Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen, Baca Lukas 5:2-3, Beritakan Injil di Mana Saja

Jika saja umat tidak fokus mendengarkan firman Tuhan yang Yesus ajarkan, pasti akan lalu dengan sia-sia.

Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
Istimewa
Renungan Harian Kristen, Baca Lukas 5:2-3, Beritakan Injil di Mana Saja 

TRIBUNMANDO.CO.ID - Ada pesan khsusus yang disampaikan Tuhan Yesus sebelum Ia terangkat ke surga.

Mari kita bahas tentang pesan tersebut dalam renungan harian Kristen dengan judul Beritakan Injil di Mana Saja.

Namun sebelumnya baca Lukas 5:2-3.

Baca juga: Renungan Harian Keluarga – Lukas 5:2-3 Perahu Sebagai Mimbar Mengajar

Memberitakan Injil di gedung gereja, di rumah, di sekolah, di kota, di desa, di daratan, itu dilakukan banyak orang. Yesus juga melakukan itu.

Tetapi yang lebih menarik dilakukan Yesus lagi adalah, pemberitaan Injil-Nya disampaikan di pantai dan Dia berbicara (menginjil) dari atas perahu.

Yah, Yesus memberitakan Injil dalam semua situasi, kondisi dan tempat.

Yesus memberikan teladan bahwa menginjil itu tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Tapi di mana saja.

Baca juga: Renungan Harian Kristen, 1 Korintus 13:4, Mengasihi Sepert Dia

Injil harus diwartakan dalam keadaan apapun dan di manapun juga.

Di tiga Matra (darat, laut dan udara) pun Injil harus dikumandangkan dan dikabarkan kepada semua orang.

Di dunia nyata maupun di dunia maya, Injil harus diwartakan kepada semua orang, tanpa kecuali.

Karena Injil tak bisa dibatasi oleh apapun. Sebab Injil itu adalah kekuatan kita, baik di bumi maupun di sorga, selamanya.

Baca juga: Renungan Harian, 2 Raja-raja 15:1-38, Segenap Hati untuk Terus Berjalan BersamaNya

Sebab hanya Injil, yakni Yesus Kristus saja yang dapat menjamin keselamatan kehidupan kita, baik dalam kefanaan maupun dalam kekekalan.

Ketika berada di pantai dan melihat ada dua perahu nelayan yang sedang membasuh jalanya, Yesus mendekati mereka.

Dia menyapa Simon Petrus salah satu nelayan. Dia menyuruhnya untuk mendorong perahunya sedikit jauh dari pantai.

Kemudian Yesus naik ke perahu. Di atas perahu, Yesus bukannya santai dan menikmati terpaan angin yang menyejukkan, tetapi justeru Dia memberitakan Injil.

Yah, dari atas perahu itu, Yesus menginjil. Dia mengajarkan firman Tuhan kepada kerumunan orang banyak yang terus berbondong-bondong datang kepada-Nya.

Yesus memberitakan Injil meski itu di tempat yang sulit. Sementara umat ada di tepi pantai dan Dia di atas perahu.

Jika saja umat tidak fokus mendengarkan firman Tuhan yang Yesus ajarkan, pasti akan lalu dengan sia-sia.

Apalagi jika mereka ngobrol dengan teman terdekat saat Yesus mengajarkan firman Tuhan. Pasti terganggu.

Tapi, umat fokus pada firman yang diajarkan Yesus. Maka segalanya berjalan lancar.

Yesuspun melakukan mujizat dan pengajaran dengan baik.

Itulah yang Yesus lakukan dan ajarkan kepada kita. Bahwa dalam hal mengajarkan ataupun mewartakan tentang Injil keselamatan, tidak boleh pilih tempat apalagi pilih orang.

Kita bukan hanya mengajar dan memberitakan firman Tuhan kepada orang tertentu saja dan hanya pada waktu tertentu saja. Tapi kepada semua orang dan dalam segala situasi.

Termasuk di pantai, saat kita sedang menikmati alam ciptaan dan anugerah Allah bagi kita.

Entah kita sedang duduk, berdiri, berjalan, tidur atau apapun, baiklah kita terus mengatakan dan mengaktakan tentang kebenaran Injil.

Entah di darat, laut, udara, saksikanlah Kristus kepada semua orang. Di atas kapal, di pesawat udara, dalam kendaraan dan di manapun juga Beritakanlah Injil itu.

Sehingga dari hidup kita nama Tuhan Yesus dimuliakan. Kita tidak perlu takut dengan apapun, karena Kristus pasti beserta kita.

Demikian firman Tuhan hari ini.

Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya.

Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. (ay 2-3)

Hari ini, tanggal 12 Juni 2023, diperingati sebagai 192 tahun Injil dan Pendidikan Kristen masuk di tanah Minahasa.

Ada 2 orang misionaris dari Belanda yang diutus lembagai Penginjilan Belanda, NZG (Nederlandsch Zendeling Genootschap).

Keduanya adalah Johann Schwarzh dan Johann Riedel.

Mereka memberitakan Injil dan membangun pendidikan di Tanah Minahasa, melanjutkan apa yang sudah dirintis oleh para pendahulunya.

Mereka meninggalkan keluarga dan rasa nyamannya di Eropa yang ketika di abad pertengahan mulai berkembangnya industri.

Padahal mereka adalah anak muda, tetapi memberi hidup mereka sepenuhnya memberitakan Injil.

Meski tak tahu tentang medan pelayanan mereka di tanah Minahasa, tapi tidak menjadi hambatan bagi mereka memberitakan Injil. Mereka mampu menerobos masyarakat Minahasa ketika itu.

Sesungguhnya semuanya terjadi karena tuntunan Roh Kudus, sebagaimana janji Kristus yang akan menyertai kita dalam memberitakan Injil.

Kita telah menerima Injil maka kita harus memberitakan Injil kepada semua orang, dimulai dari keluarga kita. Selanjutnya kepada orang-orang di sekitar kita.

Jangan lalai. Beritakan Injil dengan hati yang tulus. Di laut sekalipun, Beritakanlah Injil, seperti yang Yesus lakukan.

Jangan takut dengan apapun, sebab Tuhan Yesus pasti menyertai dan memberkati kita dalam memberitakan Injil-Nya. Amin

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved