Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pencegahan Virus ASF di Sulut

Olly Dondokambey Sebut Sulut Masih Aman dari ASF, Ini Langkah Pencegahan yang Terus Dilakukan

Menurut Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Pemprov Sulut terus bekerja keras membentengi Sulut dari virus ASF. 

Editor: Alpen Martinus
Tangkapan Layar Youtube KOMPASTV
Olly Dondokambey Gubernur Sulawesi Utara 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Antisipasi masuknya african swine fever (ASF) ke Sulawesi Utara bisa dibilang berhasil.

Hingga saat ini Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengklaim masih aman.

Beberapa antisipasi yang sudah dilakukan di antaranya dengan mencegah masuknya babi atau daging babi dari luar.

Baca juga: Gubernur Sulut Olly Dondokambey Tegaskan Sulut Aman Virus ASF: Jangan Sampai Babi Luar Masuk

Pencegahan ASF di Sulut. ASF adalah virus yang menyerang babi, berbahaya bagi manusia.
Pencegahan ASF di Sulut. ASF adalah virus yang menyerang babi, berbahaya bagi manusia. (Tribun Manado/Dik)

Pemprov Sulawesi Utara pun terus memperketat penjagaan.

Selain itu, ada langkah lain yang dilakukan, agar masyarakat tak perlu khawatir mengonsumsi daging babi.

Pemprov Sulawesi Utara memang memberikan perhatian khusus terhadap ASF.

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey menyebut Sulut masih aman dari ASF.

Baca juga: Negatif ASF, Peternak dan Pedagang Babi Sulawesi Utara Diminta Tenang

"Tidak ada di Sulut, masih aman," katanya di sela sela kegiatan Rapat Kerja Kesehatan Daerah Provinsi Sulut  di Hotel The Central Manado, Selasa (4/7/2023).

Menurut Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Pemprov Sulut terus bekerja keras membentengi Sulut dari virus ASF. 

Sekprov Sulut Steve Kepel menegaskan, Sulut masih aman virus ASF. 

"Hingga saat ini, Sulut masih aman," kata dia.

Baca juga: Sulawesi Utara Bebas ASF, Peternak dan Pedagang Diminta Tetap Tenang 

Kendati demikian, pihaknya waspada penuh.

Dikarenakan virus ASF sudah masuk ke sejumlah daerah di pulau Sulawesi. 

"Kita terus meningkatkan kewaspadaan, jangan sampai babi dari luar masuk di Sulut," katanya. 

Kepel mengatakan, pos pemeriksaan terus disiagakan di perbatasan Bolmut dan Bolsel. 

Ia menuturkan, babi mati di Minsel dan Mitra dipastikan bukan karena virus ASF. 

Hal itu dipastikan setelah melalui pemeriksaan di lab. 

"Bukan karena virus ASF," katanya. 

Plt Kadis Pertanian dan Peternakan Sulut Nova Pangemanan menyatakan, penjagaan di perbatasan Bolmut dan Bolsel kian ketat.

Ada dokter hewan yang siaga 1 kali 24 jam.

"Langkah cepat dilakukan dengan dokter hewan standby 1×24 jam di wilayah masuk dan lintas lewat, langsung mengambil sampel di kirim ke maros,” ujarnya.

Ia menuturkan, langkah lainnya adalah menggencarkan pengambilan uji sampel.

Sebanyak 1600 ekor babi di desa Kanonang Minahasa dinyatakan negatif setelah melalui uji sampel.

"Pun sampel peternak di wilayah Dumoga yang akan dikirim ke provinsi Kalteng berjumlah 230 ekor negatif ASF," katanya. 

Menurut dia, masyarakat tak perlu takut mengkonsumsi daging babi

Sebab virus tersebut bukan penyakit Zoonosis.

"Zoonosis merupakan penyakit yang secara alami dapat menular dari hewan vertebrata ke manusia atau sebaliknya. Namun ASF bukan termasuk penyakit tersebut,” tegasnya. (Art) 

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved