Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

HUT Manado

HUT Manado ke 400, Warga Harap Pemerintah Tuntaskan Masalah Banjir 

Jelang HUT Kota Manado ke 400 masih banyak warga di Manado Utara yang belum merdeka dari banjir. 

Penulis: Nielton Durado | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Nielton Durado
Banjir yang melanda Kota Manado. 

4 taman pada tahun 2023 yakni Taman Sario, RTP Ranomut, Taman Median Ringroad, dan Taman Median KONI.

Di penghujung tahun 2022 dan awal 2023, AARS kemudian secara sporadis menyulap pedestrian Jalan Piere Tendean sepanjang 2,4 km dan memperlebar pedestrian dari 2 meter hingga 8 meter.

Sehingga menjadi ruang terbuka hijau dan taman ke – 7 bagi warga Manado.

Kini, Piere Tendean bukan lagi sekadar pusat kawasan bisnis Boulevard On Bussines, tetapi menjelma menjadi taman dan tempat bercengkerama warga

Di tempat ini warga juga bisa sambil menikmati keramahan dan keindahan tepian teluk Manado atau sekadar melepas kepenatan sehabis beraktivitas.

5. Malalayang Beach Walk

Kota Manado kini mempunyai Malalayang Beach Walk.

Malalayang Beach Walk kini menjadi ikon baru wisata di Manado.

Beragam kuliner dengan harga terjangkau juga tersedia.

Bagi Yang hobi fotografi, banyak spot foto yang menarik. Juga trek jogging bagi penggemar olahraga.

Pengunjung yang membawa anak-anak, di sini juga tersedia semacam taman bermain anak dengan berbagai jenis permainan.

Kawasan yang dulunya tempat jualan beragam kuliner ini kini berubah menjadi lokasi wisata yang diserbu pengunjung.

6. Pembangunan Rusunawa Pemkot Manado

Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di Kelurahan Tingkulu akhirnya selesai direnovasi Pemerintah Kota Manado.

Masyarakat pun bisa menikmati fasilitas yang dibangun pemerintah tersebut.

Jefry Paat, Pengamat Kebijakan Publik mengatakan, adanya renovasi Rusunawa ini menjadi momentum memulai kembali pemanfaatan fasilitas itu dengan baik.

Ada sejumlah masalah yang lalu membelit pemanfaatan Rusunawa ini.

Pertama soal estetika Rusunawa.

"Jangan lagi Rusunawa itu jadi tempat kumuh, tak enak dipandang, yang menyewa jemur pakaian sembarangan," kata dia.

Butuh pengawasan ketat bagi mereka yang tinggal di Rusunawa tersebut.

Kedua, persoalan penempatan warga yang tinggal di tempat itu.

"Jangan nanti yang tinggal, si ini punya orang, si itu punya orang, kerabat si A, kenalan si B," ujar dia.

Maka, momentum ini dimanfaatkan untuk menempatkan orang yang benar-benar membutuhkan semisal karena ketidakmampuan ekonomi.

"Lihat kebutuhan, di tempatkan itu betul-betul butuh rumah. Dilihat dari dari pendapatan mereka, tidak mampu yang diprioritaskan," ungkap Akademisi Universitas Sam Ratulangi ini.

Dia pun berharap Pemerintah Kota Manado bisa menambah lagi Rusunawa karena masih banyak masyarakat membutuhkan fasilitas ini.

"Memang anggarannya besar, tapi saya rasa fasilitas seperti inilah yang benar-benar dibutuhkan masyarakat," katanya. (Ren)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved