Tabungan Murid Ratusan Juta Rupiah
Segini Total Uang Tabungan Siswa SD di Pangandaran Belum Dikembalikan, Tiga Koperasi Siap Jual Aset
Namun, langkah ini merupakan solusi terakhir apabila peminjam uang tidak mampu mengembalikan uang tabungan para siswa.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sedang viral di Pangandaran, uang tabungan milik siswa SD tak bisa dikembalikan oleh koperasi yang dikelola pihak sekolah.
Uang yang tak bisa dikembalikan ke para siswa bernilai Rp 112 juta.
Itu adalah uang tabungan sebanyak 17 siswa, namun hingga mereka selesai pihak sekolah tak mampu membayar uang tabungan tersebut.
Baca juga: Akhirnya Terungkap, Tabungan Siswa SD Pangandaran Ternyata Capai Rp5 M, Dipinjam Guru dan Pensiunan
Tak hanya itu, hal serupa juga ternyata terjadi di sekolah lain.
Setelah dikalkulasi, jumlah kerugian mencapai Rp 5 miliar.
Hal tersebut diketahui setelah dilakukan rapat semua sekolah bersama dengan Bupati Pangandaran.
Sejumlah alasan dikemukakan pihak koperasi dan sekolah terkait belum dikembalikannya uang tabungan siswa.
Baca juga: Tabungan Murid SD Hampir Sekitar Rp 5 Miliar di Pangandaran Belum Dikembalikan, Bupati Turun Tangan
Sosok asli peminjam tabungan 17 siswa akhirnya terungkap.
Hal itu setelah Bupati Pangandaran mencari awal mula kasus dan pihak yang terlibat di dalamnya.
Sebelumnya diketahui, beberapa siswa SD di Pangandaran mengalami kerugian karena uang tabungan mereka yang tak bisa dicairkan.
Padahal perpisahan sekolah sudah dilakukan.
Baca juga: Hasil Rapat Terkait Tabungan Ratusan Juta Rupiah Siswa SD di Pangandaran: Langkah Penyelesaian
Ternyata, uang tabungan 17 siswa yang mencapai Rp 112 Juta itu tak bisa dikembalikan selamanya oleh pihak sekolah.
Akhirnya terungkap sosok yang sebenarnya mengambil uang 12 siswa.
Diketahui kini ternyata tak hanya tabungan 12 siswa ini saja yang menjadi korban tak bisa dikembalikannya uang milik siswa.
Tabungan senilai Rp 5 miliar milik siswa di sejumlah sekolah dasar (SD) di Kecamatan Parigi dan Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat, akhirnya tak bisa dicairkan.
Setelah ditelusuri lebih dalam oleh Bupati Pangandaran, terungkap siapa dalang di baliknya.
Ternyata uang itu tak bisa dikembalikan sebab musabab dipinjam oleh guru yang kini sudah pensiun.
Awalnya, uang tabungan tersebut disimpan di koperasi sekolah.
Sejumlah guru kemudian meminjam uang dari koperasi tersebut.
Namun, pengembalian macet sehingga koperasi tak mampu mengembalikan uang tabungan itu ke para siswa.
"Di Kecamatan Parigi, sekitar 99 persen berada di koperasi. Sementara saat berada di koperasi, itu disimpanpinjamkan dan akhirnya macet. Yang meminjam itu anggota koperasi yang kebanyakan guru yang sudah pensiun," ucap Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata di Pangandaran, Senin (19/6/2023), seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com
Jeje mengatakan, dalam rapat yang dilakukan hari ini.
ada tiga koperasi yang berencana untuk menjual aset mereka.
Namun, langkah ini merupakan solusi terakhir apabila peminjam uang tidak mampu mengembalikan uang tabungan para siswa.
"Semua itu kita akan selesaikan masalahnya. Tadi waktu rapat, tiga koperasi sudah siap menjual aset," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, tabungan 17 murid SDN 2 Kondangjajar, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, yang mencapai Rp 112 juta tak kunjung bisa dicairkan.
Hal itu diketahui saat orangtua murid meminta uang tabungan tersebut ketika anaknya tamat dari sekolah tersebut.
Pihak sekolah sempat beralasan uang tabungan murid tersebut tidak hilang, tapi disimpan di sebuah koperasi di Cijulung.
Namun, koperasi tersebut mengalami kolaps.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata kemudian melakukan penelusuran hingga diketahui bahwa ada Rp 5 miliar tabungan milik siswa di sejumlah SD yang tak bisa dicairkan.
Jumlah tersebut berasal dari sejumlah sekolah di dua kecamatan di Pangandaran, yaitu Parigi dan Cijulang.
Sebelumnya, mengetahui masalah yang terjadi, Bupati Pangandaran langsung turun tangan mencari sebab musabab persoalan ini.
Sebelumnya, ramai bahwa uang tabungan siswa SD di Pangandaran belum juga diberikan padahal sudah mau lulus sekolah.
Jumlahnya tak main-main.
Sebanyak 17 orangtua siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Kondangjajar, Kecamatan Cijulung, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat protes lantaran uang tabungan sang anak tak kunjung diberikan.
Padahal total tabungan 17 siswa tersebut mencapai Rp 112.576.000 dengan nilai tabungan tiap siswa berbeda-beda.
Salah satu wali murid, Widiansyah mengatakan uang tabungan anaknya yang belum diberikan sebesar Rp 45 juta.
Pada akhirnya, pihak Pemerintah Kabupaten Pangandaran menyatakan kesediaannya untuk turun tangan.
Bupati Pangandaran, Jawa Barat, Jeje Wiradinata, akan memanggil seluruh pihak terkait belum dikembalikannya uang tabungan 17 siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Kondangjajar, Kecamatan Cijulung, Kabupaten Pangandaran, senilai Rp 112.576.000, oleh pihak sekolah.
Para pihak yang akan dipanggil yaitu sekolah, koperasi, dan perwakilan orangtua siswa.
Undangan itu sudah disebar sejak Kamis (15/6/2023).
"Senin (19 Juni) jam 10.00 kita akan rapat," ujar Jeje saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (16/6/2023), seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com
Pemkab Pangandaran akan mengambil kesimpulan setelah mengadakan rapat dengan seluruh pihak terkait.
"Nanti setelah Senin, apakah membentuk tim atau membuat sistem ataupun apa agar tidak ada lagi tabungan macet di mana-mana," ucapnya.
Jeje mengatakan, pihaknya sudah mengantongi sejumlah data terkait tabungan yang tak kunjung dikembalikan.
Untuk sementara, peristiwa ini terjadi di Kecamatan Parigi dan Cijulang.
"Sementara terjadi di Parigi dan Cijulang. Sebagai gambaran kasar kita sudah punya," kata Jeje.
Sebelumnya diberitakan, 17 orangtua siswa SDN 2 Kondangjajar, Cijulang, protes lantaran uang tabungan anak mereka tak kunjung diberikan oleh pihak sekolah.
Jumlah tabungan siswa itu mencapai Rp 112.576.000.
Tiap siswa memiliki jumlah tabungan yang berbeda-beda.
Salah satu wali murid, Widiansyah mengatakan, dia sudah tiga kali menagih ke pihak sekolah dan jawabannya sama, yakni sekolah tidak memiliki uang.
Pihak sekolah beralasan bahwa uang tabungan tersebut berada di koperasi dan dipegang oleh seorang guru yang sudah pensiun.
Sementara, Kepala SD Negeri 2 Kondangjajar, Nakizu mengatakan, uang tabungan siswa tidak hilang dan ada di koperasi.
"Tapi, kondisi koperasinya sedang kolaps yang akibatnya tidak bisa langsung mengembalikan tabungan siswa," ujarnya.
Pihak sekolah beralasan bahwa uang tabungan tersebut berada di koperasi dan dipegang oleh seorang guru yang sudah pensiun.
Ia pun mengaku bingung menagih uang tabungan tersebut.
Menurutnya uang tabungan di sekolah justru dipinjamkan ke oknum guru.
"Ini, malah sampai dipinjamkan ke oknum-oknum guru. Harusnya kan, anak sudah tamat SD, uang tabungannya langsung diberikan," kata Widiansyah.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com
Tak Mampu Kembalikan Uang Tabungan Siswa, Oknum Guru-guru di Pangandaran Minta Bantuan Pemda |
![]() |
---|
Akhirnya Terungkap, Tabungan Siswa SD Pangandaran Ternyata Capai Rp5 M, Dipinjam Guru dan Pensiunan |
![]() |
---|
Hasil Rapat Terkait Tabungan Ratusan Juta Rupiah Siswa SD di Pangandaran: Langkah Penyelesaian |
![]() |
---|
Nama-nama 28 Kepala Sekolah yang Dipanggil Bupati, Bahas Kasus Tabungan Murid SD Hilang |
![]() |
---|
Daftar 36 Pejabat yang Dipanggil Rapat Terkait Tabungan Murid yang Belum Dikembalikan Pihak Sekolah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.