Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Viral Medsos

Karena Ulahnya Pria ini Hampir Renggut Nyawa Semua Penumpang, Nekat Buka Pintu Saat Pesawat di Udara

Dalam video yang beredar di media sosial, seorang penumpang membuka pintu keluar darurat ketika pesawat masih mengudara.

Editor: Indry Panigoro
Tangkapan layar Twitter @EveningStandart
Kronologi Penumpang Asiana Airlines Buka Pintu Darurat Pesawat Saat Masih Mengudara 

Artinya, masyarakat dilarang untuk menerbangkan drone dan sejenisnya dari 0-150 meter dari permukaan tanah.

Ini dilakukan untuk mendukung kelancaran seluruh prosesi, utamanya garebeg sekaligus memberikan penghormatan terhadap jalannya Hajad Dalem yang merupakan simbol sedekah Raja.

Adapun pengamanan drone dilakukan mengacu pada penerbitan NOTAM B0754/23 NOTAMN yang diterbitkan AirnavIndonesia, di mana tertulis aturan tidak boleh terbang dengan ketinggian 150 meter dari permukaan tanah yang berlaku mulai dari 19 hingga 23 April 2023.

Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Saiful Anwar mengatakan, saat mengetahui ada drone yang melintas di atas area Keraton Yogyakarta, pihaknya langsung mengamankan alat drone tersebut.

"Tindakan itu kita amankan saja, kita sampaikan pemilik drone bahwasanya selama proses gunungan dilarang menggunakan drone," katanya kemarin.

Meski melanggar aturan, Saiful menyebut jajaran kepolisian hanya memberikan teguran kepada pemilik drone tanpa mengenakan sanksi apapun.

Namun, pihaknya tetap mendata identitas dari pemilik dan jenis drone diterbangkan saat acara Grebeg Syawal tersebut.

"(Dronenya) diamankan saja, lalu (kami) mendata pemiliknya siapa, kepentingannya (untuk) apa.

Ternyata warga Yogyakarta tapi dari luar kota. Alasannya (menerbangkan drone karena) ketidaktahuan," jelas Saiful.

Dari keterangan yang diberikan, pemilik drone, W, asal warga Yogyakarta tersebut mengaku tidak mengetahui adanya larangan untuk menerbangkan drone.

Ia pun mengaku salah dan meminta maaf kepada pihak Keraton serta jajaran kepolisian atas tindakannya itu.

"Saya hanya ingin meminta maaf kepada pihak Keraton yang memiliki acara tersebut, kepada pihak Polri yang menjaga seluruh acara tersebut dari awal acara sampai akhir acara itu aman aman saja, hanya ada gangguan sedikit dari saya makanya dari saya dan keluarga saya mohon maaf," ungkapnya.

Sebelumnya, Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Parasraya Budaya Keraton Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Maduretno sudah mengimbau agar warga tidak menerbangkan drone di atas Keraton Yogyakarta selama 19-23 April 2023.

Imbauan itu juga sudah disebarkan di media sosial.

"Selama pelaksanaan Grebeg masyarakat dapat menghormati profesi dengan tidak menerbangkan drone," tandas GKR Maduretno. (TribunBali.com/Sabrina Tio Dora Hutajulu)

Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com

Baca Berita Lainnya di Google News

Sumber: TribunNewsmaker
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved