Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Java Culture Festival

Asal Usul Etnis Jawa yang Ada di Bolaang Mongondow Timur, Berawal dari Perkebunan Kopi Milik Belanda

Setibanya di tanah Timur totabuan, etnis Jawa dipekerjakan di Perkebunan Kopi HCCM (Holland Culture Celebes Maskapai) budidaya Modayag.

|
Penulis: Teguh Putra Mamonto | Editor: Rizali Posumah
Panitia Java Culture Festival.
Penampilan kuda lumping dari warga Jawa di Boltim, Sulawesi Utara. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebentar Lagi Masyarakat Etnis Jawa di boltim akan menggelar Java Culture Festival Volume II. 

Kenapa sih di Bolaang Mongondow Timur Provinsi Sulawesi Utara terdapat masyarakat Etnis Jawa

Etnis Jawa diboltim mayoritas adalah penduduk desa Liberia dan Purworejo. 

Berdasarkan catatan sejarah yang dimiliki panitia Java Culture Festival, asal Usul etnis Jawa di boltim awalnya berasal dari Pulau Jawa yang dibawa oleh pemerintah Kolonial Belanda ke boltim pada Tahun 1909 s/d 1928. 

Setibanya di tanah Timur totabuan, etnis Jawa dipekerjakan di Perkebunan Kopi HCCM (Holland Culture Celebes Maskapai) budidaya Modayag. 

Yang melatarbelakangi berdirinya Desa Purworejo terjadi pada tahun 1953. Karena pada saat itu perkebunan maskapai Belanda dalam keadaan Bangkrut. 

Dalam momen tersebut para pekerja Etnis jawa memohon dikembalikan lagi ke kampung halaman mereka, namun karena perusahaan lagi pailit sehingga pemerintah Belanda tidak mampu untuk membiayai. 

Maka, sebagai gantinya pemerintah Belanda memberikan pesangon berupa perkebunan kopi, ladang, pekarangan, Pabrik hingga bagunan rumah tua. 

Setelah Pemerintah Belanda meningalkan perkebunan kopi modayag, etnis Jawa kala itu mengambil tindakan untuk mendirikan suatu desa yang mandiri. 

Akhirnya pada tahun 1953 terbentuknya Tim 12 yang terdiri dari Tokoh Masyarakat. 

Adapun Tim 12 Tersebut antara lain, Tukidjo, Legiodarmo, Legiman, Daemmucksin, Bajuri, Djayadi, Talep, Sihab, Dulanggu, Wasarsumpeno, Ali Baser dan Yusuf Monoarfa. 

Tim 12 ini kemudian membuat proposal yang ditunjukan kepada Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow, agar diizinkan menjadi 1 desa definiktif. 

Selang beberapa bulan kemudian pemda kabupaten Bolaang Mongondow menyutujui perkebunan kopi budidaya Modayag telah diubah menjadi Desa Purworejo

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved