Berikut Kasus Kriminal di Kota Bitung dalam Sepekan, Satu Tersangka Pengeroyokan Masih Buron

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Sepekan ini, di Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terjadi dua kali kasus penganiayaan menggunakan senjata tajam (sajam), pakai tangan kosong.

Selain itu, ada penangkapan sekelompok pemuda terlibat tawuran dan kedapapan membawa senjata tajam (sajam).

Dari informasi yang dirangkum, rentetan tindakan kriminal di Kota Bitung terjadi di waktu dan tempat berbeda.

Kasus pertama

Rabu (31/5/2023), tim Resmob Polsek Aertembaga menangkap sekelompok pemuda yang kedapatan sedang tawuran di komplex lorong tower Kecamatan Aertembaga Kota Bitung.

"Ada lima orang pemuda, yang di tangkap. Dua di antaranya membawa senjata tajam, laki-laki RH alias Rian (22) membawa pisau penikam dan FP alias Frisko (27) membawa gergaji," kata Kapolsek Aertembaga AKP Mohammad Taufiq Rohman melalui Kasi Humas Ipda Iwan Setiyabudi, Jumat (2/6/2023).

Perkelahian atau tawuran itu, dipicu karena salah paham saat sedang pesta miras bersama.

Awalnya mereka pesta miras bersama dan karena sudah dalam keadaan mabuk,  terjadi salah paham dan kemudian saling pukul sehingga terjadi kejar-kejaran mengunakan senjata tajam.

Kelima pria pelaku tawuran beserta barang bukti sajam sudah diamankan, dan dibawa ke Kantor Polsek Aertembaga guna pemeriksaan lebih lanjut.

Kasus kedua

Kasus ini terjadi pada Senin (29/5/2023).

Seorang laki-laki RS alias Pae (19) di tangkap Tim Resmob Polres Bitung atas perbuatannya, menikam pakai sajam jenis pisau badik ke laki-laki Claudio Tampi (19) karena terbakar api cemburu.

Terduga tersangka, merasa cemburu seorang perempuan memilih berpacara dengan korban ketimbang terduga tersangka.

Perbuatan itu, dilakukan di lorong atau gang SMAN 1 Bitung Kelurahan Girian Weru  Senin subuh.

Terduga tersangka menikam korban di tangan kiri sebanyak dua kali dan sekali di bagian belakang (pantat).

"Usai beraksi Pae sempat melarikan diri sebelum di tangkap tim Resmob Polres Bitung empat jam kemudian pukul 07.00 pagi," jelas Kasi Humas Ipda Iwan Setiyabudi, Jumat (2/5/2023).

Perbuatan tersuga tersangka, dilakukan ketika korban Claudi oterjatuh di tempat kejadian perkara (TKP).

Sebelum penikaman itu, terduga tersangka menaruh dendam kemudian mendatangi tempat kerja korban di Alfamart Girian dan melakulan penganiayaan.

Pada awalnya menampar korban di pipi kanan sebanyak satu kali.

Kemudian korban sempat melawan, namun pelaku mencabut pisau yang diselipkan di pinggangnya sehingga korban langsung melarikan diri. 

Namun korban terjatuh di lorong Smagir sehingga pada saat itu pelaku langsung menikam korban.

Kasus ketiga

Pengeroyokan dilakukan tiga orang laki-laki  HR alias Hendry warga Desa Watudambo Minut, RL alias Rival (37) warga Kelurahan Manembo-Nembo Bitung, dan satu lagi FR alias Angky (20).

Mereka bertiga menggeroyok laki-laki Jenli Mahaganti (23) warga Kelurahan Manembo-Nembo Bitung.

Menurut Kasi Humas, perbuatan itu terjadi pada Senin (29/5/2023) pukul 22.30 Wita di Kelurahan Manembo-Nembo Tengah Kecamatan Matuari Kota Bitung.

Pengganiayaan ini terjadi, ketika Angky (20) membunyikkan knalpot motornya di dekat rumah korban.

Korban lalu menghampiri Angky, dan menegur karena perbuatannya mengganggu anaknya yang sedang sakit.

Angky sempat meminta maaf dan beranjak pergi.

Beberapa saat kemudian, Angky dan temannya Rival (30) dan Hendry mendatangi korban dan diduga melakukan penganiayaan.  

Akibat penganiyaan itu, korban alami luka di leher dan lutut kanan.

Dua tersangka sudah ditangkap Hendry masih buron.

"Satu di antara terduga tersangka, masih dalam pencarian," tandasnya. (crz)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.