Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Anjing Rabies

Diduga Digigit Anjing Rabies, Anak 6 Tahun di NTT Meninggal, Dilarikan ke PKM Usai Sebulan Kejadian

Diduga digigit anjing rabies, seorang anak di NTT berusia enam tahun, berinisial MRP meninggal dunia.

Editor: Erlina Langi
Kolase TribunManado via TRIBUNFLORES.COM/ HO- KAPUS BOGANATAR
Diduga digigit anjing rabies, seorang anak di NTT berusia enam tahun berinisial MRP meninggal dunia. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Diduga digigit Anjing Rabies, seorang anak enam tahun berinisial MRP meninggal dunia.

Korban merupakan warga Dusun Eko, Desa Timutawa, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT.

MRP meninggal dunia dini hari tadi, Kamis (27/7/2023), di RSUD TC, Hilers Maumere.

Ternyata, sebelum dilarikan ke RS, korban sempat ditangani di puskesmas terdekat.

"Sebelumnya anak ini dirujuk dari Puskesmas Boganatar, Rabu malam 26 Juli 2023," kata Kepala Puskesmas Boganatar, Maria Yukensi Pogon saat dihubungi TribunFlores.com, Kamis Pagi.

Baca juga: Digigit Anjing, Seorang Anak di Flores NTT Mengalami Gejala Diduga Rabies: Takut Air dan Udara

Seorang anak berusia 6 tahun di Flores Nusa Tenggara Timur digigit anjing diduga rabies, mengalami gejala takut air dan udara.
Seorang anak berusia 6 tahun di Flores Nusa Tenggara Timur digigit anjing diduga rabies, mengalami gejala takut air dan udara. (Kolase Tribun Bali/Tribun Flores)

Dikatakannya, anak tersebut dengan keluhan demam, gelisah, muntah beserta bercak darah, sering meludah, dan merasa nyeri saat minum air.

Korban ternyata digigit anjing sejak sebulan lalu.

Dia digigit anjing pada bulan Juni, baru dapat vaksin pertama, Jumat 21 Juli 2023.

Korban digigit oleh anjing pada wajah dan paha pada bulan Juni 2023.

Namun pasien baru dibawa ke pusat kesehatan masyarakat (PKM) pada 21 Juli 2023 dan dikirim melakukan suntikan VAR ke Puskesmas Watubaing.

Diperkirakan sekitar satu bulan sejak gigitan anjing barulah korban dibawa ke PKM.

Menurut pengakuan keluarga korban, mereka mendengar ada kasus rabies di Desa Hikong, sehingga keluarga membawa anak ini ke PKM.

Korban sudah dibawa Keluarga di rumah duka di dusun Eko desa Timutawa Kabupaten Sikka.

Dalam Dua Bulan, Tiga Orang Anak di Sikka Meninggal ’Dimakan’ Virus Rabies

Duka dan air mata para orangtua dan sanak keluarga anak-anak di Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Provinsi NTT menanangisi kematian buah kasih mereka karena digigit anjing rabies belum sirna.

Kini, kematian anak digigit anjing bagai sambaran petir kembali muncul lagi.

Teranyar, Kamis dini hari, 27 Juli 2023 seorang anak berusia enam tahun sembilan sebulan, MRP warga Dusun Eko, Desa Timutawa, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka diduga digigit anjing rabies meninggal dunia di RSUD dr.TC. Hillers Maumere. Kematian anak digigit anjing rabies ini menjadi kasus kematian ketiga dalam dua bulan terakhir sejak tanggal 8 mei 2023.

"Sebelumnya anak ini dirujuk dari Puskesmas Boganatar, Rabu malam 26 Juli 2023," kata Kepala Puskesmas Boganatar, Maria Yukensi Pogon, dihubungi TribunFlores.com, Kamis Pagi.

Dikatakannya, anak tersebut dirujuk dengan keluhan demam, gelisah, muntah beserta bercak darah, sering meludah, dan merasa nyeri saat minum air.Dia digigit anjing pada bulan Juni, baru dapat vaksin pertama, Jumat 21 Juli 2023.

Korban digigit oleh anjing pada wajah dan paha pada bulan Juni 2023.

Namun pasien baru dibawa ke pusat kesehatan masyarakat (PKM) pada 21 Juli 2023 dan melakukan suntikan VAR ke Puskesmas Watubaing.

Ia mengatakan sekitar satu bulan sejak gigitan anjing barulah korban dibawa ke PKM.

Pengakuan keluarga korban, menyatakan mereka mendengar ada kasus rabies di Desa Hikong, sehingga keluarga membawa anak ini ke PKM.

Duka sebelumnya menipa AD (6). Warga Desa Hikong, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka juga meninggal dunia di RSUD dr.TC.Hillers Maumere, hari Jumat 14 Juli 2023 sekitar pukul 04.40 Wita.

"Jam 04.40 Wita sudah meninggal dunia" kata dr. Mario B. Nara,Sp.A, spesialis anak pada RSUD dr. TC Hillers dihubungi TribunFlores.com, Jumat 14 Juli 2023.

AD (6) digigit pada wajah pada 11 Juni 2023. Orangtuanya tidak langsung mendatangi PKM meminta suntikan vaksin anti rabies (VAR).

Mereka baru membawanya ke Puskesmas Boganatar, Senin 3 juli 2023 ketika dia mengalami demam, tubuh panas dan muntah-muntah.

Karena menunjukan gejala rabies, Puskesmas Boganatar meruju anak ini ke RSUD dr.TC. Hillers Maumere, Senin 3 Juli 2023.

Nyawan anak ini tidak tertolong meninggal dunia, Jumat 14 Juli 2023.

Dua bulan lalu, tepatnya hari Senin 8 Mei 2023, balita di RT.013/RW.004 Dusun Wairhabi, Desa Habi, Kecamatan Kangae meninggal dunia di RSUD dr.TC.Hillers Maumere setelah digigit anjing rabies beberapa waktu sebelumnya.

Balita tersebut mengalami luka di bagian wajah.

Anjing yang menggigitnya mati keesokan harinya. Berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium Balai Besar Veteriner Denpasar, anjing tersebut dinyatakan positif rabies.

(*)

Baca Berita Tribun Manado Terbaru DI SINI

Baca Berita Lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di Tribunflores.com 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved