Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Fenomena Alam

Pantas Pemerintah Deg-degan Hadapi El Nino, Terungkap Dampak Menakutkan Apa yang akan Terjadi

El Nino adalah salah satu fenomena cuaca yang dapat mempengaruhi curah hujan pada suatu wilayah.

Editor: Indry Panigoro
Kolase Tribun Manado/iklim.ntb.bmkg.go.id/DOK TRIBUN-TIMUR.COM
Peringatan BMKG untuk Indonesia. Waspada El Nino. 

El Nino pernah memberikan dampak kekeringan panjang di Indonesia, sehingga banyak terjadi kebakaran hutan.

Kebakaran yang parah terjadi pada 1977. Di mana kebakaran itu menimbulkan polusi udara yang menyebar hingga ke negara tetangga.

Menteri Perdagangan Khawatir Hadapi El Nino

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengaku deg-degan menghadapi ancaman el nino mendatang.

Diketahui, sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan mengalami awal musim kemarau pada April hingga Juni 2023.

Adapun puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada Juli dan Agustus 2023.

Zulhas, sapaan akrabnya, mengaku deg-degan akan ancaman el nino ini karena beberapa bahan pokok akan mengalami kenaikan. Bahkan, sudah ada yang naik seperti gula.

"Memang tahun ini saya agak deg-degan karena ada el nino. Beberapa bahan pokok mulai naik. Gula misalnya itu sudah jauh harganya," katanya di kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2023).

Selain harga gula, ia menyebut bawang juga mengalami kenaikan harga.

Tak berhenti di situ, ia mengatakan cuaca panas juga akan berdampak pada naiknya harga telur.

"Bawang juga naiknya dua kali lipat. Kalau panas berlebih itu juga pakan bisa naik juga, termasuk harga telur juga bisa," ujar Zulhas.

Ketua Umum Partai PAN itu mengatakan, pihaknya telah mengambil sejumlah langkah guna mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok saat el nino ini.

Salah satunya adalah mencegah kenaikan harga beras. Zulhas berujar bahwa pemerintah telah mengambil inisiatif untuk mengimpor beras sebagai persiapan menghadapi el nino.

Adapun impor beras ini datang dari India dan sudah dilakukan penandatangan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU).

Sebagai catatan, Zulhas mengatakan impor beras ini berbeda dari penugasan Badan Pangan Nasional kepada Bulog untuk mengimpor 2 juta ton beras sepanjang tahun ini.

"Misalnya beras. Kita memang harus ambil walaupun kadang-kadang tidak populer. Ambil inisatif. Kalau el nino berat harganya. Kita enggak boleh beras kurang. Oleh karena itu saya sudah MoU dengan India 1 juta sewaktu-waktu bisa beli. Government to Government. Kita sudah pesan 1 juta," kata Zulhas.

Sumber Kompas.com dan Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved