Presiden Jokowi Akan Panggil Prabowo Subianto, Terkait Proposal Perdamaian Rusia-Ukraina, Ada Apa?
Jokowi memastikan akan mengundang Prabowo untuk meminta penjelasan terkait proposal damai Rusia-Ukraina tersebut.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Niatnya mendamaikan dua negara yang sedang berkonflik Rusia dan Ukraina, Prabowo Subianto malah blunder.
ia mengajukan proposal perdamaian kedua negara.
namun proposal tersebut malah membuat keruh keadaan dua negara saat ini.
Baca juga: Terungkap Alasan Elektabilitas Prabowo Subianto Melesat daripada Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan
Selain itu, bisa merusak upaya Presiden Jokowi untuk mendamaikan kedua negara yang dilakukan beberapa waktu lalu.
Pasalnya proposal perdamaian yang diajukan dinilai berat sebelah.
Presiden Jokowi pun mengaku tak mengetahui soal proposal tersebut.
Sehingga dalam waktu dekat, Presiden Jokowi akan memanggil Menhan Prabowo Subianto,
Baca juga: Isu Jokowi Dukung Prabowo Subianto Mencuat, PDIP Tegas Membantah
Proposal perdamaian Rusia-Ukraina yang diusulkan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menuai banyak sorotan. (Tribun Jatim Network/Willy Abraham)
Dilansir dari Kompas.com, proposal itu dinilai tak netral dan lebih menguntungkan Rusia.
Hal ini bertolak belakang dari sikap Pemerintah Indonesia yang selama ini berusaha mengakomodasi kepentingan dua pihak.
Dalam proposal damai Prabowo, ada beberapa poin penting yang diusulkan, yakni gencatan senjata dan referendum.
Menanggapi hal itu, Presiden Joko Widodo mengatakan proposal itu berasal dari Prabowo, bukan pemerintah.
Baca juga: Jokowi Bakal Bertemu Prabowo Subianto setelah Rakernas PDIP, Presiden Minta Penjelasan dari Menhan
Kendati demikian, ia belum berbicara lebih lanjut dengan Prabowo terkait proposal itu.
"(Proposal) itu dari Pak Prabowo sendiri, tapi saya belum bertemu dengan Pak Prabowo," kata Jokowi usai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ketiga PDIP pada Selasa (6/6/2023).
Jokowi memastikan akan mengundang Prabowo untuk meminta penjelasan terkait proposal damai Rusia-Ukraina tersebut.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan posisi Indonesia dalam menyikapi perang Rusia-Ukraina tetap sama, yakni menghormati kedaulatan dan intergitas wilayah suatu negara.
"Pertama, penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah, itu selalu kita hormati. Dan ini terefleksi dengan baik pada saat ada voting di UN GA mengenai isu yang terkait penghormatan teritorial integrity dan kedaulatan," kata Retno dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR, Senin (5/6/2023).
"Kedua, call kita, selalu, 'please hentikan perang'. Dan ini disampaikan Bapak Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Kiev, Moskow, dan bulan lalu Bapak Presiden bertemu dengan Presiden Zelensky di Hiroshima. Dan call ini diulangi," sambungnya.
Proposal Prabowo sebelumnya mendapat kritikan dari anggota Komisi I DPR Fraksi PDI-P Mayjen (Purn) TB Hasanuddin.
Ia bahkan menganggap proposal itu aneh, termasuk usulan penarikan pasukan masing-masing dengan zona demiliterisasi sejauh 15 Km dari titik gencatan senjata.
"Kalau ada usulan dari Indonesia mundur di wilayah teritorinya Ukraina, itu rasanya sedikit aneh," ujar TB Hasanuddin.
TB Hasanuddin mengaku khawatir jika proposal Prabowo akan berpengaruh pada citra Indonesia.
"Yang pertama, dianggap tidak tahu lapangan. Yang kedua, kita masuk pada ranah-ranah yang sesungguhnya kurang tepat. Dan itu sangat merugikan politik luar negeri kita," paparnya.
Menanggapi proposal perdamaian itu, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko mengatakan akan mempertimbangkannya.
"Kami mempertimbangkan semua proposal untuk menyelesaikan konflik Ukraina yang kami terima," tambahnya, seperti dikutip dari TASS.
Ia pun akan menyambut semua upaya baik yang dilakukan untuk menyelesaikan perang ini.
Senada, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva juga mengapresiasi proposal damai yang diajukan Probowo.
"Kami sangat mengapresiasi upaya pihak Indonesia yang ditujukan untuk mengatasi krisis di Ukraina," ujarnya pada Selasa.
Namun, ia mengaku Kiev dan "Barat" enggan mempertimbangkan solusi apa pun untuk menghentikan konflik ini.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com
Jadi Tersangka Korupsi hingga Minta Amnesti ke Presiden, Immanuel Ebenezer Langsung Dipecat Prabowo |
![]() |
---|
Sosok Satria Arta Kumbara EKS Marinir TNI AL yang Jadi Tentara Bayaran Rusia dan Kini Terluka Parah |
![]() |
---|
Wapres RI Gibran: Presiden Prabowo Punya Komitmen Bangun Indonesia, Tidak Lagi Jawasentris |
![]() |
---|
Profil Rio Dondokambey, Politisi Muda Sulut Penerus Kegemilangan Sang Ayah |
![]() |
---|
Program Kesehatan Gratis Prabowo–Gibran Mulai Jalan di Kotamobagu, Baru 20 Persen Warga Manfaatkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.