Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2024

Indikator: Elektabilitas Ganjar dan PDIP Tergerus Usai Piala Dunia U20 Batal Digelar di Indonesia

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi menjelaskan, soal elektabilitas Ganjar Pranowo yang berada di bawah Prabowo

Editor: Aswin_Lumintang
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo hadir saat perayaan HUT ke-50 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/01/2023) - Akun instagram Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo banjir komentar. warganet. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi menjelaskan, soal elektabilitas Ganjar Pranowo yang berada di bawah Prabowo Subianto.

Diketahui, elektabilitas Prabowo yakni 22,5 persen, sementara Ganjar 19,5 persen.

Di bawah keduanya, ada Anies Baswedan dengan angka elektabilitas 15,9 persen.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)

Burhanudin mengatakan, penurunan elektabilitas Ganjar tidak terlepas dari pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh FIFA.

Untuk diketahui Ganjar sempat menuai kontra lantaran bersuara mengenai penolakannya terhadap kehadiran Timnas sepak bola Israel.

Burhanudin awalnya menjelaskan soal responden yang tahu soal Piala Dunia U-20 dan juga soal penolakan Timnas Israel.

"Mayoritas tahu Indonesia sedianya akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 63,4 persen. Di antara yang tahu juga aware bahwa Timnas Israel menjadi salah satu pesertanya 80,5 persen," kata Burhanuddin saat memaparkan hasil survei secara daring, Rabu (19/4/2023).

Kemudian, kepada 63,4 persen yang tahu soal isu Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 terkait pilihan capresnya di 2024, Ganjar ternyata menjadi yang terdampak dengan isu tersebut.

"Nah kita cek ya apakah ada efek berkaitan dengan Piala Dunia, nah bapak ibu bisa cek di sini, elektabilitas Ganjar jauh lebih tinggi di kalangan yang tidak tahu FIFA membatalkan status tuan rumah, 35 persen Ganjar dipilih di kalangan mereka yang tidak tahu FIFA sudah membatalkan tuan rumah Piala Dunia. Nah artinya ada efeknya di sini buat Ganjar ya," ujar Burhanuddin

Kemudian, Burhanuddin menambahkan, elektabilitas PDIP lebih besar di responden yang tidak tahu soal FIFA membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, yakni 20,4 persen.

Baca juga: Jelang Lebaran, Kawasan Pusat Kota Manado Sulawesi Utara Jadi Lautan Manusia

Baca juga: Maknai Idul Fitri, Bupati Minahasa Royke Roring Bagikan Sembako Bagi Kaum Duafa Lansia di Remboken

"Semakin tahu FIFA membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah, elektabilitas PDIP semakin tertekan," kata Burhanudin.

"Artinya ada efek dari status pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 itu. Ini membuktikan ada indikasi pembatalan dari FIFA itu punya efek terhadap elektabilitas PDIP," lanjut dia.

Adapun survei Indikator dilakukan dalam rentang 8 sampai 13 April 2023, dengan melibatkan 1.212 responden.

Margin of error' sebesar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen asumsi simple random sampling.

Target populasi survei adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon atau ponsel yakni 83 persen dari total populasi nasional.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved