Tribun Manado Travel
Asyiknya Habiskan Malam di Taman Kesatuan Bangsa Manado Sulawesi Utara
Di usia Manado ke 400, wajah TKB menjadi lokasi tempat tamasya keluarga atau tempat menjalin tali silaturahmi.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Dari merah, biru, hijau, putih perak kemudian ungu. Lalu balik merah lagi.
Di pinggir TKB, para penjual kacang rebus menjajakan dagangannya.
"Wah suasana disini indah sekali," kata Junaedy seorang warga.
Dia mengaku sering habiskan malam disana.
Junaedy terpukau dengan permainan lampu di TKB.
"Kita duduk, lalu tiba tiba berwarna ungu, kemudian merah lantas sangat terang," katanya.
Senada dikatakan Maikel. Ungkap dia, TKB saat ini jauh dibanding yang lalu.
"Kini lebih berkelas, tinggal pilih, ngopi di rumah kopi, belanja di supermarket, jalan jalan atau duduk di tenda membran," kata dia.
Yang kurang, sebut dia, adalah atraksi.
Ia mengusulkan agar ada atraksi budaya di TKB.
Tak terasa malam kian larut. Pengunjung sudah berkurang. Tapi tetap ramai.
Esensinya tatap sama. Tempat nongkrong berkelas dan menjalin tapi silaturahmi. (Art)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
Kian Ramai, Kuliner Kota Tua Manado Dipasangi CCTV |
![]() |
---|
Kian Ramai, Ini Daftar Harga Kopi dan Makanan di Lokasi Kuliner Pecinan Kota Tua Manado |
![]() |
---|
Kisah Penjual Food Truck di Manado, Untung Besar Saat Malam Minggu, Hujan Jadi Musuh |
![]() |
---|
Tampilan Wah MBW 2 Manado, Lokasi Mirip Dermaga Wisata Hingga 4 Buah |
![]() |
---|
Daftar Lokasi Street Food Populer di Kota Manado Sulawesi Utara, Sebagian Besar Digawangi Kaum Muda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.