Dilihat Pakai Alat Bantu, Berikut Pemandangan Gerhana Matahari Hibrida dari Bitung Sulawesi Utara

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Gerhana matahari hibrida membuat langit di Kota Bitung, Sulawesi Utara, sempat gelap.

Peristiwa ini terjadi pada Kamis (20/4/2023) pukul 11.55-12.32 Wita.

Gerhana matahari hibrida itu sempat membuat sejumlah wartawan di Kota Bitung ingin melihat.

Bahkan beberapa di antara mereka meminjam kacamata milik rekannya untuk melihat.

"Harus pakai kacamata pak," ujar Suryono, seorang wartawan media online, Kamis (20/4/2023).

Beruntung, mereka sempat menyaksikan gerhana tersebut.

Dari Kota Bitung tampak seperti gerhana matahari sebagian dengan bentuk sabit.

Hingga pukul 13.35 Wita, langit masih terlihat gelap.

Pada kondisi normal, situasi seperti ini terasa panas terik menusuk permukaan kulit.

Dikutip dari Tribunmanado.co.id, satu daerah yang dilewati antumbra akan terjadi gerhana matahari cincin.

Baca juga: Warga Kopandakan Kotamobagu Pakai Kacamata Lihat Gerhana Matahari Hibrida

Baca juga: Febri Hariyadi Bocorkan Sosok Pemain yang Bakal Gabung Persib Bandung: Konco Lawas

Kemudian, daerah yang dilewati umbra akan terjadi gerhana matahari total.

Sedangkan daerah yang dilewati oleh penumbra akan terlihat gerhana matahari sebagain.

Food Court Pasar Bersehati Manado Sulawesi Utara jadi Lokasi Warga Saksikan Gerhana Matahari Hibrida

Food court di Pasar Bersehati, Manado, Sulawesi Utara, jadi salah satu tempat favorit warga melihat gerhana matahari hibrida, Kamis (20/4/2023).

Amatan tribunmanado.co.id, puluhan warga memadati lokasi itu.

Kebanyakan warga menyaksikan tanpa alat bantu.

Hanya bersenjatakan ponsel.

"Saya hanya sekali memotret, katanya bisa bikin rusak kamera," kata seorang warga bernama Adi.

Kebanyakan, Adi memotret Jembatan Soekarno dan sekelilingnya.

Gerhana yang membuat langit terang bercampur gelap membuat suasana di sana kian romantis.

Baca juga: Gerhana Matahari Hibrida Terlihat dari Boltim Sulawesi Utara, Warga Manfaatkan Lubang Atap

"Suasana ini sangat indah," katanya.

Markus Sambeka, seorang warga Minut, datang khusus bersama keluarganya untuk menyaksikan gerhana matahari hibrida.

Sebuah kacamata hitam ia bawa.

Namun ia lalu menatap langsung matahari.

"Kami nikmati suasananya saja. Gerhana membuat suasana remang-remang, jadinya indah. Kami bisa foto-foto di bawah alam yang terpengaruh gerhana," kata dia.

Muchlis, warga lainnya, juga datang untuk merasakan suasana remang-remang alam yang dibawakan oleh gerhana di Pasar Bersehati.

Sambil menyantap ikan bakar, ia melihat live streaming gerhana matahari hibrida via medsos.(*)

(Tribunmanado.co.id/Christian Wayongkere/Arthur Rompis)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.