Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Lalu Lintas

Kecelakaan Maut Pukul 03.35 WIB, 1 Orang Tewas, Mobil Muat BBM Meledak Setelah Tabrak Tiang Listrik

kecelakaan mobil roda empat B 3317 JX, yang dikemudikan oleh Feri (36) warga Desa Sidoarjo Kecamatan Air Gegas, Kabupaten Bangka Selatan (Basel).

Editor: Glendi Manengal
Kolase foto Ist/Polsek
Kapolsek Air Gegas bersama anggota dan warga saat mengevakuasi kendaraan yang tabrak tiang listrik hingga hangus terbakar, Foto ilustrasi mobil terbakar (kanan) 

Sementara dari Kapolsek Air Gegas AKP Yandri C Akip saat dikonfirmasi membenarkan, terkait kecelakaan yang mengakibatkan kendaraan hangus terbakar dan satu orang meninggal dunia.

"Iya benar, korban sudah kita bawa ke RSUD Basel dalam kondisi meninggal dunia dan anggota sudah melakukan olah TKP terhadap kendaraan," kata AKP Yandri C Akip, Minggu (09/04/2023).

AKP Yandi pun menyebutkan untuk penyebab kecelakaan, dugaan sementara pengemudi dalam keadaan mengantuk dan kendaraan hilang kendali.

"Laka tunggal, diduga pengemudi dalam keadaan mengantuk sehingga mengakibatkan kendaraan hilang kendali saat berada di tikungan," sebutnya.

"Jalan memang lurus, lalu tikungan gajam dan sangat rawan bagi pengemudi kendaraan apabila mengantuk serta rawan kecelakaan," tambah AKP Yandri.

Sementara petugas kamar jenazah RSUD Basel Alfin mengatakan, memang ada satu kantong jenazah korban kecelakaan di Desa Pergam.

"Ada satu jenazah kecelakaan di ruang jenazah yang terjadi di Desa Pergam, korban warga Desa Sidoarjo dan rencananya pemulasran di RSUD," ungkap Alfian kepada Bangkapos.com.

Terlihat kondisi pengemudi kendaraan bagian tubuh hangus terbakar dan sudah meninggal dunia ketika dibawah ke RSUD Basel. (Bangkapos.com/Adi)

Bahaya Mengemudi saat Kondisi Mengantuk

Kecelakaan lalu lintas yang terjadi karena pengemudi mengantuk sebenarnya bukan pertama kali terjadi. Masih kerap ditemukan kasus kecelakaan akibat pengendara memaksakan berkendara sambil menahan kantuk.

Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, mengemudi dalam keadaaan mengantuk dan kelelahan sama bahayanya dengan berkendara dalam kondisi mabuk.

Hal ini dikarenakan pada saat mengantuk, respons otak akan melambat sehingga reflek indera pengemudi juga akan terhamabat. Padahal dalam mengemudi, kita tidak boleh kehilangan fokus.

“Ketika dalam kondisi berkendara, tidak fokus selama beberapa detik saja bisa berakibat fatal. Kalau memang dari awal merasa masih mengantuk atau lelah, sebaiknya gunakan transportasi lain atau segera berhenti di tempat aman,” ujar Jusri belum lama ini kepada Kompas.com.

Agar bisa lebih forkus dalam mengemudi, pengemudi harus memastikan kondisi kendaraan yang dikemudikannya dalam keadaan baik. Selain itu, pengemudi juga harus dalam keadaan sehat dan tidak sedang mengantuk atau berada di bawah pengaruh obat-obatan.

Untuk masalah mengantuk, menurut Jusri tidak ada obatnya selain tidur atau beristirahat. Sebab jika berkendara dalam kondisi mengantuk, kemampuan kognitif akan sangat menurun.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved