Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Viral Medsos

Detik-detik Ratusan Karyawan Pabrik di Majalengka Kesurupan Massal, Suasana Mencekam Ketika Hujan

"Kurang lebih 100 karyawan yang kesurupan," ucap Indra dilansir dari Tribunnews.com, Jumat (7/7/2023).

Editor: Indry Panigoro
((eki yulianto/tribun jabar))
Tangkapan layar video yang viral di media sosial terkait perisai ratusan karyawan pabrik alami kesurupan, Kamis (6/7/2023). Pabrik tersebut berada di kawasan industri di Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Viral video detik-detik kesurupan massal.

Ada ratusan orang yang kesurupan massal.

Berawal dari satu orang, menjalar ke ratusan orang.

Ratusan orang itu merupakan karyawan pabrik di Majalengka.

Ya video ratusan karyawan pabrik di Majalengka, Jawa Barat, diduga alami kesurupan, viral di media sosial.

Detik-detik kesurupan massal karyawan pabrik di Majalengka
Detik-detik kesurupan massal karyawan pabrik di Majalengka

 

Saat dikonfirmasi, Kapolres Majalengka AKBP Indra Novianto mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Kamis (6/7/2023), pukul 11.00 Wib.

Berawal dari satu karyawan yang diduga mengalami kesurupan dan menyebar ke karyawan lainnya.

"Kurang lebih 100 karyawan yang kesurupan," ucap Indra dilansir dari Tribunnews.com, Jumat (7/7/2023).

Video tersebut viral usai diunggah di akun Instagram @obrolanmajalengka.

Diduga kelelahan

Sementara itu, menurut Indra, menjelang sore hari para karyawan sudah membaik.

Dugaannya para karyawan tersebut kesurupan karena faktor kelelahan.

Tangkapan layar video yang viral di media sosial terkait perisai ratusan karyawan pabrik alami kesurupan, Kamis (6/7/2023). Pabrik tersebut berada di kawasan industri di Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka
Tangkapan layar video yang viral di media sosial terkait perisai ratusan karyawan pabrik alami kesurupan, Kamis (6/7/2023). Pabrik tersebut berada di kawasan industri di Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka ((eki yulianto/tribun jabar))

"Untuk penanganannya, yaitu dengan cara sesama rekan kerja saling membantu satu dengan lainnya untuk menenangkan karyawan yang sedang kesurupan," jelasnya.

"Kejadian tersebut diduga akibat karyawan belum sempat sarapan sebelum melaksanakan pekerjaan pada pagi hari," tambah Indra, Kamis (6/7/2023).

Suasana mencekam

Sementara itu, salah satu karyawan berinisial AR menceritakan, peristiwa itu terjadi menjelang jam istirahat.

Mulanya, hanya tiga karyawan di bagian sewing yang mengalami kesurupan.

Lantas menyebar dengan cepat ke bagian lain yakni feging finishing.

"Akhirnya jadi banyak, kaya nular gitu lah. Awalnya mah cuma 3 orang, terus abis itu lanjut ke bagian feging finishing," ujar AR saat dikonfirmasi TribunCirebon.com, Kamis (6/7/2023).

"Karena waktu itu menjelang istirahat, kirain udah mau selesai kan, nggak ada kejadian lagi."

"Nah pas istirahatnya selesai naik lagi ke atas, ternyata masih terjadi kesurupan bahkan nambah menjadi 23 orang. Itu rata-rata karyawan bagian sewing," ucapnya.

Menurutnya, suasana pabrik saat itu mencekam dan tak kondusif.

"Sudah itu, pas sekitar jam 2, saat itu hujan besar, pada kesurupan lagi, pada teriak-teriak begitu, dari bagian lain," ujar AR.

Kasus Lainnya -  Niat bongkar aib perusahaan agar kinerja makin baik, karyawan ini syok dapat teror menyeramkan, ada 3 kepala terpenggal ditaruh di meja kerjanya.

Terkadang, seorang karyawan pernah merasa tidak puas dengan perusahaan lantaran berbagai sebab.

Tak jarang karyawan melakukan aksi protes agar perusahaan bisa introspeksi diri dan melakukan perubahan, seperti yang dilakukan pria ini.

Dia membongkar aib perusahaannya yang mulai menunjukkan kinerja yang buruk.

Alih-alih mendapat respon baik, malah karyawan itu diteror dengan diletakkannya tiga kepala terpenggal di meja kerjanya.

Seperti apa kisahnya?

Bongkar aib perusahaan, karyawan syok diteror 3 kepala terpenggal di meja kerjanya.
Bongkar aib perusahaan, karyawan syok diteror 3 kepala terpenggal di meja kerjanya.

Setiap pekerjaan tentu mempunyai permasalahan yang berbeda-beda.

Ada beberapa masalah di tempat kerja yang seringkali dialami karyawan.

Misalnya saja masalah pribadi antar karyawan, masalah dengan atasan, tidak puas dengan pekerjaan, dan lain sebagainya.

Permasalahan itu dapat memberikan dampak terhadap kinerja karwayan itu sendiri. 

Seperti yang dialami pria satu ini. 

Dilansir dari Mirror, seorang karyawan pria ketakutan setelah melihat 3 kepala terpenggal ada di meja kerjanya.

Dia mengklami seseorang sengaja menaruhnya di sana setelah dia mengeluh tentang kondisi kantornya.

Dia adalah Dale Wheatley, yang bekerja di sebuah organisasi yang mengelola donasi mayat ke sekolah kedokteran.

Wheatley membongkar aib perusahaannya yang kerap tidak mengurus jenazah yang disimpan dengan benar.

Wheatley menggambarkan kondisi "menyedihkan" di organisasi nirlaba Chicago, The Anatomical Gift Association of Illinois (AGA).

Contohnya saja mayat yang disumbangkan beberapa waktu lalu yang telah dimakan oleh tikus.

Dia mengklaim bahwa beberapa jenazah harus dikembalikan oleh institusi medis karena kondisinya yang memprihatinkan.

"Mereka mengirim donor kembali karena jamur dan busuk, serta dimakan serangga. Ini menyedihkan." katanya.

"Ada beberapa contoh di mana saya menarik mayat dari ruang penyimpanan dan tikus telah mengunyah bagian bawah dan kakinya." imbuh Wheatley.

Wheatley diketahui telah bekerja di asosiasi tersebut selama lima tahun.

Namun belakangan ini, dia mengatakan situasi di sana semakin memburuk.

Setelah manajer lab anatomi universitas setempat mengeluhkan kondisi mayat, Wheatley mendorong mereka untuk melaporkan keprihatinannya kepada O'Connor.

O'Connor adalah Wakil Presiden Eksekutif AGA William, tempatnya bekerja.

"Ada lalat merayap di tubuh mayat, sehingga mengandung jamur dan busuk.

Para siswanya menjadi sakit setelah terpapar ke tubuh selama pembelajaran mereka" ujarnya.

Setelah mengungkap keprihatinannya itu, Wheatley jsutru diteror dengan adanya tiga kepala terpenggal yang ditaruh di mejanya.

"Bos saya lewat, saya bertanya kepadanya mengapa kepala-kepala itu ada di meja saya.

Dia mengatakan mereka harus kembali dengan tubuh mereka sehingga kami dapat mengirim mereka untuk dikremasi.

Saya berkata,saya mengerti itu, tapi mengapa mereka di meja saya?' dan dia berkata, 'Saya tidak tahu Dale, ada banyak hal aneh yang terjadi." terang Wheatley.

Lantaran geram, setelah itu Wheatley pun membuat laporan polisi.

Menurut situs webnya, AGA bekerjasama dengan setidaknya delapan sekolah kedokteran di negara bagian itu, dan menjunjung standar respons, rasa hormat, privasi, dan keamanan.

Tapi hal itu seolah berbanding terbalik dengan kondisi yang ada.

"Kadang-kadang kami melakukan pengangkatan otak, dan tidak dijahit dengan benar." tuturnya.

(Kompas.com/TribunStyle.com/Putri Asti)

Diolah dari artikel Kompas.com

Sumber: Kompas.com

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com 

Baca Berita Lainnya di: Google News

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved