Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wanita Ini Rela Mandi Kembang dan Setor Rp 4,5 Miliar Demi Dagangan Laris, Ternyata Ditipu Dukun

Sug dan Sur kemudian meminta Ernawati menjalani ritual mandi kembang dan menyetorkan sejumlah uang sebagai mahar untuk melariskan dagangannya.

Editor: Alpen Martinus
Thinkstocks/Fitriyantoandi via Kompas.com
Ilustrasi uang rupiah 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Cukup mengherankan memang, di tengah zaman yang sudah berkembang seperti saat ini masih saja ada yang melakukan praktek klenik.

Lebih mengherankan lagi, masih banyak yang percaya.

Mereka memilih mencari kekayaan dengan cara yang instan dengan pergi ke dukun.

Baca juga: Pesulap Merah Akhirnya Buka Suara, Bantah Soal Video Dirinya yang Sebut Ida Dayak Dukun

bahkan mereka sampai melakukan praktek yang diperintahkan sang dukun demi mencapai tujuan tersebut.

Namun nahas, par apencari kekayaan instan tersebut justru menjadi korban.

Seperti yang dialami oleh seorang wanita bernama Ernawati (36).

ia nekat mendatangi seorang dukun penglaris untuk mendapatkan harta yang melimpah.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Modus Penipuan Mahasiswa KKN, Tipu Mbah Legiyem Terima Bantuan dari Jokowi

namun sayang, akhirnya ia menjadi korban penipuan.

Wanita pedagang kelontong di Kabupaten Tuban, Jawa Timur harus kehilangan uang Rp 4,5 miliar karena penipuan dengan kedok dukun penglaris.

Kasus tersebut kemudia dilaporkan Ernawati ke Polres Tuban pada Rabu (12/4/2023).

Pada Senin (17/4/2023), terduga pelaku tak hadir saat diperiksa pihak kepolisian. Kasus tersebut berawal pada tahun 2017.

Baca juga: Segini Harga Blangkon Gus Miftah Dibeli Wahyu Kenzo Tersangka Penipuan Trading ATG, Kini Bermasalah

Saat itu Ernawati meminta bantuan suami istri, Sug dan Sur asal Desa Besowo, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban agar usaha dagangannya semakin laris.

Sug dan Sur kemudian meminta Ernawati menjalani ritual mandi kembang dan menyetorkan sejumlah uang sebagai mahar untuk melariskan dagangannya.

Ernawati pun mandi kembang 2 kali dalam seminggu selama lima tahun.

"Dia selalu mengiming-imingi dagangannya bisa bertambah banyak dan saya pun dimandikan dengan kembang seminggu dua kali selama 5 tahun," kata Ernawati kepada Kompas.com, Rabu (12/4/2023).

Ernawati menyerahkan uang pertama kali pada pasutri tersebut pada 15 Juli 2017 sebanyak 500 juta. Ia lalu kembali menyerahkan uang Rp 500 juta.

Sementara itu setiap menjalankan ritual mandi kembang, Erna memberikan uang Rp 10 juta - Rp 30 juta kepada pasutri selama kurun waktu lima tahun.

"Jika ditotal, uang yang telah diserahkan mencapai Rp 4,2 miliar," ujarnya.

Dengan berjalannya waktu, Ernawati sadar telah ditipu oleh pasutri tersebut. Ia pun meminta kembali uang miliknya.

"Kemarin saya sudah pernah datang ke rumah dukun. Bahkan saya pernah diusir mentah-mentah. Kemudian saya laporkan ke Polres bersama pengacara saya," ujarnya.

Sementara itu kuasa hukum Erna, Nur Aziz menjelaskan uang kliennya dibelikan tanah, usaha kandang ayam hingga mobil oleh kedua terduga pelaku.

Awalnya pihaknya mencoba menyelesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan. Namun Sug dan Sur menantang Ernawati untuk melapor ke polisi.

"Karena secara kekeluargaan tidak bisa diselesaikan dan apalagi kemarin yang bersangkutan. Akhirnya kita laporkan dan hari ini pemeriksaan," pungkasnya. (Kompascom/Hamim)

Artikel ini telah tayang di TribunTernate.com 

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved