Sulawesi Utara
Turun 1,1 Persen, Angka Stunting Sulawesi Utara Masih Tergolong Tinggi
Angka stunting di Sulut pada 2022 turun tipis. Dari 21,6 persen pada 2021 menjadi 20,5 persen. Angka penurunan 1,1 persen.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Chintya Rantung
“Jangan berpuas diri karena secara empiris, data menyampaikan prevalensi stunting di Sulut masih 20,5 persen.
Bahkan ada beberapa daerah di atas itu,” ungkapnya.
Ungkap dia, Stunting punya dampak yang merusak generasi muda. Ini berpengaruh secara luas pada perkembangan bangsa.
"Stunting itu berpengaruh pada intelektualitas, bisa anda bayangkan, 20 dari 100 orang mengalami stunting, lantas disuruh kerja A tapi jalankan B," katanya.
Ungkap Wagub, semua instrumen penanganan stunting sudah tersedia.
Dari Road Map, kegiatan hingga pendanaan.
Yang harus dipertajam adalah komitmen.
Dia meminta semua pemerintah daerah di Sulut berkomitmen mengatasi stunting.
“Saya mengetuk hati bapak ibu terutama kepala daerah dan wakil.
Serta pihak terkait yang punya benang merah dengan ini kewajiban untuk mari momentum ini kita evaluasi,” tegas Kandouw.
Menurut Steven, perlu upaya ekstra untuk mengatasi stunting.
Dia mewarning para peserta yang hadir pada kegiatan ini hanya memanfaatkan seremoni saja.
“Kebetulan ini ajang evalausi kebijakan kita.
Jangan hanya sebatas karena tempatnya nyaman, terus SPPD.
Saya imbau mari kita punya passion atasi stunting,” katanya.
3 Berita Populer Sulawesi Utara: Kapal Angkut Kopra Tenggelam, Pemblokiran TPA Sumompo Berakhir |
![]() |
---|
3 Berita Populer Sulawesi Utara: Kecelakaan di Kairagi Dua, Program MBG Belum Masuk Bolmong |
![]() |
---|
Sulawesi Utara Ekspor 260 Ton Santan Beku ke Tiongkok Senilai Rp 12 Miliar |
![]() |
---|
Profil Benny Parasan, Komisaris PT PPSU yang Baru, Siap Genjot Industri Pariwisata Sulut |
![]() |
---|
Hanya 10 Persen Pekerja Sektor Jasa Konstruksi di Sulut yang Dilindungi Jaminan Kecelakaan Kerja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.