Kasus Rudapaksa di Sulteng
Oknum Polisi Jadi Tersangka Kasus Dugaan Rudapaksa Gadis 16 Tahun di Sulteng, Begini Awal Berkenalan
Gadis 16 Tahun jadi korban rudapaksa. Tersangka adalah seorang oknum anggota polisi. Inisial MKS.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Oknum anggota polri berinisial MKS telah ditetapkan sebagai tersangka kasus rudapaksa gadis 16 tahun di Parigi Moutong Sulawesi Tengah.
Hal tersebut disampaikan Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Agus Nugroho hari ini Minggu (4/6/2023).
"Untuk oknum anggota Polri, malam ini sudah kita mintai keterangan sebagai tersangka. Semalam (Sabtu) kami tahan. MKS kami tahan di Polda bersama tahanan lainnya," ujar Irjen Agus Nugroho.
(kejadian heboh: klik link)
Dari hasil pemeriksaan terungkap awal mula Ipda MKS kenal dengan R.
Yaitu saat korban meminta bantuan untuk mencari ponselnya yang hilang.
Menurut informasi yang diperoleh TribunPalu.com, Ipda MKS merudapaksa R dalam keadaan mabuk.
10 Orang Jadi Tersangka
Polda Sulteng telah menetapkan 10 tersangka dalam kasus rudapaksa anak di bawah umur.
Ke-10 tersangka itu berasal dari profesi yang berbeda, seperti seorang guru SD dan kepala desa.
Tujuh dari 10 tersangka telah berhasil diamankan, yaitu HR (kepala desa), ARH alias AF (guru SD), AK, AR, Ipda MKS, FN (mahasiswa, dan K alias DD.
Sementara, tiga lainnya masih buron.
Dua Buron Sudah Ditangkap
Dua dari tiga tersangka kasus rudapaksa anak di bawah umur di Parigi Moutong berhasil diamankan.
Mereka adalah AS (46) dan AA (27).
Irjen Agus Nugroho mengatakan kedua tersangka diamankan di dua tempat yang berbeda.
AS ditangkap di Kalimantan Utara, sedangkan AA di Kalimantan Timur.
Keduanya diketahui tercatat sebagai warga Parigi Moutong.
"Yang kemarin masih buron 'kan tiga orang, yang dua atas nama AA dan AS sudah kita amankan."
"Cuma kami titip di Polres (dulu), besok (Senin) mungkin langsung ke Palu," ungkap Agus lewat telepon, Minggu.
Kondisi Korban
Korban rudapaksa oleh 11 pria di Parigi Moutong, R, saat ini tengah menjalani perawatan di RSUD Undata, Kota Palu.
R ditempatkan di tempat khusus untuk menghindari kontak dengan orang lain.
"Pasien saat ini kami isolasi dalam upaya melindungi privasi pasien."
"Kita masukkan di ruangan khusus," tutur Direktur RSUD Undata Palu, drg Herry Mulyadi, Rabu (31/5/2023).
Lebih lanjut, Herry mengatakan korban juga sedang dalam persiapan untuk prosedur operasi pengangkatan rahim pada awal bulan Juni 2023.
Ia pun meminta doa pada masyarakat supaya R bisa lekas pulih usai operasi nanti.
"Ini sementara proses pemulihan, karena setiap melaksanakan operasi tentu ada item-item yang harus dipenuhi untuk menuju ke meja operasi," ungkap Herry.
"Mohon doanya agar supaya anak kita ini bisa pulih kembali, mohon doanya agar supaya kejadian yang luar biasa ini, mudah-mudahan kejadian ini tidak terulang."
"Karena ini efek dari kejadian ini bukan semata-mata ada hal-hal yang berkaitan dengan fisiknya, tapi secara umum psikisnya juga," pungkasnya.
R nantinya akan ditangani oleh tiga dokter saat menjalani operasi, yaitu Dokter Bedah Anak, Dokter Onkologi, dan Dokter Bedah Digestif.
Kronologi Kejadian
Mengutip TribunnewsSultra.com, rudapaksa yang dialami oleh R bermula pada 2022.
Saat itu, ia mendatangi posko bencana banjir di Parigi Moutong, untuk memberikan bantuan logistik.
Di tempat itulah R berkenalan dengan para pelaku.
Setelah menyalurkan bantuan, R tidak langsung pulang ke kampung halamannya di Poso lantaran dijanjikan pekerjaan di sebuah rumah makan oleh para pelaku.
Nahasnya, R justru menjadi korban rudapaksa oleh 11 pria tersebut, secara bergiliran.
Menurut pengakuan R, ia dirudapaksa berulang kali di tempat yang berbeda hingga Januari 2023 lalu.
“Karena bujuk rayu dengan diiming-imingi uang dari Rp50.000 hingga Rp500.000."
"Korban juga dibelikan baju baru dan pernah dibelikan ponsel,” ungkap Kapolres Parigi Moutong, AKBP Yudy Arto Wiyono.
Karena sudah tak tahan lagi, R pun mengadu pada ibu kandungnya dan mereka perdua melapor ke polisi.
Malangnya, R juga mengalami sakit hingga harus menjalani operasi pengangkatan rahim, buntut aksi kekerasan seksual yang diterimanya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunPalu.com/Rian Afdhal, TribunnewsSultra.com/Desi Triana Aswan)
Telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Awal Gadis 16 Tahun di Parigi Moutong Kenal Ipda MKS hingga Dirudapaksa, Minta Tolong Cari HP Hilang
Ikuti berita-berita Tribun Manado menarik lainnya di: Google News
Heboh Siswa SMK Sulawesi Dalam Keadaan Mabuk Tikam Guru di Sekolah, Bermula dari Cekcok Urusan Cinta |
![]() |
---|
Doa Kristen: Syafaat Ibadah Minggu, Menyerahkan Segalanya kepada Tuhan |
![]() |
---|
PLN akan Hentikan Aliran Listrik di Manado Minut dan Bitung Kamis 31 Juli 2025, Ini Lokasi Terdampak |
![]() |
---|
Breaking News: Kabar Terkini Kabupaten Talaud Sulut Pasca Gempa di Rusia, Tidak Terjadi Tsunami |
![]() |
---|
Bupati Bolsel Iskandar Kamaru Turun ke Lokasi Tuntaskan Masalah Pembangunan Pustu Meyambanga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.