Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Internasional

Benjamin Netanyahu Dipasangi Alat Pacu Jantung, Berikut Deretan Kontroversi PM Terkejam di Israel

Di usianya yang tak lagi muda, Benjamin Netanyahu harus berjuang bertahan hidup. Kini, ia dipasangi alat pacu jantung.

Editor: Isvara Savitri
istimewa/Times Of Israel
Yair Netanyahu dan Ayahnya Benjamin Netanyahu 

Pada 2010, saat masih menjadi Wakil Presiden AS, Joe Biden mencoba memulai pembicaraan damai antara Israel dan Palestina.

Namun Israel mempermalukan AS dengan mengumumkan rencana untuk membangun rumah baru bagi orang Yahudi di tanah yang disengketakan yakni Yerusalem Timur, area yang memiliki populasi Arab yang banyak serta diklaim orang Palestina sebagai ibu kota masa depan.

Hillary Clinton yang menjabat sebagai Menteri Luan Negeri AS saat itu mengatakan bahwa langkah Israel 'menghina' upaya perdamaian, ia pun menyerukan Netanyahu untuk menghentikannya.

Netanyahu pun meminta maaf atas waktu pengumuman yang dibuat oleh Kementerian Dalam Negeri Israel. Namun ia juga mengindikasikan tidak berniat menghentikan pembangunan tersebut.

Dalam pidatonya di parlemen, Netanyahu mengatakan pembangunan 'akan berlanjut di Yerusalem seperti yang telah terjadi selama puluhan tahun terakhir'.

Dalam Pusaran Krisis Politik Israel

Pada 2022, Benjamin Netanyahu dipecat dari jabatannya pada musim panas lalu oleh koalisi luas yang dipersatukan ketidaksukaan mereka terhadap pemimpin Likud yang konservatif.

Krisis politik Israel yang terjadi sejak 2019 dipicu oleh adanya tuduhan penyuapan, penipuan dan pelanggaran kepercayaan terhadap Netanyahu, yang tugas terakhirnya sebagai Oerdana Menteri berlangsung selama 12 tahun.

Ia membantah semua tuduhan dalam persidangan korupsi yang sedang berlangsung, tetapi kasus tersebut telah mempolarisasi masyarakat Israel.

Bagi para pendukungnya yang bersemangat, 'King Bibi' adalah pemimpin yang kuat dan teruji yang dituntut secara tidak adil oleh lembaga yang bias.

Baca juga: 5 Rekomendasi Drama Korea Rating Tinggi Dibintangi Hong Kyung, Ada Drakor Terbaru Revenant

Baca juga: 205 Hari Menuju Pilpres 2024 - Harlah PKB di Solo, Prabowo-Gibran-Muhaimin Sepanggung

Sedangkan bagi para pembencinya, fitnahnya terhadap sistem peradilan telah merongrong kepercayaan pada institusi publik dan supremasi hukum.

Ini membuka jalan bagi kebangkitan sekutu sayap kanan barunya, partai Zionis Religius, yang menggandakan jumlah kursinya.

Banyak dari seluruh spektrum politik berharap pria berusia 73 tahun itu pada akhirnya akan berhenti membela negara yang terpecah secara politik tersebut.

Namun Benjamin Netanyahu tidak akan pernah menyerah.

Kali ini, ide-ide radikalnya mengusir warga Israel Palestina yang 'tidak loyal' dan mencaplok Tepi Barat yang diduduki telah disambut dengan antusiasme dari publik sayap kanan Israel yang semakin meningkat.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved