Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan harian Kristen

Renungan Harian Kristen, Baca 1 Korintus 3:12-13, Menikmati Apa yang Ditabur

Tak ada rumah yang dibangun tanpa fondasi. Demikian juga manusia. Tak ada yang bisa hidup tanpa Kristus.

Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
sesawi.net
Renungan Harian Kristen, Baca 1 Korintus 3:12-13, Menikmati Apa yang Ditabur 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berkat Tuhan selalu ada tiap saat, dan kita diminta untuk berbagi berkat.

Dan apa yang kita tabur itulah yang akan kita tuai nantinya.

Renungan harian Kristen kali ini berjudul Menikmati Apa yang Ditabur

Baca juga: Renungan Harian Kristen, Galatia 5:14, Manusia Sejati

Baca 1 Korintus 3:12-13 sebagai ayat referensi.

Yesus Kristus adalah dasar utama kehidupan umat manusia yang percaya pada-Nya. Dia adalah fondasi hidup orang Kristen. Ibarat membangun rumah, manusia tidak bisa hidup tanpa fondasi atau dasar yang kuat.

Tak ada rumah yang dibangun tanpa fondasi. Demikian juga manusia. Tak ada yang bisa hidup tanpa Kristus.

Soal bagaimana bangunan yang dibangun di atas fondasi, itu tergantung keinginan dan kemauan serta kreasi dari setiap orang dalam hal ini pemilik rumah.

Baca juga: Renungan Harian, Mazmur 103:11, Jaminan Takut Akan Tuhan

Apakah dia membangun dengan dua lantai atau lebih, apakah dengan model dan warna yang bervariasi, dari emas, dari rangka baja ringan, dari intankah, dari perak, kayu, bambu, banyak kamarnya, model minimalis, natural, modern dan seterusnya, itu pilihan masing-masing orang yang membangun bersama seorang tukang atau ahli bangunan.

Tetapi hal yang paling pokok adalah dasar atau fondasi. Rumah atau bangunan itu harus dibangun di atas dasar yang kuat. Itulah Yesus Kristus.

Apapun yang dibangun orang di atas fondasi itu, itu juga yang akan dinikmatinya. Demikian juga apapun yang dilakukan setiap orang dalam prilaku hidupnya setiap hari di hadapan Tuhan, itu jugalah yang akan dituainya kelak, ketika tiba waktunya.

Bahkan saat masih di dunia kita sudah akan memulai menuai atau menikmati dari apa yang kita letakkan di atas iman kita kepada Yesus sebagai dasar kehidupan kita.

Baca juga: Renungan Harian Kristen, Mazmur 4:9, Damai Tuhan untuk Hati yang Gelisah

Artinya, Tuhan Yesus sudah meletakkan dasar hidup bagi kita. Itulah kehidupan dalam keselamatan melalui kematian-Nya di atas Kayu Salib. Kita telah diampuni dan diselamatkan-Nya.

Itulah dasar kehidupan kita. Persoalannya, apa yang kita lakukan di atas pengampunan dan keselamatan yang sudah Kristus sediakan secara gratis namun dengan harga yang sangat mahal karena melalui pengorbanan darah-Nya.

Apakah di atas keselamatan itu, kita justeru melakukan hal-hal yang menentang kehendak Sang Dasar Kehidupan itu? Jangan-jangan kita justeru menyia-nyiakan keselamatan itu dan menjualnya sehingga kita tidak menikmati dan mendiaminya, malah kita menderita kekal selamanya. Kita malah dibuang dari fondasi kehidupan itu.

Memang dalam mengerjakan keselamatan itu kita diperhadapkan dengan berbagai tantangan dan ujian. Untuk menguji ketahanan iman kita.

Tetapi apapun tantangannya, jika kita tetap konsisten bangun di atas dasar (fondasi) yang benar yaitu Tuhan Yesus, kita akan menikmati keselamatan kekal, mendiami surga mulia sebagai rumah abadi kita selamanya. Tetapi kalau tidak, kita justru binasa selamanya.

Jadi pekerjaan kita di atas fondasi keselamatan yang Kristus sediakan, harus diuji dengan api. Jika kita menanam atau membangun kebaikan, maka kita menuai berkat, jika kita menabur cinta kasih, maka yang akan dinikmati adalah kebahagiaan kekal selamanya. Semua akan dinyatakan ketika hari Tuhan telah tiba.

Demikian firman Tuhan hari ini

"Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,
sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu." (ay 12-13)

Yesus telah menyiapkan fondasi kehidupan kita. Dia rela menderita, tersiksa, dianiaya, mati mengenaskan tergantung disalib agar kita ditebus. Dosa kita dihapus, kita diselamatkan.

Dia menyediakan semuanya karena cinta kasih-Nya bagi kita. Dia berkorban segalanya untuk kebaikan dan kehidupan kita baik di bumi maupun dalam kekekalan.

Selanjutnya, Dia memersilahkan kita membangun dan mengisi rumah kehidupan kita sesuai dengan pilihan hidup kita. Ingatlah apa yang kita tanam, bangun dan lakukan, itulah yang akan kita tuai ketika karios (waktu Tuhan) tiba untuk kita.

Kita akan menikmati dan menuai semua yang kita lakukan. Pilihan kita dalam kekinian adalah buah yang akan kita terima nanti, baik hidup di bumi di masa mendatang maupun setelah akhir hidup kita di dunia.

Kristus amat sangat baik bagi kita. Dia tidak memaksa kita. Dia memberi pilihan bagi kita. Tapi, risiko dari pilihan kita, itu yang kita tanggung dan terima nanti sesuai apa yang kita perbuat.

Sebagai anak Tuhan, bangunlah hidup kita dalam takut akan Tuhan. Pilihlah hidup baik dan benar. kasihilah semua orang dan utamakan Kristus dalam segala hal. Agar kita menikmati berkat Tuhan melimpah di dunia dan bahagia dalam kekekalan bersama Kristus. Amin

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved