Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Prabowo Subianto

Penyebab Jokowi Dinilai Lebih Condong ke Prabowo Dibanding Ganjar, Ini Kata Agung Baskoro

Presiden Jokowi dinilai lebih condong mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ketimbang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Editor: Tirza Ponto
Wartakota/Alex Suban
Presiden Jokowi dinilai lebih condong mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ketimbang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ada sinyal Presiden Jokowi lebih condong mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ketimbang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Hal ini diungkap Direktur Eksekutif Trias Politika Agung Baskoro.

Diketahui Elaktabilis Ganjar Pranowo kalah dari Prabowo Subianto dalam survei Litbang "Kompas".

Agung Baskoro pun mengatakan Jokowi tentu mendukung Prabowo dengan pertimbangan elektabilitasnya kian meningkat mengungguli Ganjar tersebut.

"Secara elektoral sementara ini elektabilitas Prabowo lebih unggul dari Ganjar sehingga menjadi wajar jika Presiden Jokowi lebih mendukung Prabowo," kata Agung kepada wartawan, Sabtu (27/5/2023).

Agung menyebut relasi antara Presiden Jokowi dengan Menteri Pertahanan itu memang sudah terjalin lama saat pemilihan gubernur DKI Jakarta 2012.

Jokowi dan Prabowo bertemu di Istana Negara.
Jokowi dan Prabowo bertemu di Istana Negara. (Kompas.com/Ihsanuddin)

Baca juga: Akhirnya Terungkap Obrolan Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto, Gerindra: Masalah Politik Terkini

Lalu berlanjut pada Pilpres 2014 dan 2019 ketika Prabowo menjadi rival Jokowi dalam kontestasi.

"Bahkan pasca-Pilpres 2019, nalar lawan ini berubah drastis menjadi kawan kembali ketika Prabowo memutuskan menjadi menterinya Jokowi," ujar Agung.

Menurut Agung, hal tersebut juga semakin memperkuat chemistry antara Prabowo dengan Jokowi.

"Sehingga "political chemistry" antar Presiden Jokowi dengan Prabowo terbentuk dan terjalin semakin intensif melalui interaksi sehari-hari," ungkapnya.

Sementara di saat yang sama, kata dia, Presiden Jokowi tak lebih hanya sebagai petugas partai di hadapan PDIP.

"Sementara di sisi Gerindra, beliau ditempatkan dalam posisi sebagai 'King Maker'," tegas Agung.

Agung berpendapat beda perlakuan tersebut otomatis memberi rasa kenyamanan yang berbeda bagi Jokowi.

"Sehingga, semakin masuk akal bila saat Musra (musyawarah rakyat) kemarin, bukan hanya nama Ganjar yang mengemuka. Namun juga ada Prabowo dan Airlangga Hartarto," ucapnya.

Lebih lanjut, Agung menambahkan sinyal Jokowi mendukung Prabowo juga ditandai sikap anak-anaknya belakangan ini, yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.

"Ini belum ditambah kode-kode politik yang ditebar oleh Gibran dan Kaesang soal dukungan eksplisit kepada Prabowo sebagaimana sang Ayah," imbuhnya.

Jokowi panggil Prabowo ke Istana Bogor

Publik menerka-nerka maksud Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ke Istana Bogor, Jawa Barat pada Kamis (25/5/2023) kemarin.

Pasalnya, belum lama ini relawan Jokowi Jateng dan Jatim sudah mendeklrasikan mendukung Prabowo.

Terkait hal itu, putra Jokowi, Gibran Rakabuming yang mempertemukan Prabowo dengan pendukungnya dipanggil petinggi PDIP.

Meski demikian, Gibran lolos dari sanksi.

Gibran hanya diminta bersikap hati-hati dalam bermanuver politik.

Di sisi lain, publik masih menanti sikap Jokowi terkait pilpres.

Jokowi, dicurigai mencoba bermain dua kaki.

Pemanggilan Prabowo ke Istana Bogor makin menjadi pemicu kecurigaan itu.

Apalagi, relawan setia Jokowi, Projo, yakin Jokowi masih mengupayakan agar Prabowo dan Ganjar berpasangan di Pilpres.

Hanya saja, duet itu disebut sulit terwujud karena masing-masing pihak ingin ditempatkan sebagai bakal calon presiden, bukan cawapres.

Isi pertemuan Jokowi dan Prabowo Subianto di istana Bogor disinggung oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman.

Habiburokhman menjelaskan bahwa Prabowo Subianto dipanggil Jokowi dalam kapasitasnya sebagai Menhan RI.

Dengan begitu, pembicaraan yang dibicarakan pun masih seputar urusan kedinasan yang tidak bisa dibeberkan ke publik.

"Pak Prabowo dipanggil Pak Jokowi selaku Menhan. Ini Menhan dipanggil Pak Presiden, tentu yang dibahas soal pekerjaan, soal urusan-urusan kedinasan yang secara detail kita tidak semuanya bisa dipublikasikan," kata Habiburokhman saat dikonfirmasi, Jumat (26/5/2023).

Pasalnya, Anggota Komisi III DPR RI itu menyebut tidak mendapatkan informasi yang rinci mengenai isi pembicaraan seputar Kemenhan RI yang dibahas Prabowo-Jokowi di Istana.

"Kami sendiri kalau soal Kemenhan itu kami tidak cawe-cawe isi pembicaraan Pak Prabowo dan Pak Jokowi," jelasnya.

Di sisi lain, Habiburokhman juga tidak mengetahui apakah ada pembicaraan seputar politik dalam pertemuan Prabowo-Jokowi.

Termasuk, omongan mengenai capres maupun cawapres pada 2024 mendatang.

"Saya tidak tau persis apakah ada pembahasan soal capres cawapres soal pemilu. Soal Pak Ganjar dan lain sebagainya kita tidak diinformasikan," katanya.

Namun secara logika, kata dia, pertemuan tersebut kemungkinan kecil membicarakan politik.

Sebab, pertemuan itu hanya seputar kedinasan Prabowo sebagai pambantu Jokowi di kabinet.

"Jadi itu tadi logikanya kalau pertemuan ini pertemuan soal dinas secara logisnya tidak ada pembicaraan hal-hal di luar kedinasan," pungkasnya.

Baca juga: Puan Maharani dan Gibran Rakabuming Malam Minggu Bersama di Solo, Bahas Pertemuan dengan Prabowo

Duet Prabowo-Cak Imin segera Dideklarasikan

Duet Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar dalam waktu dekat akan segera dideklarasikan.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengklaim Cak Imin, panggilan akrab Muhaimin Iskandar telah mendapar "restu" dari Presiden Joko Widodo.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid.

Menurutnya deklarasi duet yang diusung Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) itu tinggal menunggu waktu.

Sebagai catatan KKIR adalah koalisi yang dibesut oleh Partai Gerindra dan PKB.

"Kata Jokowi: 'lanjutkan'. Kalau lanjutkan, kalau dalam konteks koalisi dengan Gerindra, apa selanjutnya? Hanya satu hal selanjutnya, deklarasi. Kan begitu?" ujar Jazilul dalam keterangannya, Jumat (26/5/2023).

Hanya saja, Jazilul tidak bisa memastikan kapan deklarasi pasangan Prabowo-Cak Imin dilakukan.

Sebab, keputusan terkait capres-cawapres merupakan kewenangan Prabowo dan Cak Imin sepenuhnya sebagai ketua umum masing-masing parpol.

"Kita ingin dan mengharap agar segera muncul pengumuman resmi siapa pasangan dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya karena formulasi sudah dekat sekali," ujarnya seperti dilansir Kompas.com.

Sebelumnya, Cak Imin mengaku telah menyampaikan keinginannya menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Prabowo Subianto saat bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana, Senin (22/5/2023).

Cak Imin mengungkapkan, sejatinya keinginan tersebut sudah lama diutarakannya pada Jokowi, termasuk pada pertemuan Senin kemarin.

"Itu kan sudah lama, sering diskusi itu," kata Cak Imin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (23/5/2023).

Ditanya bagaimana respons Jokowi mendengar keinginan tersebut, Cak Imin mengaku bahwa Kepala Negara mempersilakan.

'Ya, lanjutkan' (keinginan jadi cawapres Prabowo). Gitu saja (jawaban Jokowi)," ujar Cak Imin.

Lebih lanjut, Wakil Ketua DPR ini mengaku banyak hal yang dibahas dalam pertemuan dengan Jokowi.

Selain soal perkembangan ekonomi negara, Muhaimin Iskandar menyebut pertemuan itu membahas soal koalisi Pemilu 2024.

"Ya saya laporkan kita jalan terus, koalisi PKB-Gerindra jalan terus.

Saya laporkan ke presiden juga pertemuan-pertemuan kiai-kiai mendukung koalisi dan seterusnya," kata Cak Imin.

Selain itu, Muhaimin Iskandar membenarkan adanya pembahasan soal calon presiden (capres) dan cawapres.

Hanya saja, ia mengaku tak bisa menyampaikan isi pembicaraan itu.

"Ya ada (bahas capres-cawapres), tapi kan nanti, tidak bisa diceritakan," ujar dia.

Baca juga: Soal Duet Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, Ini Kata Sekjen Partai Gerindra

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com WartaKotalive.com

Baca Berita Lainnya : Google News

Baca Berita Tribun Manado : di sini

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved