Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Lalu Lintas

Kecelakaan Maut, Seorang ASN Tewas Menabrak Bus, Korban Tiba-tiba Lawan Arah Padahal Jalan Lurus

Kecelakaan maut di Jalan Raya Desa Keposang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung.

Editor: Glendi Manengal
Kolase foto Facebook/Kades Keposang
Kondisi motor Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menabrak bus hingga tewas 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut di Jalan Raya Desa Keposang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung.

Peristiwa kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan sepeda motor dan bus.

Akibat kecelakaan tersebut satu orang meninggal dunia.

Baca juga: Unik, Pohon Pisang 1.000 Tandan Milik Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Hampir 2 Meter

Baca juga: Arti Mimpi Tentang Piranha, Bisa Jadi Suasana Hati Anda akan Segera Berubah, Ini Tafsir Lengkapnya

Kecelakaan merupakan hal buruk yang selalu ingin dihindari setiap orang.

Mau itu dalam berkendara, bekerja ataupun aktifitas lainnya.

Namun walaupun kita sudah berhati-hati kecelakaan bisa tetap terjadi.

Karena kecelakaan memang tidak bisa diprediksi atau tak ada yang tahu kapan dan dimana kejadiannya.

Tapi kecelakaan juga banyak disebabkan oleh kelalaian pengendaranya atau hal lain.

Terkait hal tersebut seperti insiden kecelakaan berikut ini.

Kecelakaan maut melibatkan bus pengangkut rombongan santri taman pendidikan Al-Qur’an (TPA) dan dua unit sepeda motor terjadi di Jalan Raya Desa Keposang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Sabtu (17/6) sekitar pukul 08.30 WIB.

Akibatnya, satu orang tewas dan dua orang lainnya terluka.

Korban meninggal bernama Syahmin (57). Adapun korban terluka bernama Nasrudin (56) dan Lily Marisa (17).

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bangka Selatan, Iptu Eddi Yusuf, mengatakan, kecelakaan bermula ketika bus Mitsubishi Colt Diesel warna putih bernomor polisi BN 7058 VU yang dikemudikan Nasrudin (56), warga Kelurahan Teladan, Kecamatan Toboali, melaju dari arah Sadai ke Toboali.

Sementara itu, dari arah berlawanan melaju sepeda motor Honda Vario warna hitam bernomor polisi BN 3219 VH yang dikendarai Syahmin (57), warga Kelurahan Teladan.

Tiba-tiba sepeda motor yang dikendarai aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan tersebut mengarah ke bus, padahal kondisi jalan lurus.

Lantaran tak sempat menghindar, sepeda motor itu pun menghantam sisi kanan depan bus.

“Tiba-tiba pengendara sepeda motor langsung mengarah ke arah mobil bus dan terjadilah kecelakaan. Pengendara Honda Vario terpental di jalur tersebut,” kata Eddi kepada Bangka Pos, kemarin.

Karena panik, lanjut dia, pengemudi bus lantas membanting kemudi ke arah kiri dan kembali menabrak sepeda motor Yamaha Gear warna silver bernomor polisi BN 6963 VI yang berada di depannya.

Sepeda motor itu dikendarai Lily Marisa (17), warga Dusun Harapan Mulia, Desa Keposang.

Sebelum bus berhenti, Lily bersama motornya sempat terseret beberapa meter.

“Bus berhenti di bahu jalan, dan pengendara sepeda motor ikut terseret di depan bus,” ucap Eddi.

Dia menyebut kecelakaan tersebut mengakibatkan Syahmin meninggal dunia di lokasi kejadian.

Aparatur sipil negara tersebut meninggal dengan luka parah pada bagian kepala, luka robek pada rusuk kiri, dada memar, paha kiri patah, dan pergelangan tangan kanan patah.

Sementara itu, Nasrudin mengalami luka pada bagian mata karena terkena serpihan kaca bus, sedangkan Lily mengalami luka di bagian tangan, kaki, dan punggung.

Keduanya telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangka Selatan untuk menjalani perawatan intensif.

Dari kejadian itu, kerugian materi diperkirakan mencapai Rp20 juta.

Lebih lanjut, Eddi mengatakan, bus yang mengalami kecelakaan adalah bus yang mengangkut rombongan santri TPA dari desa Desa Tanjung Labu, Kecamatan Lepar Pongok, Kabupaten Bangka Selatan.

Bus yang kemudikan Nasrudin tersebut ditumpangi 17 santri dan beberapa perwakilan orang tua.

Rencananya, mereka akan mengikuti wisuda akbar di kantor Bupati Bangka Selatan pada Sabtu (17/6) pagi.

Kendati tidak terluka, namun para penumpang bus mengalami trauma.

Hal senada disampaikan Kepala Desa Tanjung Labu, Pindo Putrayandi.

Pindo mengatakan, bus yang bertabrakan dengan dua sepeda motor itu ditumpangi 17 santri TPA yang akan mengikuti wisuda akbar di kantor Bupati Bangka Selatan.

“Ada 17 orang santri dari Desa Tanjung Labu bersama dengan orang tua juga di dalam bus itu,” kata dia kepada Bangka Pos.

Pindo menyebut pihaknya mengetahui kecelakaan tersebut setelah mendapat informasi dari pengurus TPA Tanjung Labu dan Kepala Desa Keposang, Kenny Edwardi.

“Alhamdulillah, tidak ada santri yang luka. Akan tetapi, mereka masih trauma karena kejadian itu,” ujar Pindo seraya menyebutkan para santri sudah dibawa ke rumah keluarganya masing-masing.

Sebelumnya, Kenny Edwardi saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

“Benar, ada kejadian kecelakaan di Jalan Raya Desa Keposang sekitar pukul 08.30 WIB,” kata dia.

Sementara itu, Bhabinkamtibmas Desa Keposang, Briptu Fajar, mengatakan, kecelakaan itu terjadi di Dusun Harapan Mulya.

“Informasi dari saksi bahwa bus tersebut membawa santri dan korban yang meninggal membawa raga campang,
dan informasi dari saksi korban yang meninggal dari Kampung Seberang, Toboali,” ujar Fajar. (u1)

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved