Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lokal Bercerita

Warga Minut yang Makan Daging Babi Hutan Akui Rasanya Enak, Diolah dengan Sayur Leilem

Salah seorang warga Minut mengaku rasa daging babi hutan enak. Apalagi, jika diolah dengan sayur leilem.

Penulis: Fistel Mukuan | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/Fistel Mukuan
Cherly Palit (topi biru) saat membeli daging babi hutan di Pasar Airmadidi, Minut, Sulawesi Utara, Sabtu (8/4/2023). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MINUT - Cherly Palit, warga Desa Maumbi, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, mengakui jika daging babi hutan rasanya enak.

Apalagi, jika daging babi hutan diolah bersama sayur leilem.

Hal itu dikatakan Cherly Palit saat ditemui tribunmanado.co.id sedang membeli daging babi hutan di Pasar Airmadidi, Sabtu (8/4/2023).

"Daging babi hutan ini saya akan masak bersama dengan sayur leilem," katanya.

Diakuinya, babi hutan dimasak dengan sayur leilem sudah menjadi keinginan dan kebiasannya jika ingin mengonsumsi atau dibawa ke acara gereja.

Makanan ekstrem ini diakuinya sangat enak dan menjadi makanan turun-temurun.

Baca juga: Berikut 28 Nama yang Diangkut KPK Dalam OTT Bupati Meranti M Adil, Ada 3 Ajudan

Baca juga: Steven Kandouw Ikuti Jalan Salib bersama Jemaat GMIM Bukit Moria Rike Manado Sulawesi Utara

Cherly Palit menyampaikan, hari ini ia membeli untuk persiapan perayaan Paskah besok.

Diakuinya, setiap ada hari raya atau momen-momen tertentu daging babi hutan adalah makanan ekstrem favoritnya.

Kalau di momen tertentu, Cherly Palit mengatakan bisa membeli sampai 10 kilogram daging.

Foto fis Ibu Cherly Palit memakai topi berwarna biru saat membeli daging
Cherly Palit (topi biru) saat membeli daging babi hutan di Pasar Airmadidi, Minut, Sulawesi Utara, Sabtu (8/4/2023).

"Kalau beli daging babi hutan biasanya sampai 10 kilogram kalau acara besar. Tapi kalau acara biasa saja paling sedikit beli 6 kilogram," ungkapnya.

Cherly menyebut alasannya sampai mengonsumsi daging babi hutan.

"Daging babi hutan ini ada rasa tersendiri, beda dengan babi biasa yang sudah dipelihara oleh masyarakat," ucapnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved