Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian

Renungan Harian, Lukas 9:62, Giat dan Komitmen

Renungan harian hari ini mengenai Giat dan Komitmen yang terdapat dalam Lukas 9:62.

Editor: Tirza Ponto
Pexels.com
Renungan harian hari ini mengenai Giat dan Komitmen yang terdapat dalam Lukas 9:62. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan Harian hari ini mengenai Giat dan Komitmen yang terdapat dalam Lukas 9:62,

Tetapi Yesus berkata: “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.”

Tribunners,

Jika kita membaca dari ayat 57-62 dalam perikop “Hal mengikut Yesus”, maka kita dapat mengetahui bahwa yang dimaksud Yesus tentang “siap membajak tetapi menoleh ke belakang” adalah orang-orang yang mau mengikut Yesus, namun tidak bersedia untuk giat dan berkomitmen kepadaNya.

Orang pertama (ayat 57-58): ia ingin terlibat dalam rombongan pelayanan Yesus, namun ketika Yesus mengungkapkan bahwa "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya" ; maka ia tidak jadi ikut Tuhan. Orang kedua (ayat 59): ia dipanggil untuk mengikut Yesus, namun orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku." Orang ketiga (ayat 61): ia berkata "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku."

Alasan-alasan yang dikemukakan oleh orang-orang tersebut sepertinya lumrah, tetapi sebenarnya itu merupakan penolakan secara tidak langsung untuk mengikut Yesus. Orang pertama terlihat tidak berani bayar harga. Ketika ada resiko “ketidaknyamanan” yang harus ditanggung untuk mengikut Tuhan, orang itupun tidak bersedia atau tidak mau berkomitmen.

Sebagai orang yang mengasihi Tuhan, kita harus sadar bahwa komitmen itu lebih dari sekedar keterlibatan. Banyak orang ingin terlibat dalam pelayanan atau pekerjaan Tuhan, tetapi hanya sedikit yang mau berkomitmen penuh (mau menanggung resiko dari keterlibatannya). Orang kedua terlihat mencari-cari alasan dan tidak mampu memprioritaskan perkara rohani yang lebih penting. Perkara tentang Kerajaan Allah adalah perkara penting yang harus kita utamakan. Dalam hal ini, berkomitmen ikut Tuhan berarti mampu memilih mana yang lebih baik atau mengambil keputusan yang tepat sesuai kehendak Tuhan.

Orang ketiga terlihat lebih memfokuskan kesenangan hidup daripada mengikut Tuhan. Pada waktu itu, acara pamitan atau perpisahan harus dilakukan dengan sebuah pesta besar dan bisa berhari-hari lamanya.

Oleh sebab itu, mari periksa diri kita dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Apakah kita sudah sungguh-sungguh giat dan berkomitmen kepada Tuhan? Apakah kita berani menanggung resiko atas pengiringan kita kepada Tuhan? Apakah kita berani bayar harga, bahkan sampai habis-habisan (all out) untuk ikut Tuhan? Apakah kita sudah memprioritaskan Tuhan di atas segala-galanya? Apakah Tuhan sudah menjadi fokus utama hidup kita?

Renungkanlah, kualitas kekristenan kita itu bisa diukur dari seberapa giat dan berkomitmennya kita kepada Tuhan. Percayalah, Tuhan mau kita tidak hanya menjadi jemaat/umat yang terlibat dalam gereja, tetapi menjadi jemaat/umat yang berkomitmen bagi gereja. 1 Korintus 15:58 menasehati: Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

Haleluya. Tuhan Yesus memberkati.

Baca Berita Lainnya : Google News

Baca Berita Tribun Manado di sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved