Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Manado Sulawesi Utara

Jelang Kongres Bahasa Indonesia XII, Ini Sejarah dan Peran Pentingnya Bagi Indonesia

Berpijak dari Kongres Pemuda II, 28 Oktober 1928, Kongres Bahasa Indonesia (KBI) digelar hingga kini.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Chintya Rantung
fernando lumowa/tribun manado
Kepala Balai Bahasa Sulawesi Utara, Januar Pribadi (kiri) berbicara dalam Diseminasi Kongres Bahasa Indonesia di Manado, Rabu (31/05/2023). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berpijak dari Kongres Pemuda II, 28 Oktober 1928, Kongres Bahasa Indonesia (KBI) digelar hingga kini.

Sejak pelaksanaan ketiga, KBI digelar lima tahun sekali.

"Bahasa Indonesia mempengaruhi perjalanan Bangsa," kata Dr Dewi Puspita dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Puspita menjadi pembicara secara daring dalam Diseminasi Kongres Bahasa Indonesia bagi jurnalis di Manado.

Kegiatan ini diikuti puluhan jurnalis media cetak, online, elektronik di Luwansa Hotel Manado, Rabu (31/05) 2023).

Kata Puspita, KBI digelar sebagai upaya memperkokoh peran penting Bahasa Indonesia.

"Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, bahasa pemersatu bangsa dan Bahasa Negara yang diatur di UUD 1945," jelasnya.

Katanya, KBI yang akan digelar 26-29 Oktober 2023 nanti formatnya baru.

"Karena akan digelar secara daring dan luring," katanya.

Kepala Balai Bahasa Sulawesi Utara, Januar Pribadi mengatakan, KBI kembali diselenggarakan dengan tema "Literasi dalam Kebinekaan untuk Kemajuan Bangsa" dan slogan "Adibasa, Adiwangsa".

"KBI sebagai forum tertinggi yang membahas masalah kebahasaan dan kesastraan di Indonesia," kata Januar.

Kongres ini memiliki peran penting dalam pengembangan dan pembinaan bahasa di Indonesia telah diselenggarakan sejak KBI I tahun 1938 hingga sekarang.

“Adibasa, Adiwangsa” sebagai slogan Kongres Bahasa Indonesia XII menyiratkan keinginan luhur untuk menjadikan Bahasa Indonesia sebagai sumber kekuatan untuk menjadi negara yang diperhitungkan di tingkat dunia sebagai bangsa yang maju dan utama.

Pemahaman tentang pentingnya bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa asing haruslah disertai dengan kesadaran akan kedudukan dan fungsinya masing-masing.

Dengan demikian dapat membentuk identitas yang kuat serta kemampuan bersaing yang unggul dalam upaya memajukan bangsa dan negara.

KBI XII Tahun 2023 memiliki tiga subtema utama, yaitu "Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah” dengan pembicara utama Stefania Giannini (Asisten Direktur Jenderal UNESCO untuk Pendidikan).

Lalu, "Literasi Bahasa dan Sastra Indonesia" dengan pembicara utama Najwa Shihab dan "Internasionalisasi Bahasa Indonesia" dengan pembicara utama Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia.

Subtema pertama yaitu Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah, subtema kedua yaitu Literasi dan Sastra Bahasa Indonesia.

Lalu, subtema ketiga yaitu Internasionalisasi Bahasa Indonesia yang Bermuara pada Peningkatan Literasi Bahasa dan Sastra Daerah dan Literasi Bahasa dan Sastra Indonesia.(ndo)

Baca juga: Kronologi Tabrakan Beruntun Rombongan Wabup Pangandaran, Sopir Terjepit Pintu Mobil Patwal

Baca juga: Daftar Harga Bahan Pokok di Pasar Sukur Minut Sulawesi Utara

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved