Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Steven Kandouw Minta Komitmen Bupati dan Wali Kota se-Sulawesi Utara Tangani Stunting

Wagub Steven Kandouw menuturkan, perlu komitmen kepala daerah di Kabupaten dan kota Sulut untuk mengatasi stunting.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Chintya Rantung
Arthur Rompis/Tribunmanado
Penilaian Kinerja Penurunan Stunting Tahun 2023 yang diikuti kepada daerah dan perwakilan kabupaten kota se-Sulawesi Utara di Hotel The Sentra Manado, Senin (29/5/2023). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Angka stunting di Sulut pada 2022 sebesar 20,5 persen.

Terjadi penurunan 1,1 persen dibanding tahun sebelumnya. Meski demikian, angka ini masih terbilang tinggi.

Karena masih bermain di angka 20 persen. Pun ada daerah yang angka stuntingnya 30 persen yakni Boltim.

Wagub Steven Kandouw menuturkan, perlu komitmen kepala daerah di Kabupaten dan kota Sulut untuk mengatasi stunting.

"Kalau road map sudah, dana pun sudah, faktor lainnya pun sudah, yang kurang adalah komitmen," katanya di sela - sela kegiatan Penilaian Kinerja Penurunan Stunting Tahun 2023 di Hotel The Sentra Manado, Senin (29/5/2023).

Steven Kandouw menengarai komitmen kepala daerah mengatasi stunting masih belum optimal. Sebut dia, perlu ada upaya ekstra atasi stunting.

"Kata pak Wardoyo kepala BKKBN tadi, kalau perlu tiap hari hari cek, berapa yang lahir, berapa yang berpotensi stunting untuk diatasi," katanya.

"Masa urus yang lain boleh, tapi yang ini tidak," kata Wagub.

Ungkap Wagub, stunting adalah masalah penting di suatu daerah.

Karena menyangkut masa depan daerah tersebut.

"Kalau secara aturan bisa 20 persen memenuhi anggaran pendidikan dan juga kesehatan, tapi masalah stunting ini terlewati, padahal sangat penting, maka akan jadi warning bagi daerah tersebut," katanya.

Steven meminta semua kepala daerah untuk menjadikan momen tersebut sebagai evaluasi untuk penanganan stunting yang lebih baik ke depan.

"Saya mengetuk hati bapak ibu terutama kepala daerah dan wakil. Serta pihak terkait yang punya benang merah dengan ini kewajiban untuk mari momentum ini kita evaluasi,” tegas Kandouw.

Stunting di Sulawesi Utara

Angka stunting di Sulut pada 2022 turun tipis.

Dari 21,6 persen pada 2021 menjadi 20,5 persen. Angka penurunan 1,1 persen. Kendati demikian, stunting di Sulut masih dikategorikan tinggi.

Karena di atas 20 persen.

Pun, ada daerah yang angka stuntingnya di atas 30 persen yakni Boltim.

Ini terungkap dalam kegiatan Penilaian Kinerja Penurunan Stunting Tahun 2023 di Hotel The Sentra Manado, Senin (29/5/2023).

Kepala BKKBN Indonesia Hasto Wardoyo dalam presentasinya via zoom memuji upaya Pemprov Sulut dalam menangani stunting.

"Angka stunting di Sulut menurun, ini perkembangan yang luar biasa," kata dia.

Dikatakannya, rasa optimisme bahwa Sulut akan berhasil menangani stunting perlu terus digaungkan. Modal besar untuk menurunkan stunting sudah dimiliki Sulut.

"Sebetulnya sulut punya modal besar karena angka rata-rata perempuan hamil dan melahirkan sudah di bawa nasional, 2,1 persen," katanya.

Wardoyo menuturkan, perlu kerja keras bagi Sulut untuk mencapai target 15 persen pada 2023 dan 12 persen pada 2024. Sebut dia, perhatian khusus musti diberikan kepada sejumlah daerah yang lebih dari 20 persen.

Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw yang juga sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Sulut mengatakan, penurunan stunting merupakan ikhtiar bersama Pemprov Sulut dan pemerintah kabupaten dan kota se - Sulut.

Meski demikian, Wagub meminta semua pihak jangan cepat puas. Sebut dia, angka stunting di Sulut masih cukup tinggi.

“Jangan berpuas diri karena secara empiris, data menyampaikan prevalensi stunting di Sulut masih 20,5 persen. Bahkan ada beberapa daerah di atas itu,” ungkapnya.

Ungkap dia, Stunting punya dampak yang merusak generasi muda. Ini berpengaruh secara luas pada perkembangan bangsa.

"Stunting itu berpengaruh pada intelektualitas, bisa anda bayangkan, 20 dari 100 orang mengalami stunting, lantas disuruh kerja A tapi jalankan B," katanya.

Ungkap Wagub, semua instrumen penanganan stunting sudah tersedia.

Dari Road Map, kegiatan hingga pendanaan.

Yang harus dipertajam adalah komitmen.

Dia meminta semua pemerintah daerah di Sulut berkomitmen mengatasi stunting.

Menurut Steven, perlu upaya ekstra untuk mengatasi stunting.

Dia mewarning para peserta yang hadir pada kegiatan ini hanya memanfaatkan seremoni saja.

“Kebetulan ini ajang evalausi kebijakan kita. Jangan hanya sebatas karena tempatnya nyaman, terus SPPD. Saya imbau mari kita punya passion atasi stunting,” katanya.

Hadir dalam kegiatan ini, di antaranya Ketua TP-PKK Sulut Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, para bupati/walikota se Sulut, Ketua DPRD Sulu Fransiscus Silangen, Kepala BKKBN Sulut dan stakeholder terkait.(Art)

Baca juga: Cerita Bripda Gleovardo Oktavianus, Dilawan Oknum Debt Collector di Manado Sulawesi Utara

Baca juga: Sebelum Terbalik di Sonder Minahasa Bus Rombongan WKI GMIM Bitung Sulawesi Utara Sempat Keluar Jalur

Baca Berita Lainnya di Google News

Baca Berita Terbaru Tribun Manado KLIK INI

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved