Bitung Sulawesi Utara
Nelayan di Kota Bitung Sulawesi Utara Masih Andalkan Pengalaman Leluhur Terkait Cuaca untuk Melaut
Nelayan Bitung hingga saat ini masih mengandalkan pengalaman leluhur untuk memperhatikan cuaca.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Ratusan masyarakat Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut), yang berkecimpung di dunia perikanan kembali mengikuti sekolah.
Sekolah yang mereka ikuti bukan seperti sekolah pada umumnya, melainkan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) Sulut Tahun 2023 yang dilaksanakan oleh BMKG Maritim Sulawesi Utara, Selasa (30/5/2023).
Kegiatan yang mengusung tema "Dengan SLCN, Nelayan Hebat, Selamat, dan Sejahtera" ini berlangsung di Aula Lantai 2 Kantor Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Aertembaga, Bitung.
Menurut seorang peserta, Nefias Abram, kegiatan ini sangat baik.
Ia tak lupa berterima kasih kepada BMKG telah melaksanakan kegiatan ini.
"Ini kesempatan kami nelayan mengikuti sekolah. Dengan mengikuti sekolah kami bisa mengetahui tentang situasi dan kondisi di laut, keadaan, kondisi cuaca," kata Nefias Abram yang berprofesi sebagai nelayan ini.
Menurutnya, selama ini untuk mengetahui iklim dan cuaca di laut hanya berdasarkan pengalaman.
Misalnya para nelayan melihat cuaca berangin, berombak, hingga melihat kondisi bulan mati dan bulan terang.
Warga Kelurahan Aertembaga 1, Kecamatan Aertembaga, ini meyakini metode yang dipakai selama ini cukup akurat.
Dengan bekal informasi dari SLCN dan pengalaman melihat keadaan cuaca, maka pengamatan akan lebih akurat ketika hendak melaut.
Baca juga: Jemaah Calon Haji Akan Hadapi Cuaca Panas di Madinah, Waspada Lima Penyakit Ini
Baca juga: Gempa Guncang Cilacap Jateng, Info Terkini BMKG Magnitudo 3,6
Albert Tamaka, Tonaas Kapal Pajeko Rajawali yang juga menjadi peserta SCLN, merasa terbantu ketika sedang melaut atau menangkap ikan.
"Dengan adanya informasi dari BMKG di kegiatan ini sangat terbantu. Karena saat di laut tidak tahu kapan gelombang besar dan arus kencang," kata Albert Tamaka.
Sama halnya dengan metode dan cara yang dilakukan nelayan pada umumnya, ia memprediksi cuaca berdasarkan pengalaman dari leluhur seperti melihat bintang, bulan, angin, awan, dan lainnya.
Albert Tamaka berharap dengan adanya kegiatan SLCN ini pihaknya akan dibekali dengan aplikasi para nelayan.
Sehari-hari Albert Tamaka bersama kru kapal pajeko mencari berbagai jenis ikan.

"Sangat berpengaruh ketika melaut tidak melihat cuaca. Contoh sudah loading logistik saat keluar cuaca tidak bersahabat, sehingga alami kerugian baik ABK dan pemilik kapal," ujar nelayan yang punya pengalaman terkena cuaca buruk saat melaut ini.(*)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
Damkar dan Polisi Bersihkan Lumpur Akibat Banjir di Kota Bitung Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Sosok Britney Porawouw, Paskibraka Pembawa Baki Upacara Penurunan Bendera HUT ke-80 RI di Bitung |
![]() |
---|
Mobil Pick Up Tertimpah Pohon Tumbang di Batulubang Lembeh Selatan Bitung Sulawesi Utara |
![]() |
---|
525 Butir Obat Keras Seharga Rp 400 Ribu Gagal Beredar di Bitung, Arya Pria Winenet 2 Ditangkap |
![]() |
---|
Paskibraka Bitung Ikut Gladi Bersih Upacara HUT ke-80 RI, Nama Diumumkan Saat Pengukuhan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.