Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Urban Farming BRInita di Tuminting Manado, Sulap Tempat Buang Sampah Jadi Lahan Pertanian

Pertanian di tengah kota atau yang populer dengan istilah urban farming jadi solusi bagi warga di permukiman padat penduduk yang minim lahan.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Chintya Rantung
fernando lumowa/tribun manado
Ketua TP PKK Manado, Irene G Angouw Pinontoan dan Wakil Ketua Iwabri RO Manado, Ica Fahmi menanam bibit cabai dan memanen timur di pekarangan BRInita Urban Farming di Tuminting lingkungan IV, . Manado, Jumat (21/07/2023). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pertanian di tengah kota atau yang populer dengan istilah urban farming jadi solusi bagi warga di permukiman padat penduduk yang minim lahan.

BRI melalui program Tanggungjawab Sosial (TJS) melaksanakan progran BRInita Ekosistem Urban Farming yang dimotori Ikatan Wanita BRI (Iwabri).

Khusus BRI Regional Office Manado, program itu diberikan ke Pemkot Manado.

Wakil Ketua Iwabri RO Manado, Ica Fahmi menyerahkan Urban Farming BRInita kepada Ketua Tim PKK Kota Manado, Irene Golda Angouw-Pinontoan, Jumat (21/07/2023).

Sebuah lahan berukuran 10x30 meter di Tuminting lingkungan IV dimanfaatkan sebagai pekarangan hidup.

Sejumlah tanaman holtikultura dibudidayakan di situ. Semuanya ditanam dalam polibag.

Mulai dari cabai rawit (rica), cabai merah keriting, tomat hingga aneka sayuran seperti terong, ketimun dan sambiki (labu).

Ada juga sereh, kunyit, kemangi, jahe dsn tanaman bibit buah seperti kedondong, jeruk, alpukat.

Warga juga membudidayakan ikan mujair dan lele. Khusus lele, dipelihara di ember-ember.

Max Piagamus, Ketua Lingkungan IV mengungkapkan, lahan pekarangan itu dulunya jadi tempat buang sampah warga.

"Semua dibuang ke sini, pecah botol, peralatan rumah tangga bekas. Beruntung ada program dari Iwabri. Kami senang," kata Max.

Dikoordinir Lurah Tuminting, Max menggalang warga setempat untuk bersama-sama. Mulai dari membersihkan, menyiapkan green house hingga penyemaian benih dan penanaman bibit.

"Ini nantinya bisa dimanfaatkan bersama. Warga tak perlu lagi beli rica, tomat dan lain-lain di pasar," kata Max.

Mewakili warga, Max berterima kasih ke BRI Manado yang mengalokasikan bantuan itu ke wilayah mereka.

Ica Fahmi mengungkapkan, BRInita Ekosistem Urban Farming merupakan program nasional yang digelar di 18 BRI Regional Office.

"Iwabri mau memberdayakan warga di perkotaan, khususnya yang lahannya minim. Dengan program ini, mereka tak perlu lagi belanja kebutuhan bumbu dapur, sayuran," jelasnya.

BRI berharap lewat program ini terbentuk ekosistem. Warga bisa mengelola hasil untuk peningkatan ekonomi keluarga.

Jadi hasil dari pekarangan itu tidak hanya memenuhi kebutuhan keluarga, bisa juga dikomersilkan. Siapa tahu dari situ muncul UMKM baru.

Dalam program ini, BRI mengucurkan bantuan senilai Rp 70,5 juta.

Dana diberikan secara bertahap mulai dari pembersihan lahan, pembangunan green house, pengadaan bibit dan lain-lain.

Sementara itu, Irene Golda Angouw-Pinontoan mengungkapkan rasa bangganya.

Katanya, BRInita Urban Farming sejalan dengan program Pemkot Manado.

"Memang urban farming sangat dibutuhkan dalam rangka menbedayakan ekonomi keluarga.

Tujuannya, memanfaatkan pekarangan untuk menanam," jelas Irene.(ndo)

Baca juga: Program Subsidi Tepat LPG 3 Kg di Sulawesi Utara Hampir 100 Persen, Jangkau 4002 Pangkalan

Baca juga: Kecelakaan Maut, Seorang Pemotor Tewas Tabrakan Adu Banteng dengan Motor Lain

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved