Berita Nasional
Prabowo Jadi Sorotan Dunia Usai Proposal Rusia-Ukraina Ditolak, Pengamat Singgung Sosok Bung Karno
Tokoh perdamaian dunia pasca Soekarno itu hampir-hampir ngga ada ya. Prabowo ini nampak memiliki jiwa kepemimpinan dan keinginan demi perdamaian dunia
TRIBUNMANADO.CO.ID - Usulan Menhan Prabowo terkait proposal resolusi perdamaian untuk mengakhiri perang Ukraina-Rusia Disorot Dunia.
Usulan itu disampaikannya saat hadir dalam forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue di Singapura, Sabtu (3/6) lalu.
Prabowo menyodorkan tiga poin untuk menghentikan perang antara Rusia dan Ukraina yaitu gencatan senjata, penarikan pasukan, dan referendum.
Baca juga: Akhirnya Terungkap Alasan Ukaina Tolak Proposal Perdamaian dari Menhan Prabowo: Kami Tak Membutuhkan

Namun, proposal damai yang diusulkan Prabowo ini ditolak mentah-mentah oleh Ukraina.
Hingga usulan itu jadi perdebatan kontroversi di sejumlah media massa internasional.
Pengamat Politik dan Akademisi Universitas Al-Azhar, Ujang Komaruddin turut menyoroti perihal usulan perdamaian Rusia- Ukraina yang dilontarkan oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto di IISS Shangri-La Dialogue beberapa waktu lalu.
Menurut Ujang, ide dan gagasan Prabowo ini wajar menjadi diskusi publik karena sosok yang menyampaikannya adalah seorang Prabowo, di saat hanya sedikit figur yang menyuarakan perdamaian dunia setelah Bung Karno.
“Tokoh perdamaian dunia pasca Soekarno itu hampir-hampir ngga ada ya. Pak Prabowo ini nampak memiliki jiwa kepemimpinan dan keinginan untuk bisa memprioritaskan perdamaian dunia di level internasional,” ujar Ujang.
Menurutnya, usulan perdamaian Rusia-Ukraina Prabowo itu diutarakan agar Rusia-Ukraina berhenti berperang yang sudah berlangsung kurang lebih 1.5 tahun lamanya dan berdampak pada kalang kabutnya perekonomian dunia.
“Bagaimanapun perang itu sangat menyakitkan, menghancurkan, membunuh warga bahkan anak-anak dan orang tua yang tidak berdosa,” kata Ujang.
Sebelumnya, Prabowo dalam forum internasional itu menawarkan beberapa usulan resolusi konflik Rusia-Ukraina untuk menghentikan kekerasan bersenjata yang melibatkan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) dalam mencari solusi damai antara Rusia dan Ukraina.
“Prabowo punya niat baik dan biasanya orang yang punya niat baik banyak yang tidak suka bahkan ada yang menyerang. Jadi, menurut saya kalau untuk kebaikan dan kepentingan negara ya wajar-wajar saja,” kata Ujang.
Akhirnya Terungkap Alasan Ukaina Tolak Proposal Perdamaian dari Menhan Prabowo
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleg Nikolenko, memberikan pernyataan terkait usulan perdamaian Ukraina-Rusia yang disampaikan Indonesia melalui Facebook dan situs Kementerian Luar Negeri Ukraina, Sabtu (3/6/2023).
Dia menganggap proposal Prabowo dibangun atas dasar sejarah Indonesia.
“Tidak ada wilayah yang disengketakan antara Ukraina dan Federasi Rusia yang menjadi alasan untuk mengadakan referendum di sana. Setelah melakukan agresi, Rusia menganeksasi Crimea, sebagian wilayah Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson, yang tercatat dalam dokumen resmi PBB,” katanya.
Meski demikian, Nikolenko menyatakan, Pemerintah Ukraina menghargai perhatian Pemerintah Indonesia untuk mendorong perdamaian di Ukraina.
Ukraina mengakui Indonesia adalah aktor penting di kawasan Asia Tenggara yang saat ini memimpin ASEAN.
Ukraina juga menghargai sosok Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi yang menjadi pemimpin Asia pertama berkunjung ke Ibu Kota Kyiv untuk melihat secara langsung dampak dari agresi Rusia.
Di wilayah pendudukan, Nikolenko menjelaskan, Rusia telah melakukan kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan tindakan genosida.
Rusia harus menarik diri dari wilayah Ukraina dan Ukraina harus mengembalikan integritas teritorialnya dalam batas-batas yang diakui secara internasional.
“Tidak ada skenario alternatif,” terangnya.
Nikolenko juga menegaskan kesepakatan gencatan senjata, pelepasan pasukan hingga jarak 15 kilometer, dan pembentukan zona demiliterisasi tidak akan berhasil.
Sampai hari ini, jelas dia, Rusia masih berusaha dengan segala cara untuk menghambat serangan balik Ukraina.
Gencatan senjata tanpa penarikan pasukan Rusia dari wilayah Ukraina akan memungkinkan Rusia mengulur waktu, mengumpulkan kekuatan kembali, mendapatkan pijakan di wilayah yang diduduki, dan memulihkan kemampuan untuk melancarkan serangan lagi.
“Perdamaian jangka panjang di Ukraina berarti pembebasan wilayah Ukraina dari pendudukan Rusia. Ini yang dimaksud dengan formula perdamaian oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Kami mengajak Indonesia untuk bergabung dalam implementasinya,” kata Nikolenko, dikutip dari Reuters.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menhan Prabowo telah mengusulkan “rencana perdamaian” untuk Ukraina.
Dia menyampaikan usul itu saat hadir dalam forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2023 di Singapura yang disiarkan secara daring pada Sabtu.
Rencananya yang ditawarkan, termasuk penghentian permusuhan segera, gencatan senjata pada posisi sekarang, dan zona demiliterisasi yang akan dijamin oleh pasukan penjaga perdamaian PBB.
Dia juga menyarankan sebuah referendum di wilayah yang disengketakan yang diselenggarakan oleh PBB.
Namun, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov, yang menghadiri KTT dua hari tersebut, juga dengan tegas menolak usulan Indonesia.
"Kedengarannya seperti rencana Rusia, bukan rencana Indonesia. Kami tidak membutuhkan mediator ini datang kepada kami (dengan) rencana ganjil ini," jelasnya, sebagaimana dikutip dari AFP.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
Selain Katakan Cukai Rokok Tinggi, Menkeu Purbaya Juga Sebut Satgas BLBI Banyak Janji Minim Hasil |
![]() |
---|
Prabowo Akan Evaluasi Besar-Besaran Polri |
![]() |
---|
Rencana Menkeu Pindahkan Uang Rp200 Triliun Dinilai Mirip Ide Eks Menteri Ekonomi Era Megawati |
![]() |
---|
Influencer Ferry Irwandi Sebut Sudah Damai dengan TNI: Saya Sudah Dihubungi Via Telepon |
![]() |
---|
Dicopot dari Menteri, Budi Arie Tetap Dukung Prabowo: Orang Kita yang Menangin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.