Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mahasiswi Ubaya Dibunuh

Akhirnya Terungkap Motif Pembunuhan Mahasiswi Ubaya yang Ditaruh Dalam Koper, Rupanya Ini Masalahnya

Mayat berjenis kelamin perempuan itu rupanya merupakan seorang mahasiswi. Korban ternyata mahasiswi Ubaya.

Editor: Indry Panigoro
INSTAGRAM/IST via Surya.co.id
Jasad wanita dalam koper yang ditemukan di Cangar-Pacet, Mojokerto, ternyata mahasiswi Ubaya Surabaya 

Akhirnya pihak keluarga melaporkan kehilangan korban pada 5 Mei 2023.

"Benar korban awalnya hilang tanggal 3 Mei, meninggalkan rumah, tapi belum balik. Tanggal 5 Mei enggak ada kontak kemudian bapaknya melaporkan ke Polrestabes Surabaya," kata Mirzal di Surabaya, Kamis (8/6/2023).

Hasil penyelidikan, ketika korban pergi dari rumah menjumpai pacarnya di sebuah hunian kawasan Surabaya Timur. Saat itulah korban dibunuh.

Setelah korban sudah dieksekusi, pelaku kemudian mencari cara mengaburkan kejahatan tersebut.

Sosok korban di mata dekan

Dekan Fakultas Hukum Ubaya, Dr. Yoan Nursari Simanjuntak, menjelas

Angeline Nathania dikenal sebagai mahasiswa yang aktif dan memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3,277.

Ia menjalani kehidupan kampus dengan baik dan memiliki hubungan sosial yang baik dengan teman-teman sejawatnya.

"Selama proses belajar di Fakultas Hukum, tidak pernah terlihat adanya kendala dalam bersosialisasi dengan sesama mahasiswa maupun dosen. Kondisi ini membuat pihak kampus merasa sangat berduka atas peristiwa tragis yang menimpanya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan menghadapi cobaan ini," ungkap Dr Yoan kepada SURYA.co.id, Jumat (9/6/2023) pagi.

Dalam hal ini, Fakultas Hukum Ubaya melalui Lembaga Biro Bantuan Hukum (LBH) menyatakan kesiapannya untuk mendampingi keluarga korban dalam proses hukum selanjutnya.

"Seluruh jajaran Fakultas Hukum Ubaya dan keluarga besar Ubaya juga telah sepakat untuk menyerahkan seluruh proses hukum kepada pihak Kepolisian, agar dapat dilakukan penyelidikan yang objektif dan menyeluruh," terangnya.

Tak hanya itu, dikatakan Dr Yoan bahwa rekan mahasiswa, dosen, dan alumni terus menyuarakan doa dan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan.

Kesedihan mendalam atas kepergian Angeline Nathania dirasakan oleh teman-temannya, yang kemudian secara sukarela menggalang dana dukacita sebagai bentuk penghormatan terakhir.

"Semoga keluarga korban diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi kepergian Angeline Nathania. Peristiwa tragis ini akan terus dipantau perkembangannya, serta diharapkan dapat menjadi peringatan bagi seluruh civitas akademika untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan di lingkungan kampus. Semoga Angeline Nathania mendapatkan tempat yang layak di sisi Tuhan dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketenangan serta kekuatan dalam menghadapi duka yang mendalam," harapnya.

Harapan ayah pupus

Jenazah Angeline, Kamis (8/6/2024) malam disemayamkan di Rumah Duka Adi Jasa, Jalan Demak, Surabaya.

Bambang Sumarjo, ayah ketika ditemui matanya terlihat sangat merah.

Harapan Bambang Sumarjo tahun depan melihat putrinya, Angeline Nathania berdiri di hadapan banyak orang menjalani proses wisuda atas pemberian gelar sarjana hukum ternyata pupus.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com Surya.co.id

Baca Berita Lainnya di Google News

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved