Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Lalu Lintas

Kecelakaan Maut Pukul 15.03 WIB, Ayah dan Anak Tewas, Mobil Ditabrak Kereta di Lintasan Tanpa Palang

kecelakaan maut di Plalangan Plosowahyu, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Editor: Glendi Manengal
Kolase foto via Kompas.com/Istimewa
Kecelakaan maut mobil tertabrak kereta api, 2 orang meninggal dunia 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut di Plalangan Plosowahyu, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Peristiwa kecelakaan tersebut melibatkan kedaraan mobil dan kereta api.

Akibat kecelakaan tersebut dua orang meninggal dunia.

Baca juga: Viral di TikTok! Sedih Suaminya Meninggal, si Nenek Pingsan dan Satu Jam Kemudian Menyusul Wafat

Baca juga: Apa Itu Contraflow, Viral TikTok Istilah Wajib Diketahui Jika Mudik Lebaran 2023

Kecelakaan merupakan hal buruk yang selalu ingin dihindari setiap orang.

Mau itu dalam berkendara, bekerja ataupun aktifitas lainnya.

Namun walaupun kita sudah berhati-hati kecelakaan bisa tetap terjadi.

Karena kecelakaan memang tidak bisa diprediksi atau tak ada yang tahu kapan dan dimana kejadiannya.

Tapi kecelakaan juga banyak disebabkan oleh kelalaian pengendaranya atau hal lain.

Terkait hal tersebut seperti insiden kecelakaan berikut ini.

Tak hanya merusak mobil dan menyebabkan dua korban tewas, kecelakaan mobil vs kereta di perlintasan tanpa palang pintu, di Plalangan Plosowahyu, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Selasa (18/4/2023) juga membuat lokomotif kereta api rusak dan harus diganti dengan lokomotif pengganti. 

Proses perbaikan darurat di bagian depan bawah hingga bisa melanjutkan perjalanan memakan waktu sekitar 60 menit. Yang berarti ada keterlambatan perjalanan selama satu jam.

Manajer Humas PT KAI Daop VIII Surabaya, Luqman Arif saat dikonfirmasi terpisah membenarkan peristiwa kereta api tertemper mobil Sedan Timor nopol S 1649 PK di Lamongan tersebut. 

Luqman Arif mengatakan, kereta yang mengalami kecelakaan adalah KA Jayabaya relasi Surabaya Pasarturi-Pasar Senen.

Kereta tertemper mobil di perlintasan tak terjaga km 185+2/3 antara Stasiun Lamongan-Stasiun Surabayan pada pukul 15.03 WIB.

"Benar. Pada Selasa KA Jayabaya relasi Surabaya Pasarturi-Pasar Senen tertemper mobil di perlintasan tak terjaga km 185+2/3 antara Stasiun Lamongan-Stasiun Surabayan," kata Luqman Arif.

Akibat kejadian tersebut, lokomotif KA Jayabaya mengalami kerusakan dan diganti dengan lokomotif pengganti dari Depo Surabaya Pasar Turi.

Akibatnya terjadi keterlambatan KA Jayabaya usai kecelakaan. 

"Akibat kejadian tersebut, lokomotif KA Jayabaya mengalami kerusakan dan diganti dengan lokomotif pengganti dari Depo Surabaya Pasar Turi," ungkapnya.

Sementara itu, ayah dan anak asal Gang Kalianyar, Kelurahan Sukomulyo, Lamongan, meninggal akibat kecelakaan mobil vs kereta di Lamongan.

Mereka adalah Anwar (48) dan anaknya, ASW (7).

Sedangkan mobil yang dikendarai korban mengalami rusak parah tak berbentuk.

Banyaknya warga yang ingin melihat lokasi kejadian membuat arus lalu lintas di jalan nasional Lamongan-Turi mengalami kemacetan.

KBO Lantas, Iptu Fifin Yuli S dan Kanit Turjawali, Ipda Endro Widodo didampingi anggota harus mengurai kemacetan.

Tips Hindari Kecelakaan di Jalan

Meski telah berhati-hati, pengemudi mobil harus memahami, bila kecelakaan yang terjadi bisa datang dari kendaraan bermotor lain.

Untuk itu, kita sebagai pengemudi kendaraan wajib mengetahui tanda-tanda dari mobil di sekitar pengguna jalan lain.

Lantas, seperti apa tanda-tanda dari kendaraan lain yang menjadi indikasi kecelakaan?

Dirangkum dari keterangan resmi Auto2000, berikut adalah tanda-tanda sekitar mobil dari pengguna jalan lain yang harus diperhatikan demi keamanan bersama agar terhindar dari kecelakaan:

1. Manuver sembarangan

Masih banyak pengguna kendaraan bermotor yang tidak mau mematuhi aturan lalu lintas sehingga melakukan manuver sembarangan yang berbahaya.

Seperti, pindah lajur tanpa mengindahkan mobil lain di sekitarnya.

Begitu melihat ada yang seperti itu, jangan ragu untuk segera menjaga jarak aman dan tidak terprovokasi oleh tindakan mereka.

2. Melawan arah jalan

Tidak hanya sepeda motor, pemakai mobil pun ada yang nekat melawan arah demi kepentingannya sendiri.

Meskipun salah, namun tetap lebih baik jika Anda tidak terpancing emosinya.

Serta menjaga jarak aman dengan cara menghindar kalau terlihat ada yang melakukan perilaku salah tersebut.

3. Sein kanan padahal belok kiri

Gurauan ini banyak terdengar untuk mengomentari pengguna jalan yang tidak peduli cara memberikan sinyal belok dengan aman.

Alhasil, bukannya menyalakan lampu sein yang sesuai arah, malah abai dan menyalakan lampu sein yang salah, bahkan tidak memberikan isyarat apapun.

Jaga jarak aman kalau Anda menemukan tipe pengemudi seperti ini.

4. Bermain ponsel

Dengan alasan sibuk atau mau tetap eksis di media sosial, beberapa pengemudi tetap bermain ponsel ketika mengemudi mobil.

Padahal perilaku tersebut dapat mendistraksi fokus dan kewapadaan sehingga melakukan tindakan ceroboh, seperti pindah lajur tanpa sadar atau lupa mengerem.

Segera hindari dan beri jarak aman waktu bertemu pengemudi seperti ini.

5. Lampu rem mati

Masih banyak pengemudi yang tidak peduli lampu rem mobilnya berfungsi atau tidak.

Padahal, lampu rem yang mati membuat pengemudi lain tidak tahu kapan mobil atau sepeda motor di depannya mengurangi kecepatan.

Hindari mengikuti dari belakang kendaraan yang lampu remnya mati, seperti dengan pindah lajur atau menyalip kalau aman.

6. Membunyikan klakson seenaknya

Mungkin Anda pernah terganggu oleh pengemudi lain yang menyalakan klaskon tanpa alasan yang jelas, seperti traffic light belum hijau tapi sudah berisik menekan klakson.

Meskipun kesal, tetap kendalikan emosi dan tidak perlu terpengaruh oleh sikap mereka.

Berikan jalan jika memungkinkan dan biarkan mereka melaju sehingga tercipta jarak aman.

Baca berita Tribun Manado lainnya di Google News

Telah tayang di TribunJatim.com

Sumber: TribunJatim.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved