Lokal Bercerita
27 Tahun Jualan Daging Anjing, Agi Bisa Sekolahkan Anaknya hingga Jadi Polisi
Agi sudah 27 tahun jualan daging anjing. Dari sekian penjual daging anjing, Agi termasuk yang paling senior di pasar Pinasungkulan Karombasan Manado
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID - Anjing disayang, anjing dimakan. Itulah nasib anjing di Sulawesi Utara.
Hewan peliharaan ini sekali waktu disayang, di lain waktu bisa tumpas dan berakhir di belanga.
Warga Sulut memang meminati daging anjing.
Nama bekennya RW.
Nyaris semua rumah makan Minahasa di Manado menyajikan daging anjing.
Pasar juga menjual daging anjing.
Salah satu pasar yang menyediakan daging anjing adalah pasar Pinasungkulan di Karombasan.
Dari sekian penjual daging anjing, Agi termasuk yang paling senior.
Agi sudah 27 tahun jualan daging anjing. Tribunmanado menjumpai Agi Senin (17/4/2023).
Agi tengah duduk santai di lapaknya.
Di atas meja terdapat dua ekor daging anjing.
"Kalau hari hari segini sepi," katanya.
Ungkap dia, di hari biasa, anjing hanya laku dua atau tiga ekor.
Beda dengan hari Natal atau Paskah.
"Kalau Natal bisa sehari laku 100 ekor," kata dia.
Ungkap dia, seekor anjing dihargai 300 ribu per ekor. Per kilo dijual 30 an ribu.
Ia menuturkan, stok anjing diperoleh bukan hanya di Manado.
Tapi juga dari Makassar.
"Stoknya juga dari Makassar," katanya.
Menurut dia, anjing di Manado agak terbatas. Harganya juga mahal.
"Sedang kalau dari Makassar harganya lebih rendah," katanya.
Kiprah Agi sebagai penjual daging anjing dimulai sejak menikah dengan istrinya.
Sang istri punya latar penjual daging babi. Begitupun dirinya.
"Ayah kami penjual babi," kata dia.
Anjing dipilih karena belum banyak yang menjual.
Pilihan itu tepat. Keduanya mencari cuan.
"Pasti tukang potong itu untung," katanya.
Dari menjual anjing, Agi mampu ongkosi keluarga.
Seorang anaknya baru saja lulus polisi.
Dulunya orang tua sering melarang anaknya masuk hutan agar tidak dipatuk ular.
Kini ular lah yang berpesan pada anaknya, jangan masuk ke pemukiman manusia, nanti kamu di makan.
Itulah pameo yang berkembang di kalangan suku Minahasa, salah satu sub etnis di Sulawesi Utara yang hobi makan ular.
Ya, ular memang jadi makanan favorit di Minahasa.
Datangnya ular di perkampungan merupakan kabar baik. Itu berarti pesta.
Tak heran, ular banyak dijual di pasar tradisional di Sulut. Rumah makan ular pun menjamur dan laris manis.
Bagaimana sih memasak Iblis, eh ular ?.
Arthur Manopode membagi pengalamannya dengan tribunmanado.co.id. Arthur pemilik rumah makan Dapoer Nyai di Minahasa Utara yang menjual daging ular.
Menurut Arthur, memasak ular cukup rumit. Butuh teknik khusus.
"Tak gampang memasak ular. Salah masak, ular akan jadi keras," katanya Minggu (16/4/2023).
Arthur menjelaskan urutan pembuatannya. "Awalnya ular dibakar, lalu difufu, kemudian direbus," katanya.
Pengolahan ular ini memakan waktu lama.
Hampir 45 menit dari total dua jam memasak ular.
"Tapi ini adalah kuncinya, jika mulus maka rasa ular akan sangat enak," kata dia.
Proses selanjutnya, beber dia, ular direbus bersama santan.
Lantas bumbu dimasukkan satu persatu. Mengolah bumbu rempah - rempah juga ada tekniknya.
Ular dimasak hingga santannya kering. Lalu ditaruh garam dan fetsin.
Menu ular saat disajikan berwarna kekuningan. "Ini namanya ular patola santan minyak," kata dia.
Arthur menyodorkan ular santan itu ke tribun.
Tribun tidak pernah makan ular. Melihatnya pun jijik. Tapi demi reportase, tribun menyantap ular itu.
Dan rasanya, sumpah, enak. Maknyosss. Usai makan ular, badan terasa fit. Ini mirip obat penguat vitalitas.
Arthur menuturkan, ia beroleh ular patola dari pasar Airmadidi. Sehari ia beli 4 kilo.
"Awalnya saya beli 3 kilo, kemudian saya tingkatkan jadi 4 kilo. Dan selalu habis," kata dia.
Selain ular, ia pun menjual berbagai menu ekstrem. Salah satunya paniki.
"Ikan masak juga saya jual," katanya.
Baca juga: BREAKING NEWS, 10.774 PNS Pemprov Sulawesi Utara Terima THR, Anggaran Rp 49 Miliar
Baca juga: Informasi Harga Bahan Pokok di Pasar Bersehati Manado Sulawesi Utara, Senin 17 April 2023
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
Industri Rumah Panggung Woloan Tomohon Mendunia, Dikirim Hingga ke Argentina |
![]() |
---|
Cerita David Ngala, 10 Tahun Membuat Rumah Panggung Woloan di Tomohon Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Mengenal Rumah Panggung Woloan Khas Minahasa yang Sudah Mendunia |
![]() |
---|
Kisah Pekerja Rumah Panggung Woloan Adri Uhing, Bisa Bangun Rumah Sendiri untuk Keluarga |
![]() |
---|
Pengusaha Rumah Panggung Woloan Johanis Sindim Raup Penghasilan Ratusan Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.