Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2024

Ujang Komarudin: Pak Jokowi Boleh Mendukung Secara Pribadi tapi Sebagai Presiden Harus Netral

Analis Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin memberikan tanggapannya terkait Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Editor: Aswin_Lumintang
Kolase Tribunnews.com
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai duet Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres-cawapres 2024 sangat cocok. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Analis Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin memberikan tanggapannya terkait Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai cawe-cawe politik jelang Pilpres 2024

Ujang menilai jika terkait dukungan pribadi sebagai warga negara, maka sah-sah saja Presiden Jokowi mendukung Capres atau Cawapres tertentu.

Lanataran hal tersebut merupakan hak Presiden Jokowi sebagai warga negara.

"Ada dua hal yang harus kita tanyakan ke Pak Jokowi, kalau terkait misalkan dukungan pribadi sebagai warga negara itu boleh, silahkan saja."

Empat Ketua Umum Parpol Tiba di Istana Negara Bertemu Presiden Jokowi, Prabowo hingga Zulhas
Empat Ketua Umum Parpol Tiba di Istana Negara Bertemu Presiden Jokowi, Prabowo hingga Zulhas (Kompas.com)

"Itu tidak masalah, itu hak Pak Jokowi untuk mendukung Capres dan Cawapres yang didukungnya," kata Ujang dalam tayangan Program 'Rumah Pemilu' Kompas TV, Selasa (9/5/2023).

Namun jika Presiden Jokowi terkesan mendukung Capres atau Cawapres tertentu dalam konteks jabatannya sebagai Presiden, maka itu akan menjadi pertanyaan publik.

Sebab Presiden Jokowi terkesan tidak netral dalam Pilpres 2024 mendatang.

Selain itu, Ujang juga merasa takut akan adanya abuse of power dari ketidaknetralan Presiden Jokowi tersebut.

"Tetapi ada faktor kedua, faktor lain, yaitu ini yang selalu menjadi pertanyaan publik. Bahwa ketika tidak netral, dukung mendukung, kalau posisinya sebagai presiden maka takut abuse of power."

Baca juga: Surya Paloh Sadar Daya Tawar Rendah dan Kurang Menarik, Bandingkan dengan Demokrat dan PKS

Baca juga: Wakil Wali Kota Bitung Hengky Honandar Buka Asistensi dan Supervisi, Ini Tujuannya

 "Abuse of power itu apa, misal menggunakan instrumen, struktur atau infrastruktur negara untuk kepentingan dukung mendukung itu. Itu yang sebenarnya menjadi persoalan di kemudian hari," terang Ujang.

Oleh karena itu, Ujang mendesak agar Presiden Jokowi bisa netral dan tidak berpihak ke kubu manapun.

Hal ini terkait posisi Jokowi sebagai Presiden yang bisa menjadi power untuk mempengaruhi hasil Pemilu.

"Makanya Pak JK, kelompok oposisi-oposisi yang lain juga mengatakannya, harus netral tidak boleh berpihak karena posisinya sebagai Presiden."

"Karena bagaimana pun Presiden itu punya power yang kuat, bisa mempengaruhi hasil Pemilu," imbuh Ujang.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi Dinilai Cawe-cawe di Pilpres 2024, Ujang Komarudin Takutkan Adanya Abuse of Power, https://www.tribunnews.com/mata-lokal-memilih/2023/05/09/jokowi-dinilai-cawe-cawe-di-pilpres-2024-ujang-komarudin-takutkan-adanya-abuse-of-power.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved