Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2024

Mimpi Bertemu Presiden ke-8, Anies Baswedan Diharapkan NasDem Menjadi Sosok yang Ada Dimimpi SBY

Sosok presiden ke-8 dalam cerita mimpi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Editor: Glendi Manengal
Kolase TribunManado/Tribunnews.com
Mimpi SBY bertemu dengan Presiden ke-8, NasDem Harap Sosok yang Dimimpikan Itu Anies Baswedan 

Tak hanya itu, kata dia, mimpi SBY itu sebagai sinyal dan ajakan para presiden terdahulu untuk turut serta dalam pelopor suasana demokrasi yang damai.

"Saya lebih melihatnya dengan kenegarawanannya Pak SBY, itu lebih pada suatu harapan saja, harapan akan demokrasi yang lebih baik," katanya.

Mimpi SBY Menurut Puan

Menurut Ketua DPP PDIP Puan Maharani, mimpi SBY itu sebagai pertanda bahwa untuk membangun bangsa harus dilakukan bersama-sama.

"Mungkin itu menjadi satu pertanda bagaimana membangun bangsa dan negara itu harus dilakukan bersama-sama guyub adem ayem tanpa kemudian merasa yang satu tidak diperhatikan atau yang satu diperhatikan," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/6/2023).

Ketua DPR RI itu berharap situasi kondusif yang dibangun para elit, termasuk tokoh senior juga dapat terwujud hingga penyelenggaraan Pemilu 2024.

"Saya tentu saja juga berharap situasi adem ayem yang dibangun oleh semua pemimpin yang pernah berjasa kepada bangsa dan negara itu bisa ditujukan kepada rakyat Indonesia. Jadi kita yang muda muda juga ngerasanya adem," katanya.

Semangat Rekonsiliasi Demokrat-PDIP

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, berpandangan mimpi SBY tersebut tersirat pesan yakni semangat rekonsiliasi melalui silaturahmi politik.

“Saya pribadi menangkap bahwa semangat dan pesan yang ingin disampaikan Pak SBY dari cerita mimpi tersebut adalah semangat rekonsiliasi dalam bingkai silaturahmi politik kebangsaan,” kata Kamhar, Selasa (20/6/2023).

Menurut Kamhar, dalam kehidupan politik saat ini, silaturahmi tokoh-tokoh bangsa yang menjadi kunci dalam politik.

Pasalnya, dalam kehidupan politik masih diwarnai relasi patron klien.

Selain itu, semakin kompleksnya problematika kebangsaan yang dihadapi dan memasuki tahun politik menjelang Pilpres 2024, maka silaturahmi politik di level elit menjadi penting untuk menciptakan suasana yang kondusif, teduh, dan menyejukkan.

“Kita tak ingin mengulang kembali dinamika politik dalam tensi yang terlalu tinggi dan panas seperti pada 2019 yang lalu,” ucap Kamhar.

“Jika kembali berulang, bukan tidak mungkin akan melampaui daya tenggang kita sebagai bangsa yang pada gilirannya merobek tenun kebangsaan,” tambahnya.

Halaman
123
Sumber: TribunMedan.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved