Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Viral

Viral Kisah Pelatih Sepak Bola yang Buta, Terungkap Caranya Melatih Tanpa Melihat

Simak kisah kisah Phan Van Sanh, seorang pelatih sepak bola yang buta berikut ini.

Editor: Tirza Ponto
Yan.vn
Simak kisah kisah Phan Van Sanh, seorang pelatih sepak bola yang buta berikut ini. 

Kemudian dia bisa membantu ibunya melakukan beberapa pekerjaan rumah sederhana.

Empat tahun lalu, karena mencintai sepak bola, ia rutin pergi ke lapangan pada pagi dan sore hari.

Di sana, dia duduk di sudut kecil hanya untuk merasakan setiap bola menggelinding, suara sepatu para pemain, dan suara sorak sorai penonton karena itulah napas hidupnya.

Tidak berhenti di situ, dia ingin membawa apa yang dia pelajari sebagai pemain profesional untuk diteruskan ke generasi berikutnya.

Oleh karena itu, Sanh telah mengumpulkan puluhan anak ke dalam timnya.

Sejak itu, ia menjadi pemimpin dari sekelompok pemain muda di kawasan perbatasan.

Banyak orang yang merasa aneh dan mengajukan pertanyaan, tetapi untuk Sanh dalam kondisinya yang buta, dia telah menemukan hubungan yang erat dengan setiap pemain anak.

Secara khusus, anak-anak dituntut untuk angkat bicara saat berlatih dan menjadi mata pengawasan baginya.

Phan Van Sanh, pelatih sepak bola yang buta dari Vietnam bersama tim asuhannya. (Yan.vn)
Phan Van Sanh, pelatih sepak bola yang buta dari Vietnam bersama tim asuhannya. (Yan.vn)

Pelatih khusus ini berbagi:

“Saya kehilangan cahaya, tetapi indra saya yang lain sangat tajam.

Selain itu, saya juga pernah menjadi pemain profesional, jadi saya mengerti cara bergerak dan memiliki pola pikir yang kompetitif.

Selama bertahun-tahun, anak-anak telah menjadi cahayaku.”

Kecintaannya pada sepak bola dan kecintaannya pada anak-anak perbatasan membantunya untuk tidak menyerah.

Setiap teknik dan strategi setiap pertandingan diurus olehnya.

Selain itu, ia tidak hanya mengajarkan sepakbola, ia juga mengajarkan moral kepada anak-anak, bagaimana hidup dengan benar, sehingga setiap pemain anak dalam tim sangat disiplin, menjauhi kejahatan, memiliki prestasi akademik yang lebih baik.

Sumber: TribunStyle.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved