Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian

Renungan Harian, Mazmur 25:15, Dilepaskan dari Jerat

Renungan harian hari ini mengenai Dilepaskan dari Jerat yang terdapat dalam Mazmur 25:15.

Editor: Tirza Ponto
Pexels.com
Renungan harian hari ini mengenai Dilepaskan dari Jerat yang terdapat dalam Mazmur 25:15. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan Harian hari ini mengenai Dilepaskan dari Jerat yang terdapat dalam Mazmur 25:15.

"Mataku tetap terarah kepada TUHAN, sebab IA mengeluarkan kakiku dari jaring."

Tribunners,

Dibalik tantangan demi tantangan yang kita hadapi dalam memajukan kualitas kerohanian, atau di balik perjuangan kita untuk terus “pikul salib”; sesungguhnya ada tangan Allah yang tidak pernah berdiam diri.

IA selalu memperhatikan dan siap menolong kita, bahkan siap melakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa bagi kita. Inilah yang harus kita percayai.

Bukankah Yesus pernah berkata: “Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya” (Yohanes 20:29b).

Jadi, apapun situasi yang terjadi, mari pakai mata iman kita untuk tetap terarah kepada Tuhan, bukan kepada kesulitan atau persoalan yang ada.

Salah satu perbuatan gagah perkasa dari Allah yang perlu kita renungkan hari ini adalah bahwa IA melepaskan kita dari jerat atau jaring yang dipasang oleh musuh (iblis).

Perlu kita sadari bahwa, kehidupan ini terkadang menjadi sebuah misteri yang tidak bisa diselami oleh pikiran kita. Apa yang Tuhan ijinkan terjadi, seringkali tidak sejalan bahkan bertolak belakang dengan logika dan kemauan kita.

Manusia bisa secara tiba-tiba “terjerat” pada waktu yang malang. Perhatikan gambaran tentang kehidupan manusia yang disampaikan dalam Pengkhotbah 9:11-12: Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib dialami mereka semua. Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba.

Ketika ikan terperangkap jala/jaring, atau ketika burung terjerat perangkap; maka sangat sulit baginya untuk melepaskan diri. Sekali masuk perangkap, tak ada lagi yang dapat membebaskannya. Namun tidak demikian bagi kita yang percaya kepada Tuhan. Saat kita “terjerat” perangkap musuh, maka tangan Tuhan akan melepaskan kita.

Mazmur 124:7-8 Jiwa kita terluput seperti burung dari jerat penangkap burung; jerat itu telah putus, dan kitapun terluput! Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.

Oleh sebab itu, mari kuatkan iman percaya kita kepada Tuhan. Teruslah melihat segala sesuatu dengan mata iman.

Percayalah bahwa dalam setiap pergumulan kita selalu ada tangan Tuhan yang siap menolong kita. Jika dahulu Allah sanggup melepaskan jerat iblis dalam kehidupan tokoh-tokoh Alkitab (seperti: Ayub, Yusuf, Raja Daud, dan Rasul Paulus), maka Dia juga pasti sanggup melepaskan kita dari jerat iblis.

Yesaya 59:1 menegaskan: Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar.

Haleluya. Tuhan Yesus memberkati.

Baca Berita Lainnya : Google News

Baca Berita Tribun Manado di sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved