Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sitaro Sulawesi Utara

25 Pelajar SD dan SMP Ikut Lomba Pemotongan Kue Adat Tamo di Kepulauan Sitaro Sulawesi Utara

Sebanyak 25 pelajar SD dan SMP mengikuti lomba pemotongan kue adat tamo di Kepulauan Sitaro. Lomba tersebut guna menjaga kearifan lokal.

Penulis: Octavian Hermanses | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/Octavian Hermanses
Peserta tingkat SD berfoto bersama Bupati Sitaro, Evangelian Sasingen; Wakil Bupati Sitaro, John Palandung; serta ketua panitia. 

TRIBUNMAMADO.CO.ID, SITARO - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, menggelar lomba pemotongan kue adat tamo, Senin (22/5/2023).

Lomba yang digelar dalam rangka memperingati HUT ke-16 Sitaro itu diikuti 25 peserta yang terdiri dari 11 pelajar SD serta 14 pelajar SMP.

Pantauan tribunmanado.co.id di Auditorium Pemkab Sitaro, para peserta perwakilan masing-masing sekolah datang dengan mengenakan pakaian adat.

Selain itu, mereka juga membawa kue adat tamo masing-masing yang digunakan dalam perlombaan tersebut.

Bupati Sitaro, Evangelian Sasingen, yang hadir menyaksikan jalannya perlombaan mengapresiasi gagasan panitia yang menyelenggarakan lomba pemotongan kue adat tamo.

"Lomba ini merupakan wadah untuk berkreasi sekaligus mengungkapkan keahlian para pelajar. Dengan lomba ini juga akan terus mengembangkan budaya daerah yang kita cintai ini," kata Evangelian Sasingen.

Ia mendorong seluruh peserta dan para guru pendamping berkompetisi dengan baik tanpa harus saling menyalahkan ketika tidak memperoleh hasil maksimal.

"Jangan nanti jika tidak menang, komplain kepada juri, ada pilih kasih. Tiga juri yang hadir saat ini benar-benar paling mengerti dan memahami adat daerah Sitaro," lanjutnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Hari-Hari Besar Nasional dan Hari Besar Lainnya di Kabupaten Sitaro, Ironers Sikome, menjelaskan alasan mendasar sehingga diselenggarakan lomba pemotongan kue adat tamo.

Menurut dia, esensi utama dari lomba itu adalah menumbuhkembangkan adat, budaya, serta keraifan lokal kepada para pelajar selaku peserta lomba.

Baca juga: SIM Keliling Akan Hadir di Desa Tanoyan Lolayan Bolmong Sulawesi Utara, Ini Jadwalnya

Baca juga: Diskominfo Minahasa Sulawesi Utara Gelar Upacara Hari Kebangkitan Nasional 2023

"Apalagi ini ada kaitannya dengan program kurikulum Merdeka. Makanya pelajar ditanamkan bagaimana menjaga adat istiadat kebudayaan seperti halnya memotong kue adat tamo," tuturnya.

Terpisah, Koordinator Dewan Juri, Ronald Tahulending, menjelaskan poin-poin utama yang jadi dasar penilaian lomba pemotongan kue adat tamo.

"Pertama kriteria umum adalah tentang HUT Kabupaten Sitaro. Ini akan jadi tema utama dari pelaksanaan lomba kali ini," ungkap Ronald Tahulending.

Pria yang dikenal sebagai salah satu pentua adat di Sitaro itu menerangkan kriteria lain seperti struktur sastra, intonasi, hingga artikulasi dalam proses pemotongan kue adat tamo.

"Struktur sastra itu bicara kalimat pembuka, pengantar, bahkan pun isi pada konteks pemotongan kue tamo. Intonasi ini terkait tinggi rendahnya, kuat pelannya suara dalam berbicara. Artikulasi ini sangat penting mengenai pengucapan," terangnya.

Foto: Peserta tingkat SD berfoto bersama Bupati dan Wabup serta
Peserta tingkat SD berfoto bersama Bupati Sitaro, Evangelian Sasingen; Wakil Bupati Sitaro, John Palandung; serta ketua panitia.
Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved