Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sitaro Sulawesi Utara

Angka Pengangguran di Sitaro Capai 993 Orang, Begini Penjelasan Pemerintah Daerah

Contoh pengangguran terbuka lainnya yaitu orang yang belum pernah bekerja dan berusaha untuk mendapatkan pekerjaan.

Penulis: Octavian Hermanses | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Octavian Hermanses
Plt Kadis Perindagnaker Sitaro Agus Poputra. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabupaten Siau Tagulandang Biaro menjadi salah satu daerah penyumbang angka pengangguran di Sulawesi Utara.

Data Badan Pusat Statistik tahun 2022 menujukan jumlah pengangguran terbuka di tanah Karangetang Mandolokang Kolo-Kolo itu mencapai 933 orang.

Jumlah itu terdiri dari 411 laki-laki dan 582 perempuan yang didominasi latar belakang pendidikan SMA/SMK sederajat.

Sementara jumlah angkatan kerja yang bekerja sebanyak 32.523 orang yang terdiri dari 21.317 laki-laki dan 11.206 perempuan.

Pengangguran terbuka adalah orang yang memiliki kualifikasi cukup, tetapi tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan. 

Contoh pengangguran terbuka lainnya yaitu orang yang belum pernah bekerja dan berusaha untuk mendapatkan pekerjaan.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Tenaga Kerja (Disperindagnaker) Sitaro, Agus Poputra menjelaskan penyebab masih tingginya angka pengangguran terbuka di Sitaro.

Menurut Poputra, salah satu penyebab utama banyaknya angka pengangguran terbuka di Sitaro karena minimnya lapangan pekerjaan.

"Kita (Sitaro) bukan daerah industri yang memiliki banyak pabrik atau perusahaan-perusahaan besar.

Makanya pemerintah daerah terus mendorong adanya investasi di daerah kita," kata Poputra, Selasa (13/6/2033).

Salah satu yang paling diharapkan pemerintah daerah guna membuka lapangan pekerjaaan adalah pengoperasian Bandara Bung Karno dan pengembangan sektor pariwisara di Sitaro.

"Ketika bandara beroperasi dan ada maskapai yang rutin melayani penerbangan dari dan menuju Sitaro, maka hal ini menjadi peluang besar bagi para pencari kerja," ujar Poputra.

"Begitu juga dengan sektor pariwisata, ketika itu terbuka, akan berdampak positif bagi pembukaan lapangan pekerjaan," lanjutnya.

Asisten II Sekda Sitaro itu menyebut, ragam langkah telah dilakukan pemerintah daerah untuk mengatasi masalah pengagguran di Kabupaten Sitaro.

Mulai dari pemberdayaan Industri Kecil Menengah atau IKM hingga pelatihan-pelatihan bagi masyarakat untuk meningkatkan keahlian para pekerja.

"IKM ini diharapkan dapat memperkuat struktur industri, khususnya di daerah. Ketika semua berjalan optimal maka hal ini dapat membuka peluang kerja yang lebih," ungkapnya.

"Tapi memang beberapa tahun ini program pelatihan bagi pekerja belum berjalan optimal karena keterbatasan anggaran," sambungnya. (HER)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved