Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2024

Golkar Makin Mesra dengan Gerindra-PKB, Pengamat Nilai Airlangga Berpeluang Jadi Cawapres Prabowo

Banyak kalangan memprediksi Partai Golkar akan menambah koalisi Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

Editor: Aswin_Lumintang
KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA
PKB Ingin Golkar Dukung Prabowo-Muhaimin di Pilpres 2024.Keputusan di Tangan Airlangga Hartarto. Potret Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar. 

Ditambah lagi dengan prospek tingkat elektabilitas tentu harus menjadi bagian penting harus dipertimbangkan dalam menentukan langkah politik sebuah parpol, termasuk Partai Golkar.

Baca juga: Daftarkan 30 Bakal Caleg di KPU, Gerindra Minsel Target 1 Fraksi di DPRD

Baca juga: PLN Buka 32 Lowongan Pekerjaan di Rekrutmen Bersama BUMN 2023

Dengan berkaca menurut hasil survei Indikator sepanjang tahun lalu dan juga di tahun ini, Prabowo Subianto selalu masuk dalam tiga besar bakal calon presiden dengan elektabilitas dua digit tinggi selain juga Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

"Bahkan temuan survei nasional dari Indikator Politik Indonesia periode bulan April ini apabila dibandingkan dengan temuan survei nasional pada bln Maret lalu menunjukkan tingkat elektabilitas dari Ganjar Pranowo mengalami kemerosotan cukup tajam.

Kemudian elektabilitas Anies baswedan memiliki kecenderungan stagnan. Sedangkan elektabilitas Prabowo Subianto terus mengalami tren peningkatan," papar Bawono.

Airlangga Hartarto Tim Pemenangan Prabowo

Bawono menjelaskan, jika nantinya Partai Golkar bergabung dengan Partai Gerindra-PKB, koalisi ini akan memiliki pekerjaan rumah untuk menentukan capres-cawapres.

Prospek tingkat elektabilitas tentu harus menjadi bagian penting harus dipertimbangkan dalam menentukan komposisi pasangan calon.

Airlangga Hartarto disebut bisa menjadi tim pemenang Prabowo di Pilpres 2024 mendatang.

Bawono menilai, Ketua Umum Partai Golkar itu hingga saat ini masih belum bisa bersaing dengan nama-nama cawapres lainnya.

Namun, duet Prabowo-Airlangga Hartarto bisa saja terjadi.

Mengingat dinamika penetapan pasangan calon masih berlangsung hingga nanti mendekati pendaftaran pasangan calon pada bulan Oktober 2023 mendatang.

Terlepas dari hal itu tentu saja sebagai bakal calon presiden Prabowo Subianto ingin didampingi oleh figur bakal calon wakil presiden mampu menutupi kekurangan dari elektoral Prabowo di provinsi atau daerah tertentu.

Jawa Timur dan Jawa Tengah adalah merupakan dua provinsi di Jawa memiliki dukungan rendah terhadap Prabowo Subianto di dua pemilu lalu.

Pada akhirnya, Bawono menegaskan, konsesi politik dalam berkoalisi tidak sebatas posisi capres atau cawapres.

"Tetapi bisa juga sebagai komandan tim pemenangan koalisi serta juga beberapa portofolio kementerian," tutupnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved