Bitung Sulawesi Utara
Diduga Anaknya Alami Kekerasan di Sekolah, ASN di Kota Bitung Lapor Polisi dan Lakukan Visum
Indrawati kemudian menghubungi guru dan menanyakan kenapa ada lebam kebiruan apakah karena jatuh atau apa.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Indrawati Takalaluma seorang ASN di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bitung melayangkan laporan dugaan kasus kekerasan anak.
Indrawati, awalnya menaruh curiga dengan tanda-tanda diduga kekerasan di paha belakang anaknya.
Ia menceritakan, pada hari Jumat sore ia hendak memandikan anaknya.
Ketika disentuh, sang anak cepat bereaksi.
Saat membalikkan badannya, ada biru memar di paha belakang.
Indrawati kemudian menghubungi guru dan menanyakan kenapa ada lebam kebiruan apakah karena jatuh atau apa.
Dapat keterangan dari guru tersebut, bahwa korban saat main dengan teman-teman permainan kena di kaki korban.
Sang guru berjanji, akan mengecek dan menanyakan ke rekan korban yang bermain sama-sama di sekolah.
Sang ibu korban lalu mengirim foto kondisi paha belakang anaknya, ada memar.
Gurunya atau kerap di panggil Miss, sempat kaget dengan kondisi korban, dan belum mengakui perbuatannya.
"Maksud kami, kalau saat ditanyakan guru itu mengakui dan meminta maaf perbuatannya masalah ini tak akan sampai ke polisi.
Tapi karena tidak ada pengakuan, sehingga kami lapor Polisi," jelas ibu korban yang juga kasubag di Dinas PPPA Kota Bitung, Selasa (23/5/2023).
Pihaknya juga sempat menanyakan ke anak, namun masih belum mau bilang.
Korban katakan, lebam itu kena penggaris saat main dengan teman.
Sebagai seorang ibu, punya insting yang lain terhadap keadaan sang anak.
Lalu berhasil membuat sang anak mengaku bahwa lebam itu karena kekerasan menggunakan mistar oleh gurunya berulang-ulang.
"Alasan sang guru melakukan kekerasan, menurut keterangan korban karena korban tak bisa membaca," tambahnya.
Pihaknya juga telah mengantongi hasil visum, dari rumah sakit yang mana korban mengalami kekerasan.
Terpisah Kepala UPTD PPA Dinas P3A Kota Bitung Ellen Kambey menambahkan pihaknya bersama ibu korban sempat datang mempertanyakan masalah ini ke pihak sekolah.
"Kami juga melakukan pendampingan konselong ke korban dan orang tua korban, karena korban sempat trauma dan taku datang sekolah," jelas Ellen Kambey.
Bahkan orang tuanya berencana tak akan menyekolahkan anaknya lagi di TK swasta itu, padahal korban tak lama lagi akan ujian. (crz)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini
Keterbatasan Anggaran, Bitung Kena Sanksi Administratif Karena Masih Gunakan Sistem Open Dumping |
![]() |
---|
Viral Kasus Perundungan di SMK Kota Bitung, Polisi Minta Sekolah Perkuat Pengawasan |
![]() |
---|
Pemohon SKCK Melonjak di Polres Bitung, Pelayanan Dibuka hingga Akhir Pekan dan Dini Hari |
![]() |
---|
Sejak Ada Makan Gratis, Siswa SMPN 19 Bitung Lebih Rajin Masuk Sekolah |
![]() |
---|
Daftar Tarif Taksi Perahu Rute Dermaga Ruko Winenet Bitung ke Pulau Lembeh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.