Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pencegahan Stunting

Atasi Stunting, Kepala Desa di Sulawesi Utara Diminta Sediakan Susu untuk Anak-Anak

Untuk mencegah stunting, kepala desa diminta memenuhi kebutuhan gizi anak-anak. Misalnya saja dengan menyediakan susu.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
Humas Pemkot Banjarmasin via Kompas.com.
Ilustrasi stunting. 

"Angkanya mengalami penurunan sebesar 1,19 persen. Meskipun demikian, prevalensi di Sulut sudah lebih rendah dari angka nasional yang masih 21,6 persen," kata Koordinator Program Manager Percepatan Penurunan Stunting BKKBN Sulawesi Utara, Murphy Kuhu, Kamis (22/06/2023).

Melihat SSGI, dari 15 kabupaten kota, baru tujuh daerah yang memenuhi target pencapaian prevalensi stunting di tahun 2022.

Rinciannya, Kep. Sitaro dengan capaian 14,4 persen dari target 17,98 persen.

Lalu, Bolmong dengan capaian 19,46 dari target 20,95 persen; Bolsel dengan capaian 27,9 persen dari target 29,39 persen dan Tomohon dengan capaian 13,7 persen dari target 14,43 persen.

Selanjutnya, Kota Manado dengan capaian 18,4 persen dari target 18,93 persen serta Minsel dengan capaian 19,26 dari target 19,23 persen.

Baca juga: Lowongan Kerja PT United Tractors untuk S1-S2, Ini Posisi yang Dibuka dan Syaratnya

Baca juga: Pemprov Sulawesi Utara Bakal Sikat Radikalisme Bertopeng 

Sementara, ada enam kabupaten kota yang mengalami kenaikan prevalensi Stunting di tahun 2022 yaitu Boltim dari 24,40 di tahun 2021 menjadi 30 persen di tahun 2022.

Kemudian, Bitung dari 22,1 persen menjadi 23,5 persen; Minut dari 19,1 persen menjadi 20,5 persen; Mitra dari 25,5 persen menjadi 26,5 dan Kep. Talaud dari 25,8 persen menjadi 26 persen.

Sementara, hanya Kota Tomohon yang telah mencapai target prevalensi stunting nasional 14 persen di tahun 2024.

Prevalensi stunting Kota Tomohon telah berada di angka 13,7 persen.

Melihat data-data, ia mengatakan, upaya pengentasan stunting harus dilakukan secara gotong royong.

Kuhu mengatakan, penanganan stunting harus dilakukan secara gotong royong.

Bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah.

"Itulah kenapasaat ini kita galakkan gerakan bapak ibu asuh anak stunting," jelasnya.

Prevalensi Stunting di Sulut tahun 2022

Memenuhi target 2022

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved