Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian

Renungan Harian, Ayub 5:17-18, Kurikulum Didikan Tuhan

Renungan harian hari ini mengenai Kurikulum Didikan Tuhan yang terdapat dalam Ayub 5:17-18.

Editor: Tirza Ponto
pexels.com
Renungan harian hari ini mengenai Kurikulum Didikan Tuhan yang terdapat dalam Ayub 5:17-18. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan Harian hari ini mengenai Kurikulum Didikan Tuhan yang terdapat dalam Ayub 5:17-18.

"Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa. Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula."

Tribunners,

Sama seperti pelajaran di sekolah atau kampus, ada materi yang mudah dan ada materi yang sulit; namun semuanya punya tujuan yang sama yaitu supaya murid/mahasiswa dapat menguasai materi tersebut dan dinyatakan lulus dalam ujian.

Demikianlah dalam perjalanan hidup kita sebagai umatNya, Tuhan mempunyai “kurikulum rohani” yang mudah dan sulit, untuk pertumbuhan kekristenan kita. Tetapi seringkali banyak orang percaya yang tidak memahami hal ini.

Terkadang, Tuhan membawa kita ke dalam situasi sulit demi kebaikan kita dan demi kemuliaanNya. Situasi-situasi sulit itu merupakan kurikulum (materi didikan) wajib dari Allah supaya iman kita bertumbuh semakin kuat. Dalam ayat renungan hari ini, Ayub menyadari pentingnya didikan Allah melalui teguranNya.

Itulah sebabnya ia mengatakan berbahagialah manusia yang ditegur Allah. Sekalipun kita mungkin merasakan “kurikulum Allah itu” seperti luka atau pukulan, namun itu bertujuan untuk mengembalikan kita kepada keadaan yang lebih benar, dan melatih kita semakin kuat.

Dalam Lukas 8:22-25, Yesus menyuruh murid-murid bertolak ke seberang danau. Ketika mereka sedang berlayar, Yesus tertidur. Lalu perahu mereka dilanda angin taufan dan hampir tenggelam. Apakah Yesus tahu akan ada angin taufan yang datang? Tentu Dia tahu. Angin taufan itu adalah bagian dari kurikulum yang IA ajarkan kepada murid-muridNya.

Jika Yesus dapat menggunakan angin taufan untuk mengajar kepada para muridNya, IA juga dapat mengajar hal yang sama kepada kita. Bahkan melalui berbagai kesulitan lain, IA mau menunjukkan kepada kita bahwa IA berkuasa atas segala sesuatu. Yang harus kita kerjakan adalah terus percaya kepadaNya, bahwa pelajaran-pelajaran sulit dalam kehidupan ini, bagaikan angin taufan yang menerpa perjalanan kita, adalah bagian kurikulum rohani untuk mendewasakan kita menjadi sama seperti diriNya. Untuk itu, terus bersabar dan tetap semangat di dalam Tuhan. Andalkan Tuhan dalam segala sesuatu yang kita lakukan, maka IA akan meluruskan jalan-jalan kita.

Haleluya. Tuhan Yesus menyertai.

Baca Berita Tribun Manado Lainnya : Google News

Baca Berita Terbaru di sini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved