Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sitaro Sulawesi Utara

Pemkab Sitaro Gencarkan Program Gesit Evas, Tiap OPD Diwajibkan Lakukan Monitoring

Kasus stunting di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) terus mengalami penurunan selang dua tahun terakhir ini.

|
Penulis: Octavian Hermanses | Editor: Chintya Rantung
Dokumentasi Dinas Kominfo
Bupati Sitaro Evangelian Sasingen 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus stunting di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) terus mengalami penurunan selang dua tahun terakhir ini.

Data mencatat, Sitaro yang sebelumnya mengoleksi 37 kasus stunting di tahun 2021 kini berhasil menekan kasus tersebut hingga menjadi 22 kasus di akhir 2022 lalu.

Bupati Kepaualaun Sitaro, Evangelian Sasingen mengatakan, berbagai langkah terus dilakukan pemerintah daerah guna menekan angka kasus stunting di Kabupatane Sitaro.

Terkini, ujar Sasingen, pihaknya gencar menggulirkan program Gerakan Sitaro Edukasi InterVensi Anak Stunting atau Gesti Evas.

Sasingen bilang, program ini secara masif dilakukan pemerintah daerah yang pelaksanaannya tak hanya fokus pada individu anak sebagai penderita stunting, melainkan juga pada lingkungan keluarga.

Menurut dia, keterlibatan keluarga sangat penting sebagai entitas paling penting atau sebagai frontliner.

"Karena ketika keluarga miliki pengetahuan memadai tentang cara-cara mencegah stunting, niscaya upaya pencegahan dapat berjalan dengan baik," ujar Sasingen, Kamis (22/6/2023).

Dia menerangkan, melalui program Gesit Evas, keluarga akan memperoleh edukasi dari pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ditugaskan monitoring secara langsung.

Di mana setiap pimpinan OPD pada program tersebut harus memiliki seorang anak asuh penderita stunting.

"Melalui kegiatan monitoring itu, para Pimpinan OPD tidak hanya memantau perkembangan kondisi anak penderita stunting, tapi turut mengedukasi keluarga tentang pentingnya cegah dini untuk kasus stunting ini," tuturnya.

Bupati menambahkan pemerintah daerah menangani stunting dengan menerapkan cara pembangunan rumah layak huni.

"Karena kelayakan hunian menjadi aspek pendukung dalam mencegah terjadinya kasus di lingkungan keluarga," katanya.

"Jadi secara keseluruhan pemerintah daerah dalam mencegah kasus stunting telah membangun suatu ekosistem penanganan yang saling mendukung," ujarnya lagi.

Terpisah, Sekretaris Daerah Denny Kondoj menyatakan, selain penanganan terhadap kasus stunting yang sudah terjadi, pihaknya juga fokus melakukan langkah pencegahan.

"Contohnya dengan mensosialisasikan langkah-langkah pencegahan sekaligus mengedukasi masyarakat mengenai stunting," ungkap Kondoj.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved