Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen, Baca Kejadian 39:10-12, Konsisten Menolak Dosa

Cinta ditolak, isteri Potifar malah lebih semangat untuk mendapatkannya. Dia malah tambah penasaran. Isteri Potifar terus membujuk Yusuf.

Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
Handout
Renungan Harian Kristen, Baca Kejadian 39:10-12, Konsisten Menolak Dosa 

Inilah kesempatan yang dimanfaatkan oleh istri Potifar. Dia memanfaatkan kesempatan itu seakan-akan memerkosa Yusuf.

Inilah peristiwa rada-rada aneh, di mana justeru seorang perempuan yang nafsu birahi kepada lelaki dan berlaku seakan-akan memerkosanya.

Yah, perempuan memerkosa lelaki. Itulah yang terjadi pada Yusuf dengan pelaku pemerkosanya isteri Potifar, seorang perempuan yang juga isteri bosnya.

Tanpa pikir panjang, di tengah kesunyian dan kesepian karena tak ada orang di rumah, si perempuan itu langsung mendekati Yusuf dan memegang bajunya.

Yusuf pun kaget dan melarikan diri dari hadapannya. Saking paniknya, bajunyapun dia sudah tidak hiraukan. Dia tinggalkan bajunya di tangan isteri Potifar dan lari ke luar.

Karena geram akibat nafsu berahi tak kesampaian, si perempuan pun membuat laporan palsu sebagai balas dendam akibat cinta yang tak berbalas itu.

Sementara Yusuf tak menyangka bahwa penolakannya atas hawa nafsu itu berbuntut panjang. Tapi dia tetap bersikeras menolak dosa dan menolak nafsu berahi seks yang tak wajar itu.

Demikian firman Tuhan hari ini.

Walaupun dari hari ke hari perempuan itu membujuk Yusuf, Yusuf tidak mendengarkan bujukannya itu untuk tidur di sisinya dan bersetubuh dengan dia.

Pada suatu hari masuklah Yusuf ke dalam rumah untuk melakukan pekerjaannya, sedang dari seisi rumah itu seorang pun tidak ada di rumah.

Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata: "Marilah tidur dengan aku." Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar. (ay 10-12)

Yusuf tidak menghiraukan bahaya mengancam akibat penolakannya terhadap nafsu birahi isteri Potifar. Baginya, yang penting dia menjaga kekudusan hidup dan tetap konsisten menolak yang jahat.

Dia tidak mau mencemari dirinya dengan prilaku hidup bejat yang gemar berbuat dosa.

Tetapi, dia yakin bahwa ketika dia hidup terus melekatkan diri kepada Kristus, maka aman dan damailah hidupnya dan tidak akan kekurangan apapun.

Sebab baginya Tuhan adalah segalanya. Segala sesuatu tanpa Tuhan adalah sia-sia dan hampa belaka. Tak ada gunanya.

Itulah sebabnya, Yusuf memilih konsisten menolak dosa dengan segala risikonya, dan memilih jalan Tuhan. Inilah yang membuat dia diberkati dan berhasil dalam segala hal.

Hal itu juga akan terjadi pada kita jika kita memilih hidup sesuai kehendak-Nya. Maka teguhlah hidup sesuai firman-Nya dan tolaklah dosa. Tuhan pasti menyertai dan memberkati kita. Amin

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved