Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Internasional

Apa Itu Uranium? Pabrik Nuklir di Rusia Meledak Ada Zat Kimia Ini

uranium merupakan salah satu unsur kimia radioaktif. Dilaporkan, pabrik pengayaan uranium di wilayah Ural, Rusia, meledak

Editor: Glendi Manengal
Istimewa/SHUTTERSTOCK via Kompas.com
Ilustrasi ledakan pabrik uranium 

Uranium adalah zat kimia yang terdapat dalam air laut, dapat diambil dari lautan.

Sementara itu, sejarah Uranium mencatat bahwa mineral ini ditemukan pada tahun 1789 oeh Martin Klaproth, seorang ahli kimia asal Jerman, dalam mineral yang disebut pitchblende.

Nama mineral tersebut diambil dari nama planet Uranus, yang ditemukan 8 tahun sebelum Uranium ditemukan.

Proses terbentuknya Uranium, rupanya berasal dari ledakan supernova pada sekitar 6,6 miliar tahun yang lalu.

Kendati mineral ini tidak umum di Tata Surya, namun saat ini peluruhan radioaktif Uranium yang lambat telah menjadi sumber utama panas di dalam Bumi, yang kemudian menyebabkan konveksi dan pergeseran benua.

Uranium mineral yang penting

Dikutip dari Britannica, Uranium adalah bahan bakar nuklir yang cukup penting. unsur kimia ini membentuk sekitar dua bagian per juta kerak bumi.

Ada beberapa jenis mineral Uranium yang penting, di antaranya pitchblende (U3O8 yang tidak murni), uranit (UO2), karnotit (kalium Uranium vanadat), autunit (kalsium Uranium fosfat), dan torbernit (tembaga Uranium fosfat).

Bijih-bijih Uranium dan jenis Uranium lainnya dapat diperoleh kembali, merupakan sumber bahan bakar nulir, yang mengandung energi berkali-kali lipat lebih besar daripada semua deposit bahan bakar fosil yang dapat diperoleh kembali.

Dalam satu pon Uranium, atau sekitar 500 gram, dapat menghasilkan energi sebanyak 1,4 juta kilogram (3 juta pon) batubara.

Ledakan pabrik Uranium Rusia

Sementara itu, meledaknya pabrik Uranium di Rusia telah memberikan kekhawatiran.

Diberitakan kantor berita milik Pemerintah Rusia, RIA Novosti, yang mengutip sebuah sumber di layanan darurat menyebutkan, satu orang meninggal dunia dan tingkat radiasi di fasilitas itu normal.

Lebih lanjut Rosatom mengatakan, insiden meledaknya pabrik Uranium tersebut segera diatasi dan ia menambahkan bahwa tidak ada risiko, terkait radiasi nuklir, bagi orang-orang yang tinggal di dekat pabrik.

"Pengukuran radiasi latar belakang dilakukan di lokasi. Jumlahnya mencapai 0,17 mikrosieverts, yang sesuai dengan nilai alamiahnya," imbuh Rosatom.

Reuters melaporkan, mengutip Asosiasi Nuklir Dunia,rata-rata global untuk radiasi latar belakang yang terjadi secara alami adalah sebesar 0,17-0,39 microsieverts per jam.

Sumber Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved