tuhan Yesus membandingkan kita dengan garam dunia, dan meminta agar kita orang Kristen menjadi garam dunia, jadi bagaimana seharusnya kita menjadi garam?

Kita harus memulai dengan setiap perkataan dan perbuatan kita dalam kehidupan sehari-hari kita, dan kita harus memperlakukan orang-orang, hal-hal, dan perkara-perkara yang kita hadapi dengan hati yang menghormati Tuhan.

Misalnya, ketika berhubungan dengan saudara-saudari yang mengejar kebenaran, kita harus berbicara dari hati, jangan berbohong

jangan menipu orang lain, jangan mengucapkan perkataan yang menyenangkan orang lain, belajar mengucapkan perkataan yang benar, menjadi orang jujur ​​dan melakukan hal-hal yang mendidik kerohanian orang lain

membiarkan orang lain melihat bahwa kita benar-benar memiliki keserupaan dengan orang jujur dalam apa yang kita ungkapkan, apa yang kita wujudkan, serta apa yang kita katakan dan lakukan, dan menggunakan perwujudan nyata kita untuk membawa manfaat bagi orang lain.

Jika kita melakukan kesalahan, kita harus meminta maaf kepada orang lain, mengakui kesalahan kita, dan berkomitmen untuk melakukan hal-hal yang benar.

Mampu menjaga, memedulikan, dan mengasihi saudara-saudari. Ketika saudara-saudari memiliki pelanggaran, kita harus toleran dan sabar, saling mengasihi, dan menyampaikan kebenaran kepada mereka untuk menyelesaikan pelanggaran mereka.

Dengan demikian, apa yang kita lakukan berarti kita hidup di hadapan Tuhan dan menyatakan kemuliaan Tuhan.

Ini berarti menjadi garam. Jika ketika kita bergaul dengan orang-orang, kita menyanjung dan menjilat mereka yang berkuasa, dan memandang rendah mereka yang jujur dan mereka yang tanpa kuasa, dan mengabaikan mereka, bahkan menghakimi, meremehkan, dan merundung mereka, maka itu berarti kita tidak melakukan tuntutan Tuhan, dan tidak memainkan peran sebagai garam.

Ini bukanlah menjadi garam.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved