Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Cuaca Ekstrem di Sulut

Cuaca Ekstrem Landa Sulawesi Utara, Ini Imbauan Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto

Kapolda meminta masyarakat untuk waspada mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan akan terjadi seperti bulan Januari 2023.

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Rhendi Umar.
Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto setelah memimpin Apel Gelar Pasukan di Lapangan Megamas Manado Sulawesi Utara. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol Setyo Budiyanto memberikan himbaun kepada masyarakat pasca melihat kondisi cuaca ekstrem yang ada.

Kapolda meminta masyarakat untuk waspada mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan akan terjadi seperti bulan Januari 2023.

"Pada saat hujan lebat, untuk menghindari tempat-tempat dibawa pohon, papan reklame, atau pada tempat yang berpotensi bisa roboh itu harus dihindari," ujarnya Senin (10/7/2023).

Dalam mengantisipasi Cuaca Ekstrem ini, masyarakat untuk sementara diminta menghindari mobilitas yang berlebihan.

"Apabila tidak diperlukan atau mungkin kalau memang ingin melakukan mobilisasi di suatu tempat, harus betul-betul memperhitungkan tujuannya, cuaca dan kepentingannya," ujarnya

Penjelasan BMKG Soal Hujan Landa Sulawesi Utara di Tengah Musim Kemarau

Hujan dengan intensitas rendang hingga tinggi tengah melanda Sulawesi Utara beberapa hari terakhir. 

Pada Senin (10/07/2023) hujan berlangsung dari pagi hingga malam. 

Kondisi ini bertolak belakang dengan pernyataan BMKG sebelumnya bahwa Indonesia saat ini memasuki Musim Kemarau. 

Terkait ini, Koordinator Operasional Operasional BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben A Molle menjelaskan, hujan yang terjadi beberapa hari terakhir dan ke depan adalah fenomena sesaat di tengan kemarau

Dijelaskan, musim kemarau adalah rendahnya curah hujan dalam periode bulanan. 

"Nah, di tengah periode itu, ada hujan yang sifatnya lokal atau regional," jelas Ben, Senin (10/07/2023) sore. 

Gangguan hujan ini disebabkan pergerakan kumpulan awan dari Samudera Hindia--dari timur Afrika--ke Samuder Pasifik. 

Pergerakan awan ini melewati wilayah Kepulauan Indonesia.

Kumpulan awan yang bertemu permukaan daratan akan menjadi hujan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved